Penilaian Model Penetapan Harga Aset Modal (Capm) Menggunakan Metode Two Pass Regression Dan Teknik Rolling Window Regression

Nathania, Clarissa (2022) Penilaian Model Penetapan Harga Aset Modal (Capm) Menggunakan Metode Two Pass Regression Dan Teknik Rolling Window Regression. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 06311840000031_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
06311840000031_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (4MB)

Abstract

Salah satu sarana investasi yang berkembang pesat di Indonesia akhir-akhir ini adalah pasar modal. Jumlah investor di pasar modal saat ini bahkan telah meningkat hampir 7 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2017. Hal paling mendasar yang harus diketahui oleh seorang investor adalah adanya risiko yang selalu mengikuti return. Oleh karena itu, investor perlu memprediksi return yang diharapkan supaya dapat memaksimalkan keuntungan pada tingkat risiko tertentu. Salah satu cara paling populer untuk memprediksinya adalah Model Penetapan Harga Aset Modal atau yang biasa disebut CAPM (Capital Asset Pricing Model). Selama puluhan tahun, CAPM masih terus didiskusikan dan dikembangkan karena hasil penelitian yang beraneka ragam. Karena saat ini pasar modal Indonesia sudah berkembang pesat dan minat investor untuk berinvestasi juga tinggi, penelitian ini dilakukan untuk menilai kembali berlakunya CAPM di pasar modal Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode two pass regression dan teknik rolling window regression, serta dengan menerapkan pendekatan berupa pembentukan portofolio berdasarkan urutan peringkat beta. Selain itu, tahap kedua regresi juga dilakukan sebanyak dua kali, yaitu dengan intercept dan tanpa intercept, untuk melihat pengaruh adanya intercept terhadap kinerja CAPM di pasar modal Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham dari 50 Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar terbesar per akhir Desember 2021. Periode pengamatan yang diambil adalah tahun 2017 hingga tahun 2021. Hasil yang ditemukan adalah CAPM tanpa intercept signifikan untuk 59,18% subperiode pada saham BEI dengan pemenuhan syarat market risk premium harus signifikan dan bernilai positif sebesar 51,72% dan pemenuhan syarat intercept harus bernilai 0 atau tidak signifikan sebesar 100%. Sementara itu, CAPM dengan intercept sama sekali tidak signifikan pada saham BEI dengan tidak ada satu pun syarat yang terpenuhi. Oleh karena itu, CAPM tanpa intercept terbukti jauh lebih baik daripada CAPM dengan intercept. Berdasarkan model tersebut, sekitar 41,68% hingga 82,71% keragaman pada return yang diharapkan dari saham BEI mampu dijelaskan oleh beta yang mewakili risiko sistematisnya, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain. Meskipun hasil ini sudah cukup baik, hubungan antara risiko dan return yang diharapkan dari saham BEI belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip CAPM. Namun demikian, faktor lain yang mampu menjelaskan keragaman tersebut juga bukan koefisien intercept, karena adanya intercept justru membuat model 100% gagal. Oleh karena itu, CAPM masih bisa digunakan dengan baik pada saham BEI dengan menghilangkan intercept pada Regresi Tahap Kedua.
=============================================================================================================================
One of the investments means currently growing rapidly in Indonesia is the capital market. The number of investors in the capital market has also increased approximately 7 folds compared to the year of 2017. In addition, an investor must understand the basic knowledge of risks that always follows returns. Therefore, investors need to predict the expected return in order to maximize profits at a certain risk level. One of the most popular ways to do so is the Capital Asset Pricing Model, hereinafter called CAPM. For decades, the method is discussed and developed for its various research results. With the rapid growth of the Indonesian capital market and the increase of interest in investing, this study is conducted to reassess the enactment of CAPM in the Indonesian capital market. The research was conducted using two pass regression method and rolling window regression technique as well as approaching it in the form of portfolio formation based on the beta ranking order. In addition, the second stage of the regression is conducted twice, namely with an intercept and without an intercept, to see its effect on the CAPM performance. 50 Indonesian Stock Exchange (IDX) companies shares with the highest market capitalization from the 2017 through the 2021 period are used in the study. The results showed that CAPM without intercept are significant for 59.18% sub-period on IDX shares should the market risk premium are significant with a positive value of 51.72% and the intercept value of 0 or not significant at 100%. Meanwhile, CAPM with an intercept is insignificant on the shares with none of the conditions met. Therefore, CAPM without intercept proved to be better than its counterpart. Based on the model, about 41,68% to 82,71% of the variance in the expected return of IDX shares can be explained by beta which represented its systematic risk while the rest explained by other factors. Although these results are adequate, the relationship between risk and expected return of IDX shares are not fully in accordance with the CAPM principles. However, intercept coefficient could not explain the diversity asit caused the model to fail thoroughly. Hence, the CAPM can still be used properly on IDX stocks by eliminating the intercept in the second stage of regression.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSAk 332.6 Nat p-1 2022
Uncontrolled Keywords: Capital Asset Pricing Model, Two Pass Regression, Rolling Window Regression
Subjects: H Social Sciences > HG Finance > HG4529 Investment analysis
Divisions: Faculty of Mathematics, Computation, and Data Science > Actuaria > 94203-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Marsudiyana -
Date Deposited: 26 Nov 2024 02:23
Last Modified: 26 Nov 2024 02:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115829

Actions (login required)

View Item View Item