Metode Kuantitatif Pengaruh Konsentrasi Gelatin Pada Nilai Spin-Spin Relaxation Time T2 Magnetic Resonance Imaging

Fadhilah, Aliyah Jihhan (2025) Metode Kuantitatif Pengaruh Konsentrasi Gelatin Pada Nilai Spin-Spin Relaxation Time T2 Magnetic Resonance Imaging. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5001201035_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5001201035_Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (781kB) | Request a copy

Abstract

Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah metode pencitraan medis yang digunakan untuk menggambarkan detail dari jaringan dan organ tubuh manusia tanpa menggunakan radiasi ionisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi gelatin terhadap nilai waktu relaksasi spin-spin (T2) menggunakan teknik MRI. Gelatin dipilih sebagai bahan jaringan tiruan karena sifatnya yang mirip dengan jaringan lunak manusia. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran nilai T2 pada variasi konsentrasi gelatin antara 5% hingga 30%, dengan pengaturan waktu repetisi (TR) sebesar 2000 ms dan variasi waktu echo (TE) yang berbeda, yaitu 75, 100, 150, 200, dan 250 ms. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan sinyal menggunakan phyton pada berbagai konsentrasi gelatin dari 5% hingga 30% tidak menunjukkan pola linier yang jelas, di mana konsentrasi yang lebih rendah memiliki nilai intensitas sinyal yang bervariasi, selain itu, analisis ini tidak hanya dilihat dari intensitas sinyalnya saja. Namun, analisis nilai T2 menggunakan metode monoeksponensial menemukan hubungan terbalik, hasil menunjukkan bahwa gelatin dengan konsentrasi lebih rendah menghasilkan intensitas sinyal yang lebih tinggi, sementara peningkatan konsentrasi gelatin berbanding terbalik dengan nilai T2, di mana nilai T2 tertinggi pada model monoeksponensial tanpa offset pada konsentrasi 5% sebesar 1.252,34 ms dan terendah pada konsentrasi 30% sebesar 254,842 ms. Kemudian pada model monoeksponensial dengan offset pada konsentrasi 5% sebesar 255,102 ms dan pada konsentrasi 30% sebesar 80,064 ms. Penurunan nilai T2 ini mengindikasikan peningkatan kekakuan jaringan gelatin karena struktur molekul yang lebih padat dan berkurangnya air bebas, yang berdampak pada penurunan intensitas sinyal. Selain itu, penggunaan model fitting monoeksponensial dengan offset terbukti lebih efektif dalam memberikan estimasi nilai T2 yang akurat dibandingkan model tanpa offset, sebab model dengan offset memperhitungkan adanya noise yang tidak meluruh. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan pentingnya metode analisis data yang optimal dalam MRI untuk memahami karakteristik gelatin sebagai bahan jaringan tiruan dan meningkatkan kualitas citra.
=======================================================================================================================================
Magnetic Resonance Imaging (MRI) is a medical imaging method used to depict details of human tissues and organs without using ionising radiation. This study aims to analyse the effect of gelatin concentration on spin-spin relaxation time (T2) values using MRI techniques. Gelatin was chosen as a tissue substitute material due to its similarity to human soft tissue. In this study, T2 values were measured at varying gelatin concentrations ranging from 5% to 30%, with a repetition time (TR) of 2000 ms and different echo times (TE) of 75, 100, 150, 200, and 250 ms. The results showed that signal calculations using Python across various gelatin concentrations from 5% to 30% did not exhibit a clear linear pattern, with lower concentrations yielding varying signal intensity values. Additionally, this analysis was not solely based on signal intensity. However, T2 value analysis using the monoexponential method revealed an inverse relationship, the results showed that gelatin at lower concentrations produced higher signal intensities, while increasing gelatin concentration was inversely proportional to T2 values, with the highest T2 value in the monoexponential model without offset at 5% concentration being 1,252.34 ms and the lowest at 30% concentration being 254,842 ms. Then, in the monoexponential model with offset at a concentration of 5%, the T2 value was 255,102 ms, and at a concentration of 30%, it was 80,064 ms. This decrease in T2 values indicates an increase in gelatin tissue stiffness due to a denser molecular structure and reduced free water, which affects signal intensity. Furthermore, the use of the monoexponential fitting model with offset proved to be more effective in providing accurate T2 value estimates compared to the model without offset, as the model with offset accounts for non-decaying noise. Thus, this study emphasises the importance of optimal data analysis methods in MRI for understanding the characteristics of gelatin as a tissue substitute material and improving image quality.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: MRI, gelatin, waktu relaksasi spin-spin (T2), eksponensial, konsentrasi, pencitraan medis. MRI, gelatin, spin-spin relaxation time (T2), exponential, concentration, medical imaging.
Subjects: Q Science > QC Physics > QC795.5 Radioactivity and radioactive Instruments and apparatus (General)
Divisions: Faculty of Natural Science > Physics > 45201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Aliyah Jihan Fadhilah
Date Deposited: 01 Aug 2025 01:48
Last Modified: 01 Aug 2025 01:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/123497

Actions (login required)

View Item View Item