Pemodelan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Spatial dan Spatial Pattern Analysis

Noviyanti, Aprilia (2024) Pemodelan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Regresi Spatial dan Spatial Pattern Analysis. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2043211020-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kusta adalah penyakit menular yang menyerang kulit, saraf tepi, dan berbagai jaringan tubuh lain yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae. Stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta turut mempersulit proses deteksi penderita penyakit ini. Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus kusta tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Brazil. Di tingkat nasional, Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus kusta terbanyak di Indonesia, dengan total 2.573 kasus. Angka penemuan kasus baru kusta di Jawa Timur terus meningkat dari tahun 2021 hingga 2023. Penelitian ini memusatkan perhatian pada analisis pola persebaran dan pemodelan angka kasus baru kusta di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2023. Kusta merupakan penyakit menular, sehingga penelitian ini mempertimbangkan hubungan spasial antar lokasi. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka penemuan kasus baru kusta di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan Regresi Spasial. Kemudian, untuk memahami pola sebaran penyakit kusta dilakukan analisis dengan menggunakan Spatial Pattern Analysis. Hasil analisis karakteristik menunjukkan bahwa Kota Kediri adalah satu-satunya daerah di Jawa Timur yang tidak memiliki kasus kusta baru, sedangkan Kabupaten Sampang mencatatkan angka penemuan kasus kusta baru tertinggi. Model yang paling sesuai untuk menganalisis pola ini adalah Spatial Autoregressive Model (SAR). Adapun variabel yang terbukti signifikan mempengaruhi angka penemuan kasus baru kusta di Provinsi Jawa Timur meliputi persentase penduduk miskin dan persentase populasi penduduk laki-laki. Kabupaten yang perlu mendapat perhatian khusus karena tingginya angka kasus baru kusta adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep. Keempat kabupaten ini menunjukkan nilai amatan yang tinggi dan berada di antara daerah-daerah lain dengan nilai amatan yang juga tinggi, sehingga kabupaten tersebut perlu bekerja sama dalam upaya pencegahan dan penanganan kusta.
==================================================================================================================================
Leprosy is an infectious disease that affects the skin, peripheral nerves, and various other body tissues caused by the Mycobacterium Leprae germ. Stigma and discrimination against leprosy sufferers also complicate the process of detecting people with this disease. Indonesia has the third highest number of leprosy cases in the world, after India and Brazil. At the national level, East Java Province has the highest number of leprosy cases in Indonesia, with a total of 2,573 cases. The number of new leprosy cases in East Java continued to increase from 2021 to 2023. This study focuses on analyzing the distribution pattern and modeling the number of new leprosy cases in East Java Province in 2023. Leprosy is a contagious disease, so this study considers spatial relationships between locations. Therefore, it is necessary to determine the factors that influence the number of new leprosy cases in East Java Province using Spatial Regression. Then, to understand the pattern of leprosy distribution, it was analyzed using Spatial Pattern Analysis. The results of the characteristics analysis showed that Kediri City was the only region in East Java with no new leprosy cases, while Sampang Regency recorded the highest new leprosy case finding rate. The most appropriate model to analyze this pattern is the Spatial Autoregressive Model (SAR). The variables that are proven to significantly affect the new leprosy case finding rate in East Java Province include the percentage of poor people dan the percentage of male population. Districts that need special attention due to the high number of new leprosy cases are Bangkalan, Pamekasan, Sampang, and Sumenep. These four districts show high observed values and are among other regions with high observed values, so that these districts need to work together in leprosy prevention and treatment efforts.

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Jawa Timur, Kusta, Regresi Spasial, Spatial Pattern Analysis East Java, Leprosy, Spatial Pattern Analysis, Spatial Regression
Subjects:	H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis H Social Sciences > HA Statistics > HA31.3 Regression. Correlation. Logistic regression analysis.
Divisions:	Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics
Depositing User:	Aprilia Noviyanti
Date Deposited:	20 Jan 2025 04:35
Last Modified:	20 Jan 2025 04:35
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/116435

Actions (login required)

View Item