Widyaningsih, Defi Kusuma (2025) Pemetaan Derah Rawan Potensi Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis Menggunakan Metode Skoring (Studi Kasus: Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5016211090-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (25MB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Lamongan memiliki 27 kecamatan dengan topografi beragam dan sektor unggulan pertanian, perikanan. Namun, pemanfaatan lahan yang tidak merata menyebabkan wilayah ini rentan terhadap banjir. Salah satu kecamatan di Lamongan yang memiliki kerentanan cukup tinggi terhadap bencana hidrometeorologi tersebut adalah Kecamatan Turi yang memiliki topografi datar, tipe tanah aluvial, dan sistem drainase yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah berisiko banjir di Kecamatan Turi dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mengaplikasikan metode skoring. Parameter yang digunakan kemiringan lereng, curah hujan, struktur tanah, tutupan lahan, kerapatan aliran sungai, dan ketinggian lahan. Data yang digunakan meliputi Digital Elevation Model Nasional (DEMNAS), data curah hujan, data jenis tanah, data kerapatan aliran sungai, serta data rekap kejadian banjir. Setiap parameter kemudian diberi bobot sesuai dengan tingkat pengaruhnya terhadap risiko banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh wilayah berada pada ketinggian rendah (<20 mdpl) dan mengalami curah hujan tinggi (1501-2000 mm), yang keduanya berkontribusi signifikan terhadap potensi banjir. Metode skoring berbobot (Weighted Scoring) digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan Tool Weighted Overlay untuk menggabungkan seluruh parameter. Hasil Pemetaan menunjukkan bahwa wilayah Kecamatan Turi diklasifikasikan ke dalam tiga tingkat kerawanan banjir rendah (23,4%) dari total area rawan banjir), sedang (53,6%), dan tinggi (23,0%). Desa-desa dengan tingkat kerawanan tinggi meliputi Kemlagigede, Kemlagilor, Bambang, Pomahanjanggan, Putatkumpul, Turi, Keben, Geger, Kepudibener, dan Gedungboyountung. Validasi hasil pemetaan dengan data kejadian banjir dari BPBD Lamongan menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi, meskipun terdapat perbedaan lokal yang dipengaruhi oleh faktor-faktor spesifik yang tidak dimasukkan dalam model. Pemetaan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan mitigasi bencana serta pengelolaan tata ruang dan infrastruktur yang lebih adaptif terhadap risiko banjir.
==================================================================================================================================
Lamongan Regency has 27 sub-districts with diverse topography and leading sectors of agriculture, fisheries. However, uneven land use makes this region vulnerable to flooding. One sub-district in Lamongan that is quite vulnerable to hydrometeorological disasters is Turi District, which has a flat topography, alluvial soil type, and an inadequate drainage system. This study aims to map flood-risk areas in Turi District using a Geographic Information System (GIS) that applies a scoring method. The parameters used are slope gradient, rainfall, soil structure, land cover, river flow density, and land elevation. The data used include the National Digital Elevation Model (DEMNAS), rainfall data, soil type data, river flow density data, and flood event summary data. Each parameter is then weighted according to its level of influence on flood risk. The results show that all areas are at low elevations (<20 meters above sea level) and experience high rainfall (1501-2000 mm), both of which contribute significantly to the potential for flooding. The weighted scoring method is used in Geographic Information Systems (GIS) using the Weighted Overlay Tool to combine all parameters. The mapping results show that the Turi District area is classified into three levels of flood vulnerability: low (23,4%) of the total flood-prone area), medium (53,6%), and high (23,0%). Villages with high levels of vulnerability include Kemlagigede, Kemlagilor, Bambang, Pomahanjanggan, Putatkumpul, Turi, Keben, Geger, Kepudibener, and Gedungboyountung. Validation of the mapping results with flood event data from the Lamongan Regional Disaster Management Agency (BPBD) shows a high level of agreement, although there are local differences influenced by specific factors not included in the model. This mapping is expected to be the basis for disaster mitigation planning and spatial and infrastructure management that is more adaptive to flood risks.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banjir, Kecamatan Turi, Metode Skoring, Mitigasi Bencana, SIG, Floods, Turi District, Scoring Methods, Disaster Mitigation, GIS |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.2 Flood forecasting. G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.9 Floods |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Defi Kusuma Widyaningsih |
Date Deposited: | 24 Jul 2025 06:46 |
Last Modified: | 24 Jul 2025 06:46 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/121114 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |