Putra, Mario Frana (2025) Integrasi Software Simulasi dalam Proses Bisnis Hulu Minyak untuk Optimasi Aset Perpipaan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 6032231006-Master_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
6032231006-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Industri hulu minyak dan gas memainkan peran penting dalam mendukung kebutuhan energi nasional. Perusahaan Hulu Minyak, menghadapi tantangan dalam mengelola pengembangan aset perpipaan yang efisien dan tepat sasaran, terutama dalam mendukung eksplorasi sumur-sumur baru. Evaluasi teknis dan ekonomis fasilitas perpipaan seringkali membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang signifikan, sementara hasil awal evaluasi sering kurang akurat, sehingga memperlambat proses perencanaan proyek. Perusahaan Hulu Minyak secara aktif mengembangkan sumur-sumur minyak baru untuk meningkatkan kapasitas produksi di Wilayah Kerja Sumatera. Proses ini membutuhkan evaluasi menyeluruh terhadap kapasitas fasilitas penyaluran dan penerimaan fluida. Dukungan teknologi modern, seperti perangkat lunak simulasi PIPESIM, memungkinkan perusahaan untuk mempercepat evaluasi, meningkatkan akurasi hasil desain, dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. Hal ini sejalan dengan kebutuhan untuk mendukung perencanaan strategis dan mengoptimalkan efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi integrasi perangkat lunak simulasi PIPESIM ke dalam proses pengambilan keputusan pengembangan aset perpipaan. Metode yang digunakan mencakup analisis multi-kriteria menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan alternatif skenario rancangan pengembangan terbaik, analisis Business Model Canvas (BMC) untuk mengevaluasi dampak strategis penerapan perangkat lunak simulasi terhadap proses bisnis, serta analisis ekonomi untuk menilai kelayakan finansial skenario rancangan yang diusulkan. Tiga alternatif desain teknis dianalisis melalui simulasi: penambahan pipa baru, optimalisasi pipa eksisting dengan mematikan sumur lama, serta penguatan pipa eksisting dengan pipe sleeving. Evaluasi dilakukan berdasarkan lima kriteria utama: biaya, keselamatan, keandalan, maintainability, dan dampak lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing alternatif memiliki keunggulan tersendiri. Alternatif 1 penambahan pipa baru dinilai memberikan kinerja yang paling seimbang dari sisi keandalan teknis, keberlanjutan operasional dan investasi. Alternatif 2 optimisasi dengan mematikan sumur lama menunjukkan efisiensi biaya, sementara Alternatif 3 pipe sleeving memiliki keterbatasan teknis dan risiko operasional yang lebih besar. Integrasi simulasi juga memberikan nilai strategis terhadap proses bisnis, meningkatkan efisiensi perencanaan teknis, memperkuat kolaborasi lintas fungsi, dan mendukung transformasi digital. Oleh karena itu, implementasi PIPESIM direkomendasikan sebagai bagian dari standar pengajuan proyek pengembangan aset di perusahaan hulu minyak.
===================================================================================================================================
The upstream oil and gas industry plays a vital role in supporting national energy needs. Perusahaan Hulu Minyak faces challenges in managing the efficient and targeted development of pipeline assets, particularly in supporting the exploration of new wells. Technical and economic evaluations of pipeline facilities often demand considerable time, cost, and effort, while early evaluation results tend to be inaccurate, thus delaying project planning processes. Perusahaan Hulu Minyak is actively developing new oil wells to increase production capacity in the Sumatera Work Area. This process requires a comprehensive evaluation of the transmission and receiving capacities of fluid-handling facilities. Modern technological support, such as the PIPESIM software, enables the company to accelerate evaluation, improve design accuracy, and reduce dependence on third parties. This aligns with the need to support strategic planning and enhance operational efficiency. This study aims to evaluate the integration of the PIPESIM software into the decision-making process for pipeline asset development. The methods applied include multi-criteria analysis using the Analytical Hierarchy Process (AHP) to determine the best development scenario alternatives, Business Model Canvas (BMC) analysis to assess the strategic impact of simulation software on business processes, and economic analysis to evaluate the financial feasibility of the proposed scenarios. Three technical design alternatives are analyzed through simulation: constructing a new pipeline, optimizing existing pipelines by shutting down older wells, and reinforcing existing pipelines using pipe sleeving. Evaluations are based on five key criteria: cost, safety, reliability, maintainability, and environmental impact. The results of this study indicate that each alternative presents distinct advantages. The first alternative involving the addition of a new pipeline offers the most balanced performance in terms of technical reliability, operational sustainability, and investment support. The second alternative, well decommissioning scenario demonstrates cost efficiency, while the pipe sleeving approach on third alternative is constrained by technical limitations and greater operational risks. The integration of simulation software also delivers strategic value to business processes by improving technical planning efficiency, strengthening cross-functional collaboration, and supporting digital transformation. Therefore, the implementation of PIPESIM is recommended as part of the standard procedure in pipeline development project submissions within upstream oil and gas companies.
Actions (login required)
 |
View Item |