Model Ruang Terbuka Hijau untuk Reduksi Karbon dioksida (CO2) Udara Ambien di PT. Wilmar Nabati Gresik

Sutanto, Riki (2025) Model Ruang Terbuka Hijau untuk Reduksi Karbon dioksida (CO2) Udara Ambien di PT. Wilmar Nabati Gresik. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6014231027-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until April 2027. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang terkait dengan perubahan iklim adalah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Hingga tahun 2021, Indonesia menjadi 10 besar kontributor kenaikan rata-rata suhu global. Ruang terbuka hijau publik dan privat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia dan lingkungan melalui jasa ekosistem ketika ruang dan jenis tanaman dirancang dengan tepat. Salah satu perusahaan besar di Gresik, PT Wilmar Nabati Gresik memproduksi minyak kelapa sawit, yang tentunya menghasilkan emisi, terutama emisi karbon dioksida (CO2). Tujuan penelitian adalah menetapkan nilai serapan CO2 udara ambien oleh ruang terbuka hijau dan pemodelannya di PT. Wilmar Nabati Gresik. Observasi dan pengukuran sampel udara CO2 ambien di penelitian dilakukan tiap 1 jam selama 24 jam dalam 6 hari menggunakan alat CO2 meter. Selanjutnya hasil pengukuran dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis hubungan antar variabel dan beserta indikatornya. Nilai kumulatif karbon dioksida (CO2) pada udara ambien atau disebut Net CO2 digunakan sebagai indikator seberapa besar reduksi karbon dioksida di PT Wilmar Nabati Gresik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman (T) yang terdiri dari Pohon, Perdu, Rumput, konsentrasi CO2 (C) yang terdiri dari konsentrasi CO2 minimal (Cmin), konsentrasi CO2 maksimal (Cmax), konsentrasi CO2 rata-rata (Cavg) serta penggunaan lahan (A) yang terdiri dari Jetty, Office, Plant. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi rata-rata CO2 udara ambien dalam 6 hari di PT. Wilmar Nabati Gresik sebesar 521 ppm. Vegetasi yang dominan adalah pohon dan rumput, serta proporsi lahan minim tanaman adalah cluster plant. Selanjutnya, dibuat model matematis untuk perencanaan vegetasi ruang terbuka hijau. Disimpulkan bahwa dibutuhkan penambahan ruang terbuka hijau di PT. Wilmar Nabati Gresik dengan penanaman pohon seluas 2,46 ha untuk mampu menurunkan Net CO2 menjadi 0.
======================================================================================================================================
One of the Sustainable Development Goals (SDG) related to climate change is to reduce greenhouse gas (GHG) emissions caused by human activities. Until 2021, Indonesia is in the top 10 contributors to the increase in average global temperatures. Public and private green open spaces can provide benefits to human health and the environment through ecosystem services when the space and type of plants are designed properly. One of the large companies in Gresik, PT Wilmar Nabati Gresik produces palm oil, which of course produces emissions, especially carbon dioxide (CO2) emissions. The purpose of the study was to determine the value of ambient air CO2 absorption by green open spaces and its modeling at PT. Wilmar Nabati Gresik. Observations and measurements of ambient CO2 air samples in the study were carried out every 1 hour for 24 hours in 6 days using a CO2 meter. Furthermore, the measurement results were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to analyze the relationship between variables and their indicators. The cumulative value of carbon dioxide (CO2) in ambient air or called Net CO2 is used as an indicator of how much carbon dioxide is reduced at PT Wilmar Nabati Gresik. The variables used in this study are plants (T) consisting of Trees, Shrubs, Grass, CO2 concentration (C) consisting of minimum CO2 concentration (Cmin), maximum CO2 concentration (Cmax), average CO2 concentration (Cavg) and land use (A) consisting of Jetty, Office, Plant. The results showed that the average concentration of ambient air CO2 in 6 days at PT. Wilmar Nabati Gresik was 521 ppm. The dominant vegetation is trees and grass, and the proportion of minimal land plants is cluster plant. Furthermore, a mathematical model was made for planning green open space vegetation. It was concluded that it was necessary to add green open space at PT. Wilmar Nabati Gresik by planting trees covering an area of 2.46 ha to reduce Net CO2 to 0.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	emisi udara, karbon dioksida (CO2), ruang terbuka hijau, air emission, carbon dioxide (CO2), green space
Subjects:	T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Riki Sutanto
Date Deposited:	31 Jan 2025 02:13
Last Modified:	01 Feb 2025 08:51
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117388

Actions (login required)

View Item