Analisis Faktor Risiko Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Flowline Pemboran Onshore Hulu Migas PT XYZ

Robaitullah, Robaitullah (2025) Analisis Faktor Risiko Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan Flowline Pemboran Onshore Hulu Migas PT XYZ. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6032231031-Master_Thesis.pdf] Text
6032231031-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2027.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Proyek pembangunan flowline pada kegiatan drilling campaign merupakan pekerjaan dengan waktu terbatas, diperlukan persiapan yang matang agar flowline dapat terbangun dan siap digunakan sebelum waktu sumur diproduksikan. Terdapat 24 sumur target pemboran pada tahun 2022 – 2024 pada lapangan R. Berdasarkan data pada tahun 2024 tercatat 7 sumur mengalami keterlambatan proyek sehingga produksi minyak dialirkan menggunakan flowline sumur existing. Keterlambatan ini menyebabkan terganggunya produksi dan Lost Production Opportunity (LPO) pada lapangan R sampai dengan flowline selesai dibangun. Sehingga analisis risiko keterlambatan proyek flowline merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh PT XYZ guna menjadi acuan perbaikan dalam melaksanakan proyek selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis risiko pada keterlambatan proyek pembangunan flowline pemboran sumur onshore PT XYZ di lapangan R, Kalimantan Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pertama, Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi faktor penyebab keterlambatan proyek. Kedua, Event Tree Analysis (ETA) digunakan untuk penelusuran konsekuensi keterlambatan proyek. Selanjutnya dalam melakukan penilaian probabilitas FTA dan ETA digunakan fuzzy logic trapezoidal. Dari hasil analisis FTA mengidentifikasi 10 faktor penyebab potensial yang dianggap sebagai ancaman utama dari total 49 basic event yang berkontribusi terhadap keterlambatan proyek flowline. Analisis menunjukkan fase pengelasan dan road crossing pipa memiliki probabilitas keterlambatan tertinggi dengan nilai 0.1946. Faktor penyebabnya antara lain action plan mingguan kontraktor yang tidak berjalan, jumlah tenaga kerja tidak sesuai, dan kurangnya pengawasan lapangan. Dari hasil analisis ETA, didapatkan lima skenario konsekuensi keterlambatan proyek. Skenario A (keterlambatan <1 hari) dan B (keterlambatan 1-7 hari) membutuhkan mitigasi koordinasi intensif dengan stakeholder dan transfer risiko kepada penyedia jasa, dengan tanggung jawab biaya percepatan pada penyedia jasa. Risiko C (keterlambatan 7–30 hari), D (keterlambatan 30–50 hari), dan E (keterlambatan >50 hari) memerlukan mitigasi intensif melalui optimalisasi flowline, sanksi, pemutusan kontrak, pengalihan pekerjaan, tender ulang, serta koordinasi dengan regulator dan perusahaan inspeksi untuk meminimalkan dampak.
==================================================================================================================================
The construction of flowlines in drilling campaign projects is a time-constrained task requiring meticulous preparation to ensure that the flowlines are built and ready for use before the wells start production. A total of 24 drilling wells were targeted between 2022 and 2024 in the R field. Based on 2024 data, seven wells experienced project delays, resulting in oil production being transferred through existing well flowlines. These delays disrupted production and caused Lost Production Opportunity (LPO) in the R field until the flowlines were completed. Therefore, analyzing the risks of flowline project delays is crucial for PT XYZ as a reference for improvements in future projects. This study aims to analyze the risks associated with delays in PT XYZ’s onshore well drilling flowline construction projects in the R field, North Kalimantan. The research methodology involves two main approaches. First, Fault Tree Analysis (FTA) is used to identify the factors causing project delays. Second, Event Tree Analysis (ETA) is employed to trace the consequences of project delays. Trapezoidal fuzzy logic is employed to assess probabilities in both FTA and ETA. The FTA results identified 10 potential causal factors considered major threats from a total of 49 basic events contributing to flowline project delays. The highest probability of delay was found in the welding and pipe road crossing phase (0.1946), primarily due to poor contractor planning, labor shortages, and inadequate field supervision. The ETA results identified five project delay consequence scenarios. Scenarios A (delays <1 day) and B (delays 1–7 days) require mitigation through intensive coordination with stakeholders and risk transfer to service providers, with the cost of acceleration being the service providers' responsibility. Scenarios C (delays 7–30 days), D (delays 30–50 days), and E (delays >50 days) necessitate intensive mitigation measures, including flowline optimization, sanctions, contract termination, task reassignment, retendering, and coordination with regulators and inspection companies to minimize further impacts.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Flowline, Keterlambatan Proyek, Fuzzy Trapezoidal, Fault Tree Analysis, Event Tree Analysis
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN879.5 Petroleum pipelines
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: Robaitullah Robaitullah
Date Deposited: 01 Feb 2025 06:22
Last Modified: 01 Feb 2025 06:22
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/117465

Actions (login required)

View Item View Item