Pemilihan Bahan Baku Biomassa Dengan Metode AHP-TOPSIS: Studi Kasus Pengembangan PLT Biomassa Di Kalimantan Barat

Budiman, Ahmad (2025) Pemilihan Bahan Baku Biomassa Dengan Metode AHP-TOPSIS: Studi Kasus Pengembangan PLT Biomassa Di Kalimantan Barat. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.

[thumbnail of 6047231020-Master_Thesis.pdf] Text
6047231020-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dalam menghadapi isu pemanasan global, negara-negara di dunia terus melakukan berbagai upaya dalam rangka penurunan jumlah emisi. Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani Perjanjian Paris juga perlu mengambil langkah aktif untuk menurunkan target emisi karbon di Indonesia salah satunya dengan meningkatkan pengembangan Pembangkit dari energi terbarukan. PLT Biomassa (PLTBm) merupakan salah satu jenis pembangkit dari energi terbarukan yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia dengan mempertimbangkan potensi sumber biomassa yang dimiliki. Salah satu lokasi yang dipilih untuk lokasi pengembangan PLTBm yaitu di Kalimantan Barat dengan mempertimbangkan ketersediaan lahan serta potensi sumber bahan baku eksisting. Tantangan terbesar yang umumnya dihadapi dalam pengembangan PLTBm yaitu dari sisi ketersediaan pasokan bahan baku dalam jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan operasional pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung potensi dan pemilihan biomassa terdekat dalam radius 25 km sebagai pasokan bahan bakar PLTBm yang akan dikembangkan. Dari hasil perhitungan didapatkan potensi biomassa kayu gamal sebesar 437.095 ton/tahun, tandan kosong 241.776 ton/tahun, fiber 136.656 ton/tahun dan cangkang 57.816 ton/tahun dengan kapasitas pembangkit yang bisa dikembangkan berkisar antara 6 MW - 54 MW tergantung jenis biomassa yang akan dipilih. Penelitian ini menggunakan kombinasi metode Multi-Criteria Decision Making (MCDM), yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk menganalisis kriteria-kriteria dalam pemilihan bahan bakar biomassa. Kriteria dan subkriteria paling dominan secara global berdasarkan peringkat yaitu finansial harga beli (0,350), risiko operasional (0,281), teknis ketersediaan (0,146) serta lingkungan emisi (0,102). Perhitungan metode TOPSIS menghasilkan tandan kosong sebagai alternatif dengan prioritas tertinggi untuk dipilih sebagai bahan bakar PLTBm.
=================================================================================================================================
In addressing the issue of global warming, countries around the world continue to make various efforts to reduce emissions. Indonesia, as one of the signatories of the Paris Agreement, also needs to take active steps to lower its carbon emission targets, one of which is by accelerating the development of renewable energy power plants. Biomass Power Plants (PLTBm) are a type of renewable energy power plant suitable for development in Indonesia, considering the country's biomass resource potential. One of the selected locations for PLTBm development is West Kalimantan, considering land availability and existing raw material potential. The biggest challenge commonly faced in PLTBm development is ensuring long-term raw material supply to meet the plant's operational needs. This study aims to calculate the potential and selection of the nearest biomass within a 25 km radius as fuel supply for the PLTBm to be developed. The calculations show a biomass potential of 437,095 tons/year for gamal wood, 241,776 tons/year for empty fruit bunches (EFB), 136,656 tons/year for fiber, and 57,816 tons/year for shells, with a developable plant capacity ranging from 6 MW to 54 MW depending on the type of biomass selected. This research uses a combination of Multi-Criteria Decision Making (MCDM) methods, namely the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), to analyze the criteria for biomass fuel selection. The most dominant global criteria and sub-criteria based on ranking are financial purchase price (0.350), operational risk (0.281), technical availability (0.146), and environmental emissions (0.102). The TOPSIS method calculation identifies empty fruit bunches (EFB) as the highest-priority alternative to be selected as fuel for the PLTBm.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Biomassa, PLTBm, AHP, TOPSIS, Biomass, PLTBm, AHP, TOPSIS
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ808 Renewable energy sources. Energy harvesting.
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 78201-System And Technology Innovation
Depositing User: Ahmad Budiman
Date Deposited: 31 Jul 2025 01:10
Last Modified: 31 Jul 2025 01:10
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/123313

Actions (login required)

View Item View Item