Pemodelan Kota Tiga Dimensi untuk Monitoring Kesesuaian Intensitas Pemanfaatan Ruang (IPR) Menggunakan Data LiDAR dan Ortofoto (Studi Kasus : Area Tunjungan Plaza, Surabaya)

Arisandy, Dhea Rizky (2025) Pemodelan Kota Tiga Dimensi untuk Monitoring Kesesuaian Intensitas Pemanfaatan Ruang (IPR) Menggunakan Data LiDAR dan Ortofoto (Studi Kasus : Area Tunjungan Plaza, Surabaya). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5016211044-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Intensitas Pemanfaatan Ruang (IPR) perlu dikendalikan karena menjadi langkah penting dalam mengarahkan penataan ruang agar tidak menyimpang dari ketentuan rencana. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membuat model kota tiga dimensi menggunakan data LiDAR dan ortofoto untuk menganalisis kesesuaian IPR di Tunjungan Plaza, Surabaya. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis IPR dengan lima parameter yaitu Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Hijau (KDH), Garis Sempadan Bangunan (GSB), dan tinggi bangunan maksimum. Model akan dibuat pada Level of Detail (LOD) 2.1 dengan cara membuat nDSM dari pengolahan DSM dan DTM serta melakukan digitasi segmen atap dari ortofoto dan nDSM yang telah dibuat. Dari hasil pengolahan model elevasi, diketahui nilai nDSM terendah 0,703 meter dan tertinggi 195,792 meter. Sedangkan pada hasil digitasi atap, terdapat 326 segmentasi atap yang digunakan untuk mendetailkan bentuk atap pada pemodelan kota tiga dimensi LOD 2.1. Hasil pemodelan bangunan 3D LOD 2.1 menghasilkan enam tipe atap yaitu flat, gable, hip, mansard, dome, dan vault. Model yang dihasilkan dilakukan uji akurasi geometri segmen dan tinggi bangunan dengan jumlah sampel 35 menggunakan Root Mean Square (RMSE). Hasil RMSE dihasilkan 0,612 meter yang masih memenuhi batas toleransi yang ditetapkan standar OGC yaitu 2 meter untuk LOD2.1. Sedangkan untuk rata-rata kesalahan adalah 0,230 meter, selisih kesalahan tertinggi 1,247 meter, selisih kesalahan terendah 0,010 meter, serta persentase kesalahan model sebesar 0,827%. Dari hasil analisis menunjukkan terdapat satu dari 21 persil yang berada di bawah ambang dengan nilai 44,432% dari nilai maksimal ketentuan adalah 50%. Sedangkan pada KLB dengan ambang batas maksimal dua, menunjukkan semua persil tidak sesuai dengan nilai KLB tertinggi mencapai 31,472. Pada parameter KDH, hanya satu persil yang memenuhi ketentuan minimum 10% yaitu dengan nilai 15,324%. Selanjutnya pada GSB, seluruh persil dinyatakan tidak sesuai terhadap ketentuan GSB, baik pada sisi depan, samping, maupun belakang bangunan. Namun pada parameter tinggi bangunan, semua gedung di area Tunjungan Plaza berada di bawah 200 meter sehingga masih sesuai dengan ketentuan RDTR.
===================================================================================================================================
The space of Land Use Intensity (IPR) needs to be controlled because it is an important step in directing spatial planning so that it does not deviate from the provisions of the plan. Therefore, research is needed to create a three-dimensional city model using LiDAR data and orthophotos to analyze the suitability of IPR in Tunjungan Plaza, Surabaya. In this study, an IPR analysis was conducted with five parameters, namely the Basic Building Coefficient (KDB), Building Floor Coefficient (KLB), Basic Green Coefficient (KDH), Building Boundary Line (GSB), and maximum building height. The model will be created at Level of Detail (LOD) 2.1 by creating an nDSM from DSM and DTM processing and digitizing roof segments from the orthophotos and nDSM that have been created. From the results of the elevation model processing, it is known that the lowest nDSM value is 0,703 meters and the highest is 195,792 meters. Meanwhile, in the roof digitization results, there are 326 roof segmentations used to detail the roof shape in the three-dimensional city modeling LOD 2.1. The results of the 3D LOD 2.1 building modeling produced six roof types, namely flat, gable, hip, mansard, dome, and vault. The resulting model was tested for segment geometry accuracy and building height with a sample size of 35 using Root Mean Square (RMSE). The RMSE result was 0,612 meters which still meets the tolerance limit set by the OGC standard, which is 2 meters for LOD2.1. Meanwhile, the average error was 0,230 meters, the highest error difference was 1,247 meters, the lowest error difference was 0,010 meters, and the model error percentage was 0,827%. The analysis results showed that one of the 21 plots was below the threshold with a value of 44,432% of the maximum value of 50%. Meanwhile, in the KLB with a maximum threshold of two, all plots did not comply with the highest KLB value reaching 31,472. In the KDH parameter, only one plot met the minimum requirement of 10%, namely with a value of 15,324%. Furthermore, in the GSB, all plots were declared non-compliant with GSB regulations, including the front, sides, and rear of the buildings. However, in terms of building height, all buildings in the Tunjungan Plaza area are under 200 meters and therefore still comply with the RDTR provisions.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Intensitas Pemanfaatan Ruang, LiDAR, LOD 2.1, Model Kota 3D, Ortofoto, of Space Utilization, LiDAR, LOD 2.1, 3D City Model, Orthophoto.
Subjects:	G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Dhea Rizky Arisandy
Date Deposited:	18 Jul 2025 07:43
Last Modified:	18 Jul 2025 07:43
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/120093

Actions (login required)

View Item