Optimasi Peningkatan Intensitas Tanam Dan Kesesuaian Pola Tanam Daerah Irigasi Gondang Kabupaten Lamongan Dengan Menggunakan Program Linier

Ardistiyandi, Egista Khusnul (2025) Optimasi Peningkatan Intensitas Tanam Dan Kesesuaian Pola Tanam Daerah Irigasi Gondang Kabupaten Lamongan Dengan Menggunakan Program Linier. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2036211053-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Lamongan, yang dilalui oleh percabangan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo, terdapat Waduk Gondang yang mulai dibangun pada tahun 1987. Waduk ini berfungsi sebagai sumber utama untuk kebutuhan air irigasi di Daerah Irigasi Gondang seluas 10.128 hektar. Selain mengandalkan Waduk Gondang, wilayah irigasi ini juga memperoleh suplai air tambahan dari tujuh waduk suplesi. Pada kondisi eksisting menunjukkan intensitas tanam sebesar 169% sebelum adanya alih fungsi lahan. Namun, permasalahan utama yang sering dihadapi yaitu keterbatasan ketersediaan air waduk, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Hal ini mengakibatkan pasokan air ke lahan pertanian tidak selalu mencukupi, yang berpotensi mengganggu produktivitas pertanian dan hasil panen.
Proyek akhir ini dilakukan untuk mengetahui pola tanam dan intensitas tanam yang optimal di Daerah Irigasi (DI) Gondang yang mencakup perhitungan evapotranspirasi, curah hujan efektif, analisa debit intake irigasi serta potensi debit dari waduk suplesi hingga simulasi berbagai alternatif pola tanam dan keuntungan maksimal. Selanjutnya, optimasi dilakukan menggunakan program linier Add-ins Solver Microsoft Excel untuk menentukan pemanfaatan pola tanam berdasarkan luas lahan dan keuntungan yang paling optimal.
Hasil dari proyek akhir menunjukkan bahwa alternatif pola tanam ke-5 dari 6 alternatif, dengan awal tanam pada bulan Januari periode pertama, memberikan hasil paling optimal dibandingkan alternatif lainnya. Pola tanam ini menggunakan kombinasi padi–palawija–palawija dengan intensitas tanam sebesar 300% menghasilkan keuntungan maksimal sebesar Rp 369.480.486.112 dan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 3,34. Sementara itu, alternatif ke-6 memiliki nilai BCR tertinggi yaitu 3,49, karena meskipun dengan intensitas tanam yang lebih rendah, yakni 172%, serta keuntungan maksimal sebesar Rp 210.303.708.612, dengan pola tanam padi-palawija-palawija. Nilai BCR yang tinggi pada alternatif ke-6 menunjukkan efisiensi biaya yang lebih baik, karena biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah menghasilkan rasio keuntungan terhadap biaya yang lebih besar secara proporsional.
=======================================================================================================================================
Lamongan Regency, which is crossed by the Bengawan Solo River Basin (DAS), is home to the Gondang Reservoir, which began construction in 1987. This reservoir serves as the primary water source for irrigation needs in the Gondang Irrigation Area, spanning 10,128 hectares. In addition to relying on the Gondang Reservoir, this irrigation area also receives supplementary water supply from seven additional reservoirs. Under current conditions, the planting intensity stands at 169% prior to land use conversion. However, the primary challenge frequently encountered is the limited availability of reservoir water, both during the rainy season and the dry season. This results in water supply to agricultural land not always being sufficient, which has the potential to disrupt agricultural productivity and crop yields.
This final project was conducted to determine the optimal planting pattern and planting intensity in the Gondang Irrigation Area (DI), which included calculations of evapotranspiration, effective rainfall, analysis of irrigation intake discharge, and potential discharge from the supplementary reservoir, as well as simulations of various planting pattern alternatives and maximum profits. Furthermore, optimization was performed using the Microsoft Excel Solver linear programming add-in to determine the most optimal cropping pattern utilization based on land area and profit.
The results of the final project show that the 5th alternative cropping pattern from 6 alternatives, with the beginning of planting in January of the first period, provides the most optimal results compared to other alternatives. This cropping pattern uses a combination of rice-palatawija-palawija with a planting intensity of 300%, resulting in a maximum profit of Rp 369,480,486,112 and a Benefit Cost Ratio (BCR) value of 3.34. Meanwhile, the 6th alternative has the highest BCR value of 3.49, because even with a lower cropping intensity of 172%, and a maximum profit of Rp 210,303,708,612, with a rice-palawija-palawija cropping pattern. The high BCR value in the 6th alternative indicates better cost efficiency, as lower operational and maintenance costs result in a proportionally greater profit to cost ratio.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Optimasi, Daerah Irigasi Gondang, Pola Tanam, Program Linier, BCR. Optimization, Gondang Irrigation Area, Planting Pattern, Linear Program, BCR.
Subjects:	T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC812 Irrigation
Divisions:	Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User:	Egista Khusnul Ardistiyandi
Date Deposited:	01 Aug 2025 07:35
Last Modified:	01 Aug 2025 07:35
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/125322

Actions (login required)

View Item