Percepatan Transisi Energi: Penggantian Pembangkit Listrik Berbasis Gas dengan Jaringan Listrik pada Perusahaan Pengolahan Gas Bumi dalam Kondisi Penurunan Produksi

Ma’ruf, Farid (2025) Percepatan Transisi Energi: Penggantian Pembangkit Listrik Berbasis Gas dengan Jaringan Listrik pada Perusahaan Pengolahan Gas Bumi dalam Kondisi Penurunan Produksi. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6047231030-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca (GRK) telah mendorong Indonesia untuk mempercepat transisi energi menuju sistem yang lebih bersih dan berkelanjutan, sesuai dengan komitmen pada Perjanjian Paris. Dalam konteks ini, sektor minyak dan gas menghadapi tantangan besar, terutama pada fasilitas pengolahan gas bumi dengan produksi yang menurun (mature field), yang masih mengandalkan pembangkit listrik berbasis gas, seperti Gas Engine Generator (GEG) dan Gas Turbine Generator (GTG). Kondisi saat ini, pembangkit tersebut terbukti tidak efisien, boros konsumsi gas dan biaya operasional tinggi serta berkontribusi besar terhadap emisi GRK.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi strategi konversi dari pembangkit GEG/GTG ke suplai listrik dari jaringan PLN yang didukung oleh Renewable Energy Certificates (REC). Metodologi yang digunakan meliputi perhitungan emisi GRK berdasarkan API Compendium dan analisis kelayakan ekonomi menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), serta Marginal Abatement Cost Curve (MACC). Studi dilakukan pada tiga lokasi fasilitas migas yaitu KGPF Bangkanai, CPP Lematang, dan CPP Block A.
Hasil analisis menunjukkan bahwa konversi ke listrik PLN memberikan pengurangan emisi GRK yang signifikan: 2.977 ton CO₂e/tahun di KGPF Bangkanai, 14.889 ton CO₂e/tahun di CPP Lematang, dan 35.733 ton CO₂e/tahun di CPP Block A. Dari sisi ekonomi, nilai NPV yang diperoleh masing-masing adalah USD 886.650,11 untuk KGPF Bangkanai, USD 2.350.696,60 untuk CPP Lematang, dan USD 10.182.479,32 untuk CPP Block A. IRR juga menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, yaitu 62,26% (Bangkanai), 72,22%(Lematang), dan 1023,05 % (Block A). Nilai MACC untuk ketiga lokasi masing-masing adalah -618,75 USD/tCO₂e, -68,32 USD/tCO₂e, dan -502,78 USD/tCO₂e, yang menandakan bahwa proyek ini memberikan manfaat ekonomi sekaligus pengurangan emisi secara efisien.
Berdasarkan hasil tersebut, strategi penggantian pembangkit GEG/GTG dengan suplai listrik PLN disertai pembelian REC terbukti layak secara teknis, ekonomis, dan lingkungan. Solusi ini tidak hanya mempercepat pencapaian target pengurangan emisi nasional, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi beban biaya pemeliharaan, dan mengoptimalkan penggunaan gas untuk keperluan komersial, sehingga meningkatkan daya saing perusahaan di era transisi energi global.
======================================================================================================================================
Climate change caused by greenhouse gas (GHG) emissions has driven Indonesia to accelerate its energy transition toward a cleaner and more sustainable system, in line with its commitment to the Paris Agreement. In this context, the oil and gas sector faces significant challenges, particularly in mature natural gas processing facilities that continue to rely on gas-based power generation systems such as Gas Engine Generators (GEG) and Gas Turbine Generators (GTG). These power systems are currently inefficient, consume excessive amounts of gas, incur high operational costs, and significantly contribute to GHG emissions.
This study aims to evaluate a conversion strategy from GEG/GTG to electricity supplied from the PLN national grid, supported by the purchase of Renewable Energy Certificates (REC). The methodology includes GHG emission calculations using the API Compendium and economic feasibility analysis using Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Marginal Abatement Cost Curve (MACC). The study was conducted at three oil and gas facilities: KGPF Bangkanai, CPP Lematang, and CPP Block A.
The analysis results indicate that the conversion to PLN electricity yields significant GHG emission reductions: 2,977 tons CO₂e/year at KGPF Bangkanai, 14,889 tons CO₂e/year at CPP Lematang, and 35,733 tons CO₂e/year at CPP Block A. From an economic perspective, the NPV values achieved are USD 886,650.11 for KGPF Bangkanai, USD 2,350,696.60 for CPP Lematang, and USD 10,182,479.32 for CPP Block A. The IRR also demonstrates high investment returns, at 62.26% (Bangkanai), 72.22% (Lematang), and 1,023.05% (Block A). The MACC values for the three sites are -618.75 USD/tCO₂e, -68.32 USD/tCO₂e, and -502.78 USD/tCO₂e, respectively, indicating that these projects not only provide economic benefits but also achieve emission reductions in a highly cost-efficient manne
Based on these findings, replacing GEG/GTG power systems with PLN-supplied electricity combined with REC purchases is proven to be technically, economically, and environmentally viable. This solution not only accelerates the achievement of national emission reduction targets but also enhances operational efficiency, reduces maintenance costs, and optimizes gas utilization for commercial purposes, thereby improving the company’s competitiveness in the global energy transition era.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Transisi Energi, Emisi GRK, API Compendium, Evaluasi ekonomi, Renewable Energy Certificate (REC), Energy Transition, GHG Emissions, API Compendium, Economic Evaluation
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ808 Renewable energy sources. Energy harvesting.
Divisions:	Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 78201-System And Technology Innovation
Depositing User:	- Davi Wah
Date Deposited:	02 Aug 2025 08:43
Last Modified:	02 Aug 2025 08:43
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/126527

Actions (login required)

View Item