Sahay, Melania Tirza (2022) Penerapan Pendekatan Interaktif Dan Konsep Modern Etnik Pada Interior Museum Balanga Di Palangka Raya Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Budaya Lokal. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
08411840000010-Undergraduate_Theses.pdf Restricted to Repository staff only Download (16MB) | Request a copy |
Abstract
Budaya merupakan salah satu aspek yang tidak bisa lepas dan sudah melekat di masyarakat karena aspek ini merupakan suatu cara hidup yang perlu dijaga atau diturunkan sehingga menjadi suatu kebiasaan khas daerah tertentu. Salah satu budaya yang ada di Indonesia adalah budaya Suku Dayak. Budaya Suku Dayak ini sudah ada sejak masa lampau dan banyak sekali meninggalkan warisan budaya. Namun, kebudayaan tradisional suku Dayak yang merupakan warisan nenek moyang sudah mulai terlupakan seiring berkembangnya zaman. Melihat dari hal tersebut, maka terbentuknya upaya untuk melestarikan kebudayaan suku Dayak di kota Palangka Raya, yaitu dengan dibentuknya suatu wadah fisik berupa Museum Budaya Dayak atau disebut sebagai Museum Balanga. Museum Balanga merupakan lembaga konservasi budaya yang bertugas untuk melestarikan, menyimpan dan menampilkan peninggalan sejarah dan budaya Dayak di Kalimantan Tengah. Museum memiliki peran yang sangat penting dalam mengedukasi masyarakat, terutama pemuda, mengenai budaya lokal. Namun, terdapat beberapa stigma “kuno” dan “menyeramkan” yang melekat pada masyarakat jika menyangkut pada museum budaya. Selain itu, museum banyak kehilangan pengunjung karena masyarakat lebih memilih untuk mengkonsumsi teknologi, game dan sosial media. Oleh karena itu, museum perlu menciptakan desain interior yang mampu mendukung upaya edukasi sejarah dan budaya Dayak sehingga mengurangi stigma tersebut dan masyarakat dapat menyatu dengan nilai-nilai budaya lokal. Konsep yang diterapkan adalah pendekatan interaktif dengan langgam modern yang dipadukan dengan langgam etnik. Penerapan konsep Modern Etnik dengan pendekatan interaktif ini dilandasi dari pengumpulan data yang telah dilakukan melalui dokumentasi, kuesioner, wawancara dan observasi. Kesesuaian konsep desain dengan kebutuhan di museum kemudian ditinjau ulang melalui studi literatur yang berkaitan dengan museum. Dari data yang didapatkan akan diolah dan dianalisa sehingga didapatkan sebuah konsep desain. Hasil yang diharapkan dari desain ini adalah merancang sebuah interior Museum Balanga dengan konsep Modern Etnik dengan pendekatan interaktif yang dapat menarik masyarakat untuk mengunjungi museum dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal. Sehingga dari konsep tersebut secara tidak langsung dapat mewujudkan visi utama Museum Balanga sebagai museum kebudayaan, pendidikan dan pariwisata.
==============================================================================================================================
Culture is one aspect that cannot be separated and is inherent in society because this aspect is a way of life that needs to be maintained or passed down so that it becomes a special habit of a certain regions. One of the cultures that exist in Indonesia is the Dayak culture. Dayak culture has existed since the past and has left a lot of cultural heritage. However, the traditional culture of the Dayak tribe, which is an ancestral heritage, has begun to be forgotten as the times progressed. Seeing this, the effort to preserve the culture of the Dayak tribe in the city of Palangka Raya was formed, namely by establishing a place that known as the Balanga Museum. Balanga Museum is a cultural conservation institution whose role is to preserve, store and display the historical and cultural heritage of the Dayak in Central Kalimantan. This museum has a very important role in educating the public about local culture. However, there are some “old” and “horrific” stigmas attached to society when it comes to cultural museums. Besides that, museum nowadays loses a lot of visitors because people prefer to consume more technology, games and social media. Therefore, museum needs to design an interior that are able to educate the history and culture of the Dayak so as to reduce the stigma and the latest generation can integrate with local cultural values. The concept is an interactive approach and a modern style combined with ethnic style. The application of the Modern Ethnic concept with an interactive approach is based on data collection that has been done through documentation, questionnaires, interviews and observations. The suitability of the design concept with the needs of the museum is then reviewed through a study of literature related to the museum. From the data obtained, it will be processed and analyzed to obtain a design concept. The expected result of this design is to create an ideal interior of the Balanga Museum with a Modern Ethnic concept with interactive approach that can attract people to visit the museum and increase public awareness of local culture. So that from this concept, it can indirectly implement Balanga Museum’s main vision as a museum of culture, education and tourism.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Dayak, Interaktif, Modern Etnik, Museum, Desain Interior, Dayak, Interactive, Modern Ethnic, Museum, Interior Design. |
Subjects: | N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament > NK2589 Furniture design |
Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Interior Design > 90221-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | Eko Sulistiono |
Date Deposited: | 25 Sep 2025 06:34 |
Last Modified: | 25 Sep 2025 06:34 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/128429 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |