Evaluasi Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi Menggunakan Variasi Kultur Bakteri Dan Rasio Nutrien

Limbong, Barita Amjani (2025) Evaluasi Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi Menggunakan Variasi Kultur Bakteri Dan Rasio Nutrien. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014231052_Master_Thesis.pdf] Text
6014231052_Master_Thesis.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sebaran kontaminasi hidrokarbon berupa tanah terkontaminasi minyak bumi berasal dari limbah pengeboran dan produksi minyak bumi. Kontaminan hidrokarbon dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang telah mengendap lama di tanah yang dapat mengganggu ekosistem tanah dan siklus air tanah. Pemulihan tanah terkontaminasi minyak bumi dilakukan dengan teknologi bioremediasi ex-situ. Tanah terkontaminasi minyak bumi digali menggunakan alat berat, dikumpulkan di lokasi tercemar kemudian dikirim ke fasilitas pengolahan limbah B3 berizin. Penelitian bertujuan untuk melakukan evaluasi degradasi Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) terhadap waktu dengan menggunakan metode biostimulasi dan bioaugmentasi untuk memenuhi parameter keberhasilan baku mutu nilai Total Konsentrasi (TK) Petroleum Hydrocarbon (PH) rantai panjang (C10- C36) dengan nilai PH ≤ TK-B 0,5%. Biostimulasi menggunakan pupuk urea sebagai sumber N dan pupuk SP-36 sebagai sumber fosfor dengan variasi perlakuan rasio C:N:P 100:10:1 dan 100:5:1. Bioagumentasi menggunakan variasi perlakukan bakteri indigenous yang tersedia secara alami di tanah tercemar dan variasi dengan penambahan bakteri nonindigenous hasil kultur bakteri. Hasil penelitian menunjukkan waktu bioremediasi tercepat untuk mencapai parameter keberhasilan baku mutu adalah 28 hari dengan laju degradasi rata-rata 3%/hari. Uji statistik Analysis of Variance (ANOVA) 2 faktor dengan replikasi 4 kali menghasilkan P-value = 0,257 (> 0,05) sehingga rasio C:N:P tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan konsentrasi TPH. Rasio C:N:P 100:5:1 menunjukkan persentase degradasi TPH lebih tinggi dibandingkan rasio C:N:P 100:10:1. Tidak terdapat perbedaan signifikan laju degradasi TPH antara variasi perlakukan bakteri indigenous dan pencampuran dengan bakteri non-indigenous. Pendekatan perhitungan lonjakan populasi pencampuran bakteri non-indigenous menggunakan satuan logaritmik
======================================================================================================================================
The spread of hydrocarbon contamination in the form of oil-contaminated soil originates from waste from drilling and oil production. Hydrocarbon contaminants are categorized as hazardous and toxic waste (B3) that has long been deposited in the soil, disrupting the soil ecosystem and the groundwater cycle. Remediation of oil-contaminated soil is carried out using ex-situ bioremediation technology. Oilcontaminated soil is excavated using heavy equipment, collected at the contaminated site, and then transported to a licensed B3 waste treatment facility. The study aims to evaluate the degradation of Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) over time using biostimulation and bioaugmentation methods to meet the success parameters of the quality standards for the Total Concentration (TK) of long-chain Petroleum Hydrocarbon (PH) (with a PH value ≤ TK-B 0.5% Biostimulation uses urea fertilizer as a source of N and SP-36 fertilizer as a source of phosphorus with treatment variations of C:N:P ratios of 100:10:1 and 100:5:1. Bioaugmentation uses variations in the treatment of indigenous bacteria that are naturally available in contaminated soil and variations with the addition of non-indigenous bacteria from bacterial cultures. The results of the study showed that the fastest bioremediation time to achieve the success parameters of the quality standards was 28 days with an average degradation rate of 3%/day. The 2-factor Analysis of Variance (ANOVA) statistical test with 4 replications produced a P-value = 0.257 (> 0.05) so that the C:N:P ratio did not have a significant effect on the decrease in concentration. TPH. The C:N:P ratio of 100:5:1 showed a higher percentage of TPH degradation compared to the C:N:P ratio of 100:10:1. There was no significant difference in the rate of TPH degradation between the treatment variations of indigenous bacteria and mixing with non-indigenous bacteria. The approach to calculating the population spike of non-indigenous bacteria mixing using logarithmic units

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Bioaugmentasi, Bioremediasi, Biostimulasi, Hydrocarbon
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD192.5 Bioremediation
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Barita Amjani Limbong
Date Deposited: 24 Jul 2025 09:19
Last Modified: 24 Jul 2025 09:19
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/121250

Actions (login required)

View Item View Item