Perencanaan Simpang Terkoordinasi Pada Ruas Jalan Pucang Anom Timur-Ngagel Jaya

Abyasa, Angger Daruna (2025) Perencanaan Simpang Terkoordinasi Pada Ruas Jalan Pucang Anom Timur-Ngagel Jaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5012211008-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5012211008-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kota Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, telah mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dalam beberapa dekade terakhir akibat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi yang dinamis. Salah satu dampak langsung dari pertumbuhan penduduk ini adalah peningkatan lalu lintas kendaraan yang menyebabkan kemacetan, terutama di pusat kota dan persimpangan utama. Ruas Jalan Pucang Anom Timur-Ngagel Jaya, yang merupakan jalan kolektor yang menghubungkan pusat kota Surabaya dengan Surabaya sisi selatan, menghadapi kepadatan lalu lintas tinggi dan kemacetan di persimpangan seperti Simpang Kertajaya, Pucang, Ngagel Jaya Utara, dan Ngagel Jaya Selatan. Kedekatan jarak antar persimpangan yang kurang dari 800 meter menunjukkan perlunya koordinasi lampu lalu lintas untuk mengurangi penundaan dan antrean kendaraan. Oleh karena itu, solusi rekayasa lalu lintas diperlukan untuk mencapai koordinasi persimpangan yang ideal, dengan memprioritaskan jalan utama yang memiliki volume lalu lintas lebih tinggi guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dan mengurangi keterlambatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi waktu siklus dan kinerja persimpangan saat ini, menganalisis hasil perencanaan koordinasi persimpangan, serta menilai perbedaan kinerja sebelum dan setelah perencanaan koordinasi dilakukan. Analisis yang dilakukan meliputi perhitungan derajat kejenuhan, panjang antrean dan tundaan dengan metode Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Perencanaan ini diharap mendapatkan hasil berupa waktu siklus, kinerja simpang, Offset, Bandwith, dan perencanaan alternatif yang memiliki kinerja simpang lebih baik daripada simpang eksisting. Koordinasi simpang merupakan upaya dalam optimalisasi kinerja simpang yang telah ada. Setelah dilakukannya perencanaan derajat kejenuhan mengalami penurunan dengan rata-rata menjadi 0,64 untuk arah utara-selatan, 0,65 untuk arah selatan-utara. Panjang antrean mengalami penurunan dengan rata-rata menjadi 73,17 meter untuk arah utara-selatan, 77,45 meter untuk arah selatan-utara. Tundaan mengalami penurunan dengan rata-rata menjadi 29,10 detik untuk arah utara-selatan, 26,54 detik untuk arah selatan-utara. Untuk Bandwith didapat sebesar 32 detik untuk arah utara-selatan, 26 detik untuk arah selatan-utara. Offset didapat 58 detik pada Simpang Pucang, 103 detik pada Simpang Ngagel Jaya Utara, dan 152 detik pada Simpang Ngagel Jaya Selatan.
=====================================================================================================================================
Surabaya City, the capital of East Java Province and the second-largest city in Indonesia after Jakarta, has experienced rapid population growth over the past few decades due to urbanization and dynamic economic development. One direct impact of this population growth is the increase in vehicle traffic, causing congestion, especially in the city center and major intersections. The Pucang Anom Timur-Ngagel Jaya road segment, which serves as a collector road connecting downtown Surabaya with the southern part of the city, faces high traffic density and congestion at intersections such as Simpang Kertajaya, Pucang, Ngagel Jaya Utara, and Ngagel Jaya Selatan. The close proximity of these intersections, less than 800 meters apart, indicates the need for traffic light coordination to reduce delays and vehicle queues. Therefore, traffic engineering solutions are required to achieve optimal intersection coordination by prioritizing main roads with higher traffic volumes to ensure smooth traffic flow and reduce delays. This study aims to identify the current cycle times and intersection performance, analyze the results of intersection coordination planning, and assess performance differences before and after the coordination plan is implemented. The analysis includes calculating the degree of saturation, queue length, and delay using the 2023 Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). This planning is expected to yield results in the form of cycle time, intersection performance, offset, bandwidth, and alternative planning that has better intersection performance than the existing one. Intersection coordination is an effort to optimize the performance of existing intersections. After the implementation of the planning, the degree of saturation decreased, with an average of 0.64 for the north-south direction and 0.65 for the south-north direction. Queue lengths decreased, with an average of 73,17 meters for the north-south direction and 77,45 meters for the south-north direction. Delays also decreased, averaging 29,10 seconds for the north-south direction and 26,54 seconds for the south-north direction. The bandwidth was 32 seconds for the north-south direction and 26 seconds for the south-north direction. The offset was 58 seconds at Pucang Intersection, 103 seconds at Ngagel Jaya Utara Intersection, and 152 seconds at Ngagel Jaya Selatan Intersection.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kemacetan, Koordinasi, Simpang, Surabaya, Congestion, Coordination, Intersection, Surabaya.
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE228.3 Intelligent transportation systems.
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Angger Daruna Abyasa
Date Deposited: 28 Jul 2025 09:09
Last Modified: 28 Jul 2025 09:09
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/121999

Actions (login required)

View Item View Item