Rachmadan, Lutfianto Cahya (2025) Studi Perbandingan Desain 2018 Dan 2024 Bendung Boreng Di Sungai Asem Kabupaten Lumajang. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of Tesis Lutfianto Full.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Tesis Lutfianto Full.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Bendung Boreng berada di Desa Rogotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang. Bangunan mengalami kerusakan parah akibat bencana alam sehingga perlu dilakukan pembangunan bendung untuk mengembalikan fungsi dari bangunan tersebut. Metode penelitian dimulai dari menganalisis perbedaan antara hasil desain tahun 2018 dengan desain tahun 2024, selanjutnya akan dilakukan perhitungan terhadap daya dukung pondasi tiang. Analisis metode Meyerhof (1976) dan Luciano Decourt (1996) menjadi dasar perhitungan serta pemeriksaan terhadap kuantitas dari pondasi mini pile desain tahun 2024. Selain itu analisis terhadap rembesan menggunakan Metode Angka Rembesan Lane dan perhitungan gaya angkat air (uplift). Dengan menggunakan aplikasi Plaxis, dilakukan pemodelan metode elemen hingga (finite element method) terhadap stabilitas tubuh bendung. Dari hasil pemodelan tersebut akan muncul kondisi dan tingkat keamanan tubuh bendung, apabila terdapat kondisi tidak aman maka dilakukan perkuatan tambahan dengan berbagai alternatif seperti contoh penambahan injeksi semen (grouting), penggantian lapisan tanah dasar bendung, soil nailing atau angkur, bore pile dan lain - lain menyesuaikan kondisi pemodelan terhadap geometri desain awal dan kondisi tanah pada bendung. Tahap terakhir dalam penelitian adalah menghitung biaya material dari geometri hasil pemodelan serta penambahan perkuatan tubuh bendung.
Dari hasil penelitian didapatkan, selisih harga yang besar dari desain 2018 dan 2024 dikarenakan perbedaan tipe mercu bendung yang berpengaruh terhadap volume beton, penggunaan beton K-300 untuk desain 2018 hanya terdapat pada selimut mercu sampai dengan kolam olak saja, sedangkan desain 2024 juga menggunakannya pada struktur lantai hulu, kemudian untuk desain 2018 tidak menggunakan pondasi tiang pancang beton sebanyak 245 titik seperti desain 2024. Stabilitas bendung desain 2018 dan 2014 sama – sama menunjukkan tingkat keamanan yang baik dengan nilai safety factor diatas 1,5 sehingga tidak perlu penambahan perkuatan namun pada desain 2018 tidak memenuhi angka persyaratan rembesan lane dengan nilai minimum 8,5 untuk tanah pasir kelanauan sehingga dilakukan optimasi terhadap desain 2024 dengan 2 model modifikasi yaitu mengurangi kedalaman tiang pancang dari semula 6 meter menjadi 3 meter dan merubah dimensinya semula berukuran 40 x 40 cm menjadi 25 x 25 cm. Pada analisa batas penurunan mengikuti standar untuk nilai maksimal keretakan pada bangunan adalah 1/500, terdapat kondisi tidak aman pada desain bendung modifikasi 1 dan 2 oleh karena itu dibuat perpanjangan pada 4 titik tiang pancang pada area hilir mercu dengan desain modifikasi 3. Analisa biaya material untuk modifikasi 1 terdapat efisiensi biaya terhadap desain awal sebesar Rp. 259.554.225,00, sedangkan untuk modifikasi 2 mendapatkan efisiensi sebesar Rp. 884.561.475,00. Namun tetap memilih modifikasi 3 karena memenuhi beberapa aspek keamanan dengan efisiensi biaya sebesar Rp. 806.955.935,00.
=============================================================================================================================================
Boreng Dam is located in Rogotrunan Village, Lumajang District, Lumajang Regency. The building was severely damaged by a natural disaster, necessitating the construction of a dam to restore its function. The research method begins by analyzing the differences between the 2018 design results and the 2024 design, followed by calculations of the pile foundation's bearing capacity. The analysis of the Meyerhof (1976) and Luciano Decourt (1996) methods forms the basis for calculating and examining the quantity of the 2024 mini pile foundation design. In addition, seepage analysis uses the Lane Seepage Number Method and water uplift calculations. Using the Plaxis application, finite element modeling is carried out on the stability of the dam body. From the modeling results, the condition and safety level of the dam body will emerge. If there are unsafe conditions, additional reinforcement is carried out with various alternatives such as adding cement injection (grouting), replacing the dam's base soil layer, soil nailing or anchors, bore piles, and others, adjusting the modeling conditions to the initial design geometry and soil conditions on the dam. The final stage in the research is to calculate the material costs from the geometry of the modeling results and the addition of reinforcement to the dam body.
From the research results, it was found that the large price difference between the 2018 and 2024 designs was due to the difference in the type of weir crest which affected the concrete volume, the use of K-300 concrete for the 2018 design was only found in the crest cover up to the stilling basin, while the 2024 design also used it in the upstream floor structure, then for the 2018 design did not use 245 concrete pile foundation points like the 2024 design. The stability of the 2018 and 2014 design weirs both showed a good level of safety with a safety factor value above 1.5 so that no additional reinforcement was needed but the 2018 design did not meet the lane seepage requirements with a minimum value of 8.5 for silty sandy soil so that optimization was carried out on the 2024 design with 2 modification models, namely reducing the depth of the pile from the original 6 meters to 3 meters and changing the dimensions from 40 x 40 cm to 25 x 25 cm. In the displacement limit analysis following the standard for the maximum value of cracks in the building is 1/500, there are unsafe conditions in the design of the dam modification 1 and 2 therefore an extension was made at 4 pile points in the downstream area of the lighthouse with the design modification 3. The material cost analysis for modification 1 has a cost efficiency of Rp. 259,554,225.00 compared to the initial design, while for modification 2 it gets an efficiency of Rp. 884,561,475.00. However, modification 3 is still chosen because it meets several safety aspects with a cost efficiency of Rp. 806,955,935.00.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Bendung, optimasi, rembesan, penurunan, stabilitas, Weir, optimize, seepage, displacement, stability, plaxis |
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA347 Finite Element Method T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs |
| Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Theses |
| Depositing User: | Lutfianto Cahya Rachmadan |
| Date Deposited: | 04 Aug 2025 09:12 |
| Last Modified: | 04 Aug 2025 09:12 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/125532 |
Actions (login required)
 |
View Item |