Alternatif Desain Struktur Pada Pembangunan Gedung Pendidikan Di Jakarta Menggunakan Sistem Rangka Eccentrically Braced Frames (EBF)

Akbar, La Ode Ardin (2025) Alternatif Desain Struktur Pada Pembangunan Gedung Pendidikan Di Jakarta Menggunakan Sistem Rangka Eccentrically Braced Frames (EBF). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2035211077-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (54MB) | Request a copy

Abstract

Pembangunan di Indonesia umumnya lebih mengandalkan material beton bertulang, sedangkan penggunaan material baja relatif lebih sedikit. Meskipun beton bertulang memiliki berbagai kelebihan, material ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti daktilitas yang terbatas, dimensi yang lebih besar sehingga menghasilkan struktur yang cukup berat, serta memerlukan waktu yang lebih lama untuk proses pengecoran in situ. Selain itu, Indonesia berada di wilayah yang rawan bencana alam, terutama gempa bumi, karena letaknya yang berada di antara tiga lempeng tektonik utama dunia. Mengingat hal ini, penting untuk merancang struktur yang tahan terhadap gempa, memiliki daktilitas dan kekakuan elastis yang tinggi, serta berat struktur yang ringan dan proses pembangunan yang lebih cepat. Struktur baja merupakan salah satu alternatif bangunan tahan gempa. Struktur baja memiliki beberapa kelebihan yaitu daktilitas yang tinggi dan pengerjaannya yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Salah satu sistem struktur baja tahan gempa adalah sistem rangka bresing eksentris yang biasa disebut Eccentrically braced frames (EBF). EBF memiliki keunggulan dibandingkan dengan CBF dan MRF diantaranya memiliki kekakuan elastik yang tinggi, daktilitas yang sempurna, respons yang stabil pada beban siklik lateral, dan mempunyai kapasitas disipasi energi yang besar. Dalam proyek akhir ini dilakukan alternatif desain pada Pembangunan Gedung Pendidikan RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Rahardjo Jakarta dengan menggunakan struktur baja sistem EBF. Konfigurasi EBF yang digunakan adalah Inverted V Braced dan akan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1729:2020, SNI 1726:2019, SNI 2847:2020, 1727:2020, SNI 7972:2020, dan SNI 7860:2020. Analisa struktur ditinjau dengab menggunakan program bantu ETABS 2022. Dari analisa, dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan desain eksisting bangunan dengan sistem struktur rangka pemikul momen khusus memiliki gaya geser dasar seismik sebesar 24385,3312 kN pada arah x dan 24399,954 kN pada arah y. Simpangan antar tingkat yang terjadi sebesar 110,72 mm pada arah x dan 105,56 mm untuk arah y. Namun, terdapat kegagalan elemen struktur eksisting sebanyak 277 buah elemen. Pondasi pada eksisting menggunakan spun pile D600 sebanyak 700 buah dengan konfigurasi jenis pile cap sebanyak 20 tipe. Sedangkan, alternatif desain bangunan dengan sistem struktur rangka baja eccentrically braced frames (EBF) memiliki gaya geser dasar seismik sebesar 18424,5963 kN pada arah x dan 19185,059 kN pada arah y. Simpangan antar tingkat yang terjadi sebesar 109,93 mm pada arah x dan 102,36 mm pada arah y dan masih dibawah batas simpangan ijin. Pondasi alternatif desain menggunakan spun pile D600 sebanyak 244 buah dengan konfigurasi jenis pile cap sebanyak 5 tipe. Maka, dari hasil perbandigan didapatkan gedung alternatif desain mengalami efisiensi penggunaan pondasi dibandingkan dengan gedung eksisting serta seluruh elemen struktur alternatif desain sudah memenuhi sesuai peraturan yang berlaku.
=======================================================================================================================================
Construction in Indonesia generally relies more on reinforced concrete materials, while the use of steel materials is relatively less. Although reinforced concrete has various advantages, this material also has several disadvantages, such as limited ductility, larger dimensions resulting in quite heavy structures, and requires a longer time for the in situ casting process. In addition, Indonesia is located in a region prone to natural disasters, especially earthquakes, due to its location between the world's three major tectonic plates. Given this, it is important to design structures that are resistant to earthquakes, have high elastic ductility and stiffness, as well as light structural weight and a faster construction process. Steel structures are one of the alternatives for earthquake-resistant buildings. Steel structures have several advantages, namely high ductility and relatively faster construction compared to reinforced concrete structures. One of the earthquake-resistant steel structural systems is the eccentric braced frame system commonly called Eccentrically braced frames (EBF). EBFs have advantages over CBFs and MRFs including high elastic stiffness, excellent ductility, stable response to lateral cyclic loads, and large energy dissipation capacity. In this final project, an alternative design is carried out on the construction of the RSPON Prof. Dr. Mahar Rahardjo Jakarta Education Building by using the EBF system steel structure. The EBF configuration used is Inverted V Braced and will meet the structural safety requirements based on SNI 1729: 2020, SNI 1726: 2019, SNI 2847: 2020, 1727: 2020, SNI 7972: 2020, and SNI 7860: 2020. The structural analysis is reviewed using the ETABS 2022 programme. From the analysis, and calculations that have been carried out show the existing design of the building with a special moment-bearing frame structural system has a seismic base shear force of 24385.3312 kN in the x direction and 24399.954 kN in the y direction. The inter-level deviation is 110.72 mm in the x-direction and 105.56 mm in the y-direction. However, there are 277 failures of existing structural elements. The existing foundation uses 700 D600 spun piles with 20 types of pile cap configurations. Meanwhile, the alternative building design with an eccentrically braced frames (EBF) steel frame structural system has a seismic base shear force of 18424.5963 kN in the x direction and 19185.059 kN in the y direction. The inter-level deviation is 109.93 mm in the x-direction and 102.36 mm in the y-direction and is still below the allowable deviation limit. The alternative foundation design uses 244 D600 spun piles with 5 types of pile cap configuration. So, from the results of the comparison, it is obtained that the alternative design building experiences efficient use of the foundation compared to the existing building and all elements of the alternative structure design have complied with applicable regulations.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Baja, Tahan Gempa, Eccentrically braced frames, Steel Structure, Seismic Resistant, Eccentrically braced frames.
Subjects:	T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA645 Structural analysis (Engineering) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA658 Structural design
Divisions:	Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User:	LA ODE ARDIN AKBAR
Date Deposited:	04 Aug 2025 07:54
Last Modified:	04 Aug 2025 09:02
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/126083

Actions (login required)

View Item