Pengembangan Teknologi Autofeeder Dan Internet of Things (IoT) Pada Start UP Perikanan

Utama, Indriawan Widya (2025) Pengembangan Teknologi Autofeeder Dan Internet of Things (IoT) Pada Start UP Perikanan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.

Text 6047231040-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Autofeeder telah digunakan oleh petani ikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi pemberian pakan. Namun, adopsi teknologi ini secara luas terhambat oleh beberapa permasalahan yang menyebabkan sebagian besar pengguna berhenti menggunakannya. Ketidakpuasan petani ikan terhadap autofeeder terletak pada daya tahan alat yang rendah, sulitnya perawatan, fitur yang kurang sepadan dengan harga, kurangnya layanan purna jual, serta keraguan terhadap dampak ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi pengguna autofeeder melalui pendekatan design thinking, khususnya dengan menggunakan kerangka Knowledge, Attitude, and Satisfaction (KAS) pada fase empathize untuk menggali persepsi petani secara mendalam. Intisari temuan tersebut digunakan dalam tahap ideate untuk merumuskan desain solusi yang relevan, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk prototipe autofeeder generasi baru yang menekankan pada aspek daya tahan, modularitas, presisi pelontaran, keterjangkauan biaya, serta fitur tambahan yang bersifat opsional yaitu sensor kualitas air. Prototipe diuji coba selama dua bulan di kolam budidaya lele. Data kuantitatif yang dihasilkan menunjukkan kolam yang menggunakan autofeeder memiliki angka efisiensi pakan, konversi pakan dan Tingkat kelangsungan hidup ikan yang lebih baik. Efisiensi pakan kolam yang menggunakan autofeeder mencapai 94%, sedangkan yang tidak menggunakan autofeeder nilai efisiensi pakannya sebesar 84,67%. Untuk parameter Tingkat kelangsungan hidup ikan, untuk kolam yang menggunakan autofeeder rata rata mencapai survival rate sebesar 94%, lebih tinggi dibanding yang tidak menggunakan yaitu sebesar 80,33%. Meskipun analisa secara statistik belum signifikan, analisis effect size menunjukkan adanya dampak praktis yang kuat terhadap beberapa parameter penting. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan design thinking yang berfokus pada kebutuhan dan persepsi pengguna dapat mendorong lahirnya inovasi teknologi yang lebih relevan, berkelanjutan, dan responsif terhadap permasalahan aktual di lapangan. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan pentingnya penerapan prinsip user-centered design dalam pengembangan teknologi autofeeder untuk memastikan bahwa solusi yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kondisi pengguna akhir.
==================================================================================================================================
Autofeeders have been used by fish farmers as an effort to improve the efficiency and consistency of feed distribution. However, the widespread adoption of this technology has been hindered by several issues that have led most users to discontinue its use. Fish farmers' dissatisfaction with autofeeders lies in the limited durability of the devices, the difficulty of maintenance, features that are not proportional to the cost, lack of after-sales service, and uncertainties about their economic benefits. This study aims to analyze the challenges faced by autofeeder users through a design thinking approach, specifically by applying the Knowledge, Attitude, and Satisfaction (KAS) framework during the empathize phase to deeply explore farmers’ perceptions. The insights obtained were utilized during the ideate phase to formulate relevant solution designs, which were then realized in the form of a next-generation autofeeder prototype. The prototype emphasizes durability, modularity for easier maintenance, cost-effectiveness, feeding precision, and optional features such as water quality sensors. The prototype was tested over a two-month period in Clarias catfish grow-out ponds. The quantitative data indicated improvements in feed efficiency, better FCR values, and higher fish survival rates. The quantitative data revealed that feed efficiency in ponds utilizing the autofeeder reached 94%, compared to 84.67% in ponds without it. Regarding the survival rate parameter, ponds equipped with the autofeeder demonstrated an average survival rate of 94%, which was notably higher than the 80.33% observed in the control group. Although the statistical analysis did not yield significant differences, the effect size analysis indicated a strong practical impact on several key performance parameters. This study concludes that a design thinking approach centered on user needs and perceptions can foster the development of more relevant, sustainable, and responsive technological innovations. Moreover, the findings underscore the importance of implementing user-centered design principles in autofeeder technology development to ensure that the solutions produced align with user expectations and field conditions.rofitability.

Keywords: Aquaculture; catfish farming; design thinking; Knowledge, Attitude, and Satisfaction (KAS); product development

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Aquaculture, catfish farming, design thinking, Knowledge Attitude and Satisfaction (KAS), product development
Subjects:	S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:	Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 78201-System And Technology Innovation
Depositing User:	Indriawan Widya Utama
Date Deposited:	29 Jul 2025 10:16
Last Modified:	29 Jul 2025 10:16
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/122948

Actions (login required)

View Item