Analisa pengaruh variasi temperatur electric ARC furnace dalam proses smelting pasisr monasit terhadap komposisi senyawa dan grade ThO2

Ghufran, Raihan Maulana (2022) Analisa pengaruh variasi temperatur electric ARC furnace dalam proses smelting pasisr monasit terhadap komposisi senyawa dan grade ThO2. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 02511840000093-Undergraduate_Thesis.pdf Download (17MB)

Abstract

Pada tahun 2015-2019 penggunaan listrik di Indonesia tumbuh dari angka 117 TWh hingga 168 TWh. Namun, pembangkit listrik masih didominasi dengan penggunaan bahan bakar fosil sebesar 83%. Keterbatasan bahan bakar fosil membuat perlunya dilakukan transisi menuju penggunaan energi terbarukan dimana salah satu opsinya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir. Per tahun 2012 tercatat sebanyak 430 PLTN telah beroperasi dengan kapasitas 372.000 MW di seluruh dunia menggunakan uranium-235. Dengan penggunaan terus menerus, cadangan uranium dunia diperkirakan mulai menipis dan torium mulai dipertimbangkan sebagai pengganti bahan bakar PLTN. Namun untuk dapat digunakan sebagai sumber energi, torium harus diekstrak dengan baik dan memiliki kemurnian lebih dari 87%. Proses smelting menggunakan Electric Arc Furnace merupakan salah satu opsi untuk melakukan ekstraksi torium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi temperatur EAF pada smelting pasir monasit terhadap komposisi senyawa dan grade ThO2. Bahan yang digunakan pada proses smelting adalah pasir monasit sebagai mineral utama, serbuk karbon sebagai reduktor, CaCO3 sebagai aditif, dan SiO2 sebagai flux. Proses smelting dilakukan dengan arus sebesar 70 A, tegangan sebesar 40 V selama 287 detik. Variasi temperatur yang digunakan adalah sebesar 1550o C, 1650o C, 1750o C, 1850o C, dan 1950o C. Setelah dilakukan smelting, dilakukan karakterisasi sampel melalui XRD dan XRF untuk menganalisis senyawa yang terbentuk serta komposisi senyawa dan grade ThO2 yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan nilai kadar ThO2 tertinggi pada variasi temperatur 1850o C dengan angka sebesar 0,44% dan nilai kadar terkecil berada pada variasi temperatur 1550o C dengan nilai kadar sebesar 0,32%. Sedangkan pada recovery senyawa ThO2 didapatkan nilai tertinggi pada variasi temperatur 1550o C dengan nilai recovery sebesar 95,4% dan recovery terendah pada variasi temperatur 1950o C dengan nilai recovery sebesar 24,3%. Ini terjadikarena nilai perhitungan recovery yang didapatkan berbanding lurus dengan massa porsi non magnetik dari produk smelting.
===================================================================================================================================
In 2015-2019 electricity use in Indonesia grew from 117 TWh to 168 TWh. However, power generation is still dominated by the use of fossil fuels by 83%. The limitations of fossil fuels make it necessary to make a transition to the use of renewable energy where one of the options is nuclear power plants. As of 2012 there were 430 nuclear power plants operating with a capacity of 372,000 MW worldwide using uranium-235. With continuous use, the world's uranium reserves are estimated to be running low and thorium is being considered as a substitute for nuclear fuel. However, to be used as an energy source, thorium must be extracted properly and have a purity of more than 87%. The smelting process using an Electric Arc Furnace is an option for thorium extraction. This study aims to analyze the effect of EAF temperature variations on monazite sand smelting on compound composition and ThO2 grade. The materials used in the smelting process are monazite sand as the main mineral, carbon powder as a reducing agent, CaCO3 as an additive, and SiO2 as a flux. The smelting process is carried out with a current of 70 A, a voltage of 40 V for 287 seconds. The temperature variations used are 1550o C, 1650o C, 1750o C, 1850o C, and 1950o C. After smelting, sample characterization was carried out using XRD and XRF to analyze the compounds formed and the composition of the compounds and the grade of ThO2 formed. The results showed that the highest ThO2 content value was obtained at a temperature variation of 1850o C with a value of 0.44% and the smallest concentration value was at a temperature variation of 1550o C with a concentration value of 0.32%. While the recovery of ThO2 compounds obtained the highest value at a temperature variation of 1550o C with a recovery value of 95.4% and the lowest recovery at a temperature variation of 1950o C with a recovery value of 24.3%. This happens because the calculated recovery value obtained is directly proportional to the mass of the non-magnetic portion of the smelting product.

Item Type:	Thesis (Other)
Additional Information:	RSMt 669.028 2 Ghu a-1 2022
Uncontrolled Keywords:	Temperatur, smelting, EAF, monasit, ThO2, Temperature, smelting, EAF, monazite
Subjects:	T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN689+ Physical metallurgy
Divisions:	Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mr. Marsudiyana -
Date Deposited:	10 Feb 2025 02:40
Last Modified:	10 Feb 2025 02:40
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/118580

Actions (login required)

View Item