Safaati, Tabriza Zerlina Arys (2025) Arahan Kesesuaian Lahan Wisata Paralayang Berdasarkan Keunggulan Daya Saing Wisata di Malang Raya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5015211026-Undergraduate_Thesis....pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (17MB) | Request a copy |
Abstract
Dinamika perkembangan pariwisata di masa depan akan dihadapkan dengan persaingan yang semakin rapat, karena peningkatan ragam wisata yang semakin tak terkendali yang membuat penggerusan lahan untuk daerah wisata terjadi. Mengingat bahwa tingginya tingkat pembangunan wisata berbanding terbalik dengan jumlah lahan yang semakin terbatas. Maka dari itu, dalam melakukan pengembangan pada wisata yang sudah ada, diperlukannya pengamatan terkait kesesuaian lahan agar nantinya wisata tersebut dapat menjadi wisata yang berkelanjutan dan dapat berdaya saing. Wisata Paralayang merupakan salah satu pariwisata minat khusus yang ada di alam dengan potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Malang Raya memiliki 3 (tiga) lokasi wisata paralayang yang masih bertahan hingga saat dengan keunikan dan karakteristik masing-masing, tetapi apabila dilihat dari segi kunjungan wisata terjadi ketimpangan yang sangat signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan dan daya saing destinasi wisata paralayang di Malang Raya, yakni Paralayang Gunung Banyak (Kecamatan Batu), Paralayang Modangan (Kecamatan Donomulyo), dan Paralayang Sidoluhur (Kecamatan Lawang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kombinasi dari Analytical Hierarchy Process dan Weighted Overlay (1) untuk menilai kesesuaian lahan dan pemilihan lokasi yang sesuai. Porter’s Diamond Model (2) untuk analisis daya saing, serta metode MCDM Combined Compromise Solution (3) untuk penentuan lokasi optimal berbasis pendekatan multi-kriteria. Hasil AHP menunjukkan bahwa kriteria fisik memiliki bobot dominan (0.509) dengan subkriteria utama berupa ketinggian, kemiringan, dan penggunaan lahan, diikuti dengan kriteria meteorologi(0.491) dengan sub-kriteria utama arah angin dan kecepatan angin. Berdasarkan hasil overlay spasial, lokasi yang paling sesuai untuk kegiatan wisata paralayang adalah Paralayang Sidoluhur, diikuti oleh Gunung Banyak, dan Modangan. Namun, berdasarkan hasil analisis daya saing menggunakan model Diamond porter diketahui bahwa Paralayang Gunung Banyak memiliki indeks daya saing tertinggi (0.823) disusul dengan Paralayang Modangan (0.750) dan yang terendah adalah Paralayang Sidoluhur (0.515). Hasil sintesis melalui metode CoCoSo menunjukkan bahwa Paralayang Gunung Banyak dan Modangan adalah lokasi yang secara keseluruhan paling siap untuk dilakukan pengembangan. Sementara Sidoluhur memiliki kategori potensi laten, yakni lokasi dengan nilai kesesuaian lahan yang tinggi, tetapi belum optimal secara non-fisik, seperti dari aspek promosi, kelembagaan, dan strategi kebijakan. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa pengembangan destinasi wisata paralayang di Malang Raya perlu mempertimbangkan integrasi antara kesesuaian lahan dan aspek daya saing, guna dapat mewujudkan pengelolaan yang berkelanjutan dan berorientasi pada keunggulan lokal.
=================================================================================================================================
The dynamics of tourism development in the future will face increasingly tight competition due to the uncontrolled increase in the variety of tourism, resulting in land erosion for tourist areas. Considering that the high level of tourism development is inversely proportional to the increasingly limited amount of land, it is necessary to observe land suitability when developing existing tourism so that it can become sustainable and competitive tourism. Paragliding tourism is one of the niche tourism types found in nature with high potential for development. Malang Raya has 3 (three) paragliding tourist locations that continue to survive to this day, namely Paragliding Gunung Banyak, Paragliding Sidoluhur, and Paragliding Modangan. The three paragliding tourist spots have their own uniqueness and characteristics, but when viewed from the aspect of tourist visits, there is a very significant imbalance. This study aims to analyze the land suitability and competitiveness levels of three paragliding tourism destinations in Malang Raya: Gunung Banyak (Batu District), Modangan (Donomulyo District), and Sidoluhur (Lawang District). The methodology combines the Analytical Hierarchy Process (AHP) to assess physical and meteorological suitability, Porter’s Diamond Model to evaluate tourism competitiveness, and the Combined Compromise Solution (CoCoSo) as a multi-criteria decision-making (MCDM) tool to determine the most optimal location for development. The AHP results indicate that physical criteria hold the highest weight (0.509), with key sub-criteria including elevation, slope, and land use, followed by meteorological criteria (0.491), mainly wind direction and wind speed. Spatial overlay analysis reveals that Paralayang Sidoluhur has the highest land suitability score, followed by Gunung Banyak and Modangan. However, based on competitiveness analysis using Porter’s model, Gunung Banyak scores the highest (0.823), followed by Modangan (0.750), and Sidoluhur with the lowest score (0.5156). Gunung Banyak excels in most competitive dimensions, except for strategy and government policy, where Modangan shows relative strength. The CoCoSo analysis confirms that Gunung Banyak and Modangan are the most favorable locations for further development, considering physical and market-related factors. Meanwhile, Sidoluhur falls into the category of latent potential—a location with high physical suitability yet underutilized due to the lack of non-physical support such as institutional readiness, promotion, and strategic policy. This study implies that the development of paragliding tourism in Malang Raya must integrate both land suitability and competitive advantage to ensure sustainable and locally adapted tourism management.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesesuaian Lahan, Daya Saing, Wisata Paralayang, Teori Diamond Porter, Land Suitability, Competitive Advantages, Paragliding Tourism, Diamond Porter |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G155 Tourism G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA590 Topographical surveying |
Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Tabriza Zerlina Arys Syafaati |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 04:59 |
Last Modified: | 08 Aug 2025 07:05 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/126911 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |