Sulaeman, Anand Julio (2025) Development of Integrated Urban Heritage Area Based on Community Needs in Balai Kota Lama Area, Tegal City. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5015211117-Undergraduate_Thesis-flat.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (88MB) | Request a copy |
Abstract
This study aims to formulate the concept of Integrated Urban Heritage Development in Balai Kota Lama Area, Tegal City based on community needs. The research is driven by the urgency of preserving cultural heritage and the need for holistic spatial integration (sectoral, territorial, and organizational) aligned with the community’s needs, assessments, and aspirations. The main focus is on how to design an integrated heritage area responsive to local priorities. A qualitative approach was adopted, using observation, questionnaires, interviews, and participatory mapping. Key integration factors were analyzed through the Delphi method, involving government agencies, community representatives, and experts or cultural practitioners. The findings show that Balai Kota Lama Tegal and the surrounding areas have great potential as an integrated heritage area. Beyond its historical and cultural value, the area can strengthen local identity and improve economic conditions. The study delivers a concept of Integrated Urban Heritage Development and a spatial integration framework (sectoral, territorial, organizational) to support preservation efforts and enhance the community’s sense of belonging. Moreover, these findings contribute to revitalizing and redeveloping the Kota Pusaka program that was previously limited to the preparation of planning documents of the Regional Action Plan (RAD) and can serve as important input for Tegal City’s future urban development planning.
===================================================================================================================================
Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep Integrated Urban Heritage Development di Kawasan Balai Kota Lama Tegal berdasarkan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini didasari oleh urgensi pelestarian cagar budaya serta pentingnya integrasi spasial kawasan warisan kota secara holistik (integrasi sektoral, teritorial, dan organisasional) yang sesuai dengan kebutuhan, penilaian, dan aspirasi masyarakat. Fokus utama penelitian ini adalah bagaimana merancang pengembangan kawasan warisan kota yang terpadu dan responsif terhadap kebutuhan lokal, dengan pendekatan kualitatif melalui observasi, kuesioner, wawancara, dan pemetaan partisipatif. Identifikasi faktor kunci dilakukan melalui metode Delphi, melibatkan dinas terkait, perwakilan masyarakat, dan para ahli/budayawan. Hasilnya menunjukkan bahwa Balai Kota Lama Tegal dan sekitarnya memiliki potensi tinggi sebagai kawasan warisan kota terpadu. Selain merekam nilai sejarah dan budaya, kawasan ini berpeluang besar dalam memperkuat identitas lokal dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini menghasilkan visualisasi dan formulasi konsep Integrated Urban Heritage serta framework integrasi spasial (sektoral, teritorial, organisasional) yang mendukung pelestarian dan memperkuat sense of belonging masyarakat. Temuan ini juga berperan dalam menghidupkan dan mengembangkan program Kota Pusaka yang sebelumnya terbatas pada penyusunan dokumen perencanaan atau kajian mengenai Rencana Aksi Daerah (RAD), serta menjadi pertimbangan penting dalam perencanaan pembangunan Kota Tegal di masa mendatang.
Actions (login required)
![]() |
View Item |