Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019-2022 Menggunakan Regresi Data Panel

Syajidha, Hanna Naza (2025) Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019-2022 Menggunakan Regresi Data Panel. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2043211019_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2043211019_Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 April 2028.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ketimpangan pendapatan adalah tidak meratanya distribusi pendapatan masyarakat yang berpendapatan tinggi maupun rendah. Ketimpangan pendapatan yang terus terjadi dalam waktu lama dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan pendapatan sering terjadi di wilayah kota-kota besar termasuk Provinsi DKI Jakarta. Ketimpangan pendapatan Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan pada tahun 2019 sampai 2022 dengan indeks gini sebesar 0,394 naik menjadi 0,423 yang menunjukkan kenaikan terus menerus. Provinsi DKI Jakarta sendiri menduduki peringkat kedua ketimpangan pendapatan tertinggi di Indonesia, dengan tingginya ketimpangan pendapatan di Provinsi DKI Jakarta akan muncul dampak pertumbuhan ekonomi yang melambat, ketidakstabilan sosial dengan peningkatan kriminalitas, dan kesenjangan sosial. Oleh karena itu diperlukan penelitian ini terkait ketimpangan pendapatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2019 sampai 2022 dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ketimpangan pendapatan di Provinsi DKI Jakarta menggunakan regresi data panel. Berdasarkan hasil menunjukkan kota di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kategori ketimpangan pendapatan yang cenderung naik adalah Kota Jakarta Utara. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi terdapat di Jakarta Pusat dan terendah Jakarta Barat. Presentase penduduk miskin tertinggi di Jakarta Utara dan terendah di Jakarta Selatan. Modal usaha cenderung menurun tertinggi di Jakarta Pusat dan terendah Jakarta Utara. Pengeluaran perkapita menunjukkan pola fluktuatif dengan kenaikan signifikan terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Analisis menggunakan regresi data panel menghasilkan model Common Effects (CEM) dengan faktor-faktor yang memengaruhi ketimpangan pendapatan adalah PDRB, presentase penduduk miskin, modal usaha, dan pengeluaran perkapita. Faktor-faktor tersebut membentuk kebaikan model sebesar 86,56% dan sisanya 13,44% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
====================================================================================================================================
Income inequality is the uneven distribution of income between high and low income people. Income inequality that continues to occur over a long period of time can have an impact on economic growth. Income inequality often occurs in large cities including DKI Jakarta Province. Income inequality in DKI Jakarta Province increased from 2019 to 2022 with a Gini index of 0.394 rising to 0.423, indicating a continuous increase. DKI Jakarta Province itself is ranked second for the highest income inequality in Indonesia, with high income inequality in DKI Jakarta Province there will be an impact of slowing economic growth, social instability with increased crime, and social inequality. Therefore, this study is needed regarding income inequality in DKI Jakarta Province from 2019 to 2022 with the aim of determining the factors that influence income inequality in DKI Jakarta Province using panel data regression. Based on the results, it shows that the city in DKI Jakarta Province which has a category of income inequality that tends to increase is North Jakarta City. The highest Gross Regional Domestic Product (GRDP) is in Central Jakarta and the lowest is West Jakarta. The highest percentage of poor people is in North Jakarta and the lowest in South Jakarta. Business capital tends to decrease the highest in Central Jakarta and the lowest in North Jakarta. Per capita expenditure shows a fluctuating pattern with significant increases occurring in North Jakarta and West Jakarta. Analysis using panel data regression produces a Common Effects model (CEM) with the factors that influence income inequality being GRDP, percentage of poor people, business capital and per capita expenditure. These factors form a model goodness of 86.56% and the remaining 13.44% is influenced by other variables outside the model.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Income Inequality, DKI Jakarta, Panel Data Regression, Ketimpangan Pendapatan, DKI Jakarta, Regresi Data Panel,
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HA Statistics
H Social Sciences > HA Statistics > HA31.3 Regression. Correlation. Logistic regression analysis.
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions > HC79.I5 Income distribution
Divisions: Faculty of Vocational > 49501-Business Statistics
Depositing User: Hanna Naza Syajidha
Date Deposited: 15 Apr 2025 01:13
Last Modified: 15 Apr 2025 01:13
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/119019

Actions (login required)

View Item View Item