Sintesis Wound Dressing Berbasis Mikroselulosa Dari Serat Daun Nanas Dengan Penambahan Polyvinyl Alcohol (PVA) Dan Enzim Bromelin Sebagai Material Bioaktif

Anindhita, Andini and Hermawan, Yoseph Meidyanto (2025) Sintesis Wound Dressing Berbasis Mikroselulosa Dari Serat Daun Nanas Dengan Penambahan Polyvinyl Alcohol (PVA) Dan Enzim Bromelin Sebagai Material Bioaktif. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2041211006_2041211044-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pembalut luka yang ideal harus memiliki karakteristik antibakteri, antiinflamasi, biokompatibilitas, dan bioavailabilitas. Pembalut juga harus meningkatkan hemostasis dan regenerasi jaringan serta mempercepat penyembuhan luka. Selain itu, pembalut harus memungkinkan pertukaran gas untuk mempertahankan area lembap di sekitar luka guna mencegah dehidrasi jaringan di sekitarnya. Di antara beberapa strategi perawatan yang tersedia, menutup luka dengan pembalut untuk mempercepat penyembuhan kulit merupakan metode populer yang paling banyak digunakan oleh dokter. Untuk mempercepat penyembuhan luka, bahan pembalut tidak hanya harus mudah digunakan, tetapi juga harus memiliki sifat hemostatik dan anti-infeksi serta menunjukkan histocompatibilitas. PVA adalah polimer sintetis yang stabil secara termal, biokompatibel, dan biodegradable. Gugus fungsi hidroksil dalam PVA memberikan kemampuan penyerapan tinggi yang menjaga area lembap di sekitar luka PVA memiliki sifat pembentuk film yang sesuai dengan struktur polimer homogen yang membantu mencegah infeksi bakteri. Enzim bromelin memeliki kemampuan sebagai anti bakteri yang dapat menghambat laju perkembangan bakteri Streptococcus mutans yang menyebabkan karies gigi. Selain itu, enzim bromelin dalam pengaplikasian wound dressing memberikan sifat antibakteri dan biokompatibel. erutama pada bonggol nanas karena merupakan bagian yang kurang dimanfaatkan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik. Bagian bonggol nanas mengandung bromelin lebih banyak dibandingkan dengan bagian tepinya. Bonggol nanas mengandung enzim bromelin sekitar 0,100 – 0,600%. Mikroselulosa berfungsi sebagai media proses penyembuhan luka dan mengurangi penggunaan antibiotik karena sifatnya bikompatibel, biodegredable dan antimikroba sehingga sangat cocok diaplikasikan bersama PVA. Pineapple leaf fibers (PLF) memiliki kombinasi unik dari sifat-sifat yang menjadikannya sumber ideal untuk produksi nanofiber seperti kekuatan tinggi, kekakuan dan kepadatan rendah. PLF memiliki 81,27% selulosa, 12,31% hemiselulosa, 3,46% lignin dan kadar air 10,52%. Silanisasi merupakan metode pengaktifan dari silane coupling agent agar dapat berperan sebagai jembatan molekuler antara bahan organik dan anorganik melalui reaksi hidrolisis yang menghasilkan gugus silanol (Si-OH) dan berikatan dengan gugus hidroksil (OH) pada substrat membentuk ikatan hidrogen, kemudian reaksikondensasi yaitu pelepasan molekul air (H2O) sehingga membentuk ikatan Si-O-Ti.
=============================================================================================================================================
An ideal wound dressing should possess antibacterial, anti-inflammatory, biocompatibility, and biodegradability characteristics. The dressing should also promote hemostasis and tissue regeneration, accelerating wound healing. Additionally, the dressing should allow gas exchange to maintain a moist environment around the wound to prevent dehydration of the surrounding tissue. Among the various treatment strategies available, covering wounds with dressings to accelerate skin healing is the most popular method used by doctors. To accelerate wound healing, the dressing material must not only be easy to use but also have hemostatic and anti-infective properties and demonstrate histocompatibility. PVA is a synthetic polymer that is thermally stable, biocompatible, and biodegradable. The hydroxyl groups in PVA provide high absorption capacity, maintaining a moist environment around the wound. PVA has film-forming properties consistent with a homogeneous polymer structure that helps prevent bacterial infection. Bromelain enzyme has antibacterial properties that can inhibit the growth rate of Streptococcus mutans bacteria, which causes tooth decay. Additionally, bromelain enzyme in wound dressing applications provides antibacterial and biocompatible properties, especially in pineapple cores, as they are a less utilized part and are considered to have no economic value, so they should be utilized well. The pineapple core contains more bromelain than the edges. Pineapple core contains about 0.100 - 0.600% bromelain enzyme. Nanocellulose acts as a medium for the wound healing process and reduces the use of antibiotics due to its biocompatible, biodegradable, and antimicrobial properties, making it very suitable for application with PVA. Pineapple leaf fibers (PLF) have a unique combination of properties that make them an ideal source for nanofiber production, such as high strength, stiffness, and low density. PLF has 81.27% cellulose, 12.31% hemicellulose, 3.46% lignin, and 10.52% moisture content. Silanization is a method of activating silane coupling agents to act as molecular bridges between organic and inorganic materials through hydrolysis reactions that produce silanol groups (Si-OH) and bind to hydroxyl groups (OH) on the substrate, forming hydrogen bonds, then condensation reactions releasing water molecules (H2O) to form Si-O-Ti bonds

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Bromelin, Mikroselulosa, PVA, Wound Dressing
Subjects:	T Technology > TP Chemical technology > TP248 Nanogels. Nanoparticles. T Technology > TP Chemical technology > TP248.65.P76 Proteins--Biotechnology.
Divisions:	Faculty of Vocational > Industrial Chemical Engineering
Depositing User:	Andini Anindhita
Date Deposited:	01 Aug 2025 03:19
Last Modified:	01 Aug 2025 03:19
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/124606

Actions (login required)

View Item