Transformasi Fungsi Ruang Pada Permukiman Abdi Dalem Sebagai Ekspresi Status Sosial Multigenerasi Studi Kasus: Permukiman Baluwarti Keraton

Hidayati, Tsabita Karlina (2025) Transformasi Fungsi Ruang Pada Permukiman Abdi Dalem Sebagai Ekspresi Status Sosial Multigenerasi Studi Kasus: Permukiman Baluwarti Keraton. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6013231011-Master_Thesis.pdf] Text
6013231011-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi transformasi fungsi ruang hunian Abdi Dalem di kawasan permukiman Baluwarti Keraton Surakarta, dengan meneliti sebuah ruang terbatas yang digunakan sebagai ekspresi penghuni dalam konteks rumah tangga multigenerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana ruang dapat digunakan secara bersama antar generasi dengan menerapkan kerangka aturan ruang dan tradisi yang telah ditetapkan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat. Fokus utama diarahkan pada bagaimana aktivitas harian, struktur generasi, serta status pekerjaan generasi kedua yang mempengaruhi penataan dan pemaknaan ruang. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metode pemetaan ruang, sketsa arsitektural, serta wawancara mendalam untuk memahami strategi adaptasi penghuni dalam menyikapi dan memaknai ruang yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik bangunan dalam aturan budaya mendorong terjadinya perubahan fungsi ruang melalui penataan setting element secara horizontal maupun vertikal. Ruang tengah menjadi pusat aktivitas lintas generasi dan mempunyai fungsi ganda (multi-use room) yang dapat berubah sesuai kebutuhan dan waktu aktivitas. Generasi pertama cenderung mendominasi ruang tengah sebagai bentuk perlindungan terhadap generasi muda, sementara generasi kedua dan ketiga menyesuaikan diri dengan aktivitas kerja dan belajar di dalam maupun diluar lingkungan Keraton. Keterbatasan hunian untuk berkembang secara fisik (expandibility) menyebabkan penghuni mengandalkan flexibilitas penataan elemen ruang (convertibility), baik secara horizontal maupun vertikal. Elemen arsitektural yang dihadirkan bersifat non fixed hingga semi-fixed, untuk memungkinkan transformasi fungsi ruang yang responsif terhadap ritme aktivitas domestik dan sosial. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ekspresi status sosial dalam ruang hunian tidak hanya tercermin dari struktur fisik, tetapi juga dari strategi adaptasi dan pembagian ruang yang mencerminkan relasi antar generasi dan orientasi kerja. Temuan ini mengisi celah dalam studi sebelumnya yang lebih menekankan pada aspek historis dan tipologis, dan membuka arah penelitian yang menggabungkan prespektif arsitektural dengan dinamika sosial multigenerasi.
========================================================================================================================
This study explores the transformation of spatial functions within the Abdi Dalem residential dwellings in the Baluwarti neighborhood of the Surakarta Palace, focusing on how limited living spaces are utilized as expressions of the residents in the context of multigenerational households. The research aims to examine how space can be collectively used across generations by applying spatial rules and traditions established by the Surakarta Hadiningrat Palace. The main focus is on how daily activities, generational structures, and the employment status of the second generation influence spatial arrangements and meanings. Using a qualitative approach, the study employs spatial mapping, architectural sketches, and in-depth interviews to understand the residents’ adaptive strategies in interpreting and utilizing space. The findings reveal that the physical condition of the building, governed by cultural rules, drives the transformation of spatial functions through the horizontal and vertical arrangement of setting elements. The central space (ruang tengah) becomes the core for intergenerational activities and serves as a multi-use room that shifts functions based on time and needs. The first generation tends to dominate the central space as a form of protection toward younger generations, while the second and third generations adapt based on work and study activities inside and outside the Palace environment. Physical limitations on spatial expansion lead residents to rely on the flexibility (convertibility) of spatial elements, both horizontally and vertically. Architectural elements tend to be non-fixed or semi-fixed, enabling responsive spatial transformation aligned with the rhythms of domestic and social life. This study reveals that the expression of social status in domestic space is not only reflected in physical structure but also in adaptive strategies and spatial division, which reflect intergenerational relationships and work orientation. The findings fill a gap in previous studies that have emphasized historical and typological aspects, while opening new directions for research that integrate architectural perspectives with the social dynamics of multigenerational living.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Hunian, Fungsi, Multigenerasi, Ruang, Transformasi, Function, Housing, Multigeneration, Spatial, Transformation
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Tsabita Karlina Hidayati
Date Deposited: 04 Aug 2025 07:18
Last Modified: 13 Oct 2025 03:36
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/127094

Actions (login required)

View Item View Item