Rahmasanti, Adinda Putri (2025) Analisis Carbon Footprint pada Fase Produksi Pengolahan Air Minum IPA Kaligarang III: Studi Kasus PDAM Tirta Moedal, Kota Semarang. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5014211108-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Emisi CO2 secara global terus meningkat hingga mencapai 35,8 Gt CO2 pada tahun 2023. Meski belum adanya batasan jejak karbon yang terdapat pada PDAM, tingginya jejak karbon dapat menyebabkan pemanasan global dan berujung pada perubahan iklim. Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis sumber emisi, jumlah carbon footprint, serta menentukan upaya reduksi carbon footprint pada IPA Kaligarang III. IPA Kaligarang III merupakan salah satu IPA yang terdapat pada PDAM Tirta Moedal, Kota Semarang. Perhitungan jejak karbon terhadap sumber emisi yang terdapat pada PDAM dapat dianalisis menggunakan panduan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan Greenhouse Gas (GHG) Protocol. Perhitungan dilakukan dengan menganalisis data aktivitas pada sumber emisi dengan faktor emisi yang sesuai. Sumber emisi dari pengolahan air minum terdiri atas segala hal yang diperlukan dalam produksi air, yakni penggunaan listrik dan bahan kimia. Adapun penggunaan listrik berisikan dari segala aktivitas yang menggunakan listrik dan penggunaan bahan kimia berisikan penggunaan, reaksi, dan transportasi bahan kimia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dalam memproduksi air minum IPA Kaligarang III menghasilkan emisi sebesar 0,281 kgCO2/m3 air minum dengan kapasitas produksi air rerata 230 L/det. Emisi tersebut tersusun atas carbon footprint scope 1; 2; dan 3 sebesar 0,026; 0,249; dan 0,005 kgCO2/m3. Scope 1 merupakan emisi yang langsung dimiliki oleh IPA Kaligarang III, scope 2 merupakan emisi yang dibeli dan digunakan oleh IPA Kaligarang III, serta scope 3 merupakan emisi yang tidak secara langsung dikendalikan oleh IPA Kaligarang III. Berdasarkan unit pengolahan, diketahui bahwa unit pengolahan flokulator menjadi unit dengan jejak karbon tertinggi, yakni sebesar 83% dari emisi total. Selanjutnya, dilakukan analisis upaya reduksi carbon footprint melalui tiga skenario. Skenario I disimulasikan dengan memulihkan koagulan dari lumpur menggunakan metode asidifikasi, skenario II disimulasikan dengan mengoptimalkan SCM (Streaming Current Monitor) dan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), dan skenario III disimulasikan dengan transisi tenaga surya. Didapatkan bahwa skenario 1 dapat menurunkan carbon footprint paling tinggi sebesar 26%. Namun, apabila ketiga skenario digabungkan, akan menghasilkan reduksi carbon footprint yang lebih besar, yakni sebesar 43% dari carbon footprint semula.
========================================================================================================================
Globally, CO2 emissions continue to rise, reaching 35.8 Gt CO2 in 2023. Although there are no established carbon footprint limits for PDAMs (Regional Water Companies), a high carbon footprint can contribute to global warming and ultimately lead to climate change. This study aims to analyze emission sources, the total carbon footprint, and determine carbon footprint reduction efforts at the Kaligarang III Water Treatment Plant (IPA). Kaligarang III IPA is one of the IPAs under PDAM Tirta Moedal, Semarang City. The calculation of the carbon footprint for emission sources at PDAM can be analyzed using the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) guidelines and the Greenhouse Gas (GHG) Protocol. The calculation is carried out by analyzing activity data at the emission sources with appropriate emission factors. Emission sources from drinking water treatment consist of everything required in water production, namely electricity and chemical usage. Electricity usage includes all electricity-consuming activities, and chemical usage includes the use, reaction, and transportation of chemicals. Based on the research conducted, in producing drinking water, Kaligarang III IPA generates emissions of 0.281 kgCO2/m3 of drinking water with an average water production capacity of 230 L/s. These emissions are composed of carbon footprint scope 1, 2, and 3, amounting to 0.026, 0.249, and 0.005 kgCO2/m3, respectively. Scope 1 represents emissions directly owned by Kaligarang III IPA, scope 2 represents emissions purchased and used by Kaligarang III IPA, and scope 3 represents emissions not directly controlled by Kaligarang III IPA. Based on the treatment unit, it is known that the flocculator treatment unit has the highest carbon footprint, which is 83% of the total emissions. Furthermore, an analysis of carbon footprint reduction efforts was carried out through three scenarios. Scenario I simulated coagulant recovery from sludge using the acidification method, scenario II simulated optimizing SCM (Streaming Current Monitor) and SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), and scenario III simulated a transition to solar power. It was found that scenario 1 could reduce the carbon footprint the most, by 26%. However, if all three scenarios are combined, it will result in a larger carbon footprint reduction, which is 43% of the original carbon footprint.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jejak Karbon, Pengolahan Air Minum, Reduksi Emisi, Carbon Footprint, Drinking Water Treatment, Emissions Reduction |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Adinda Putri Rahmasanti |
Date Deposited: | 24 Jan 2025 03:25 |
Last Modified: | 24 Jan 2025 03:25 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/116651 |
Actions (login required)
View Item |