Dinata, Anditya Surya Arief (2025) Penyempurnaan Perencanaan Metode Perbaikan Tanah Eksisting Dan Perencanaan Timbunan Alternatif Menggunakan Timbunan Ringan Mortar Busa Yang Paling Efisien Ditinjau Dari Biaya Dan Waktu Pelaksanaan. Studi Kasus: Proyek Jalan Tol Ruas Rengat-Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru Mainroad STA 178+800 – 179+200. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
6012221092-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Jalan tol merupakan infrastruktur strategis yang penting dalam menunjang konektivitas dan pertumbuhan ekonomi. Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Lingkar Pekanbaru pada STA. 178+800 – 179+200 menghadapi kendala teknis berupa lapisan tanah lunak dan gambut yang menyebabkan pemampatan dan potensi ketidakstabilan timbunan. Penelitian ini bertujuan menyempurnakan metode perbaikan tanah eksisting serta merancang alternatif timbunan menggunakan mortar busa agar diperoleh solusi yang efisien dari segi biaya dan waktu pelaksanaan.
Alur penelitian terdiri dari penyempurnaan rencana penanganan eksisting dan alternatif perancangan kombinasi timbunan tanah dengan mortar busa (25% dan 50%). Pada kedua pendekatan tersebut dilakukan perhitungan besar dan waktu pemampatan serta pemeriksaan kecepatan pemampatan sesuai dengan standar teknis yang berlaku. Apabila hasilnya belum memenuhi persyaratan, maka dilakukan perencanaan pemasangan prefabricated vertical drain (PVD) dan perhitungan pemampatan sekunder. Selanjutnya dilakukan analisis stabilitas dengan perubahan parameter tanah. Jika faktor keamanan (SF) belum mencapai nilai minimal 1.5, maka dilakukan perkuatan dengan geotekstil. Tahap terakhir adalah perencanaan waktu dan biaya pelaksanaan untuk masing-masing alternatif desain timbunan, kemudian dilakukan perbandingan guna menentukan alternatif paling efisien dalam biaya dan batas waktu maksimal enam bulan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa perencanaan dengan pemasangan PVD pola segitiga sepanjang 12 meter dan penambahan 26 lapis geotekstil mampu mengatasi pemampatan tanah sebesar 2.86 meter dengan nilai derajat konsolidasi 95% dalam waktu 20 minggu dan nilai SF mencapai 1.5 dengan biaya Rp 52.89 miliar. Alternatif campuran mortar busa terbukti meningkatkan stabilitas (kenaikan SF 9.85% dan 23.94%), serta memangkas waktu pelaksanaan menjadi 19 minggu, namun membutuhkan biaya Rp 84.00 –146.86 miliar. Seluruh alternatif dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan (24 minggu) sesuai target. Alternatif paling efisien dari sisi biaya adalah dengan menggunakan timbunan tanah, sedangkan penggunaan mortar busa memberikan keunggulan percepatan waktu dan peningkatan stabilitas tetapi masih belum signifikan, sehingga alternatif desain yang disarankan yaitu menggunakan alternatif timbunan tanah dengan menggunakan material PVD dan perkuatan geotekstil.
==========================================================================================================================
Toll roads are strategic infrastructure essential for supporting connectivity and economic growth. The Trans-Sumatra Toll Road Project, Pekanbaru Ring Road Section at STA. 178+800–179+200, faces technical challenges due to soft soil and peat layers causing settlement and potential embankment instability. This study aims to improve the existing soil improvement method and design an alternative embankment using foam mortar to achieve cost- and time-efficient construction solutions.
The research involves refining the existing ground improvement plan and developing alternative designs that combine soil embankment with foam mortar at 25% and 50% ratios. Both approaches include calculations of settlement magnitude and duration, as well as verification of settlement rates in accordance with applicable technical standards. If the criteria are unmet, prefabricated vertical drain (PVD) installation and secondary consolidation settlement analyses are incorporated. Subsequently, stability analyses considering soil parameter variation are conducted. If the factor of safety (FS) falls below the minimum threshold of 1.5, reinforcement with geotextile is applied. The final stage comprises detailed scheduling and cost estimation for each embankment design, followed by a comparative evaluation to identify the most efficient solution within a six-month maximum timeframe.
Results demonstrate that a design involving triangular-pattern PVD installation at 12 meters depth combined with 26 layers of geotextile reinforcement effectively mitigates soil settlement of up to 2.86 meters, achieving 95% consolidation within 20 weeks and obtaining an FS of 1.5 at an estimated cost of IDR 53 billion. Foam mortar mixtures notably enhance stability, resulting in FS increases of 9.85% and 23.94%, and reduce construction duration to 19 weeks; however, they incur higher costs ranging from IDR 84.00 to 146.86 billion. All alternatives meet the six-month completion target. Considering cost-efficiency, conventional soil embankment using PVD and geotextile reinforcement is preferred, while foam mortar alternatives offer faster construction and improved stability but with marginal gains. Therefore, the recommended design alternative is the enhanced soil embankment employing PVD and geotextile reinforcement.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perbaikan tanah, tanah gambut, mortar busa, PVD, Geotekstil; soil improvement, peat soil, foam mortar, PVD, geotextile |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Anditya Surya Arief Dinata |
Date Deposited: | 04 Aug 2025 09:58 |
Last Modified: | 04 Aug 2025 09:58 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/126241 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |