Pemetaan Hambatan, Solusi Dan Strategi Implementasi Halal Supply Chain Management Pada Perusahaan Sektor Kosmetik Di Indonesia

Pertiwi, Pertiwi (2022) Pemetaan Hambatan, Solusi Dan Strategi Implementasi Halal Supply Chain Management Pada Perusahaan Sektor Kosmetik Di Indonesia. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 09111840000084-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Prospek industri halal yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, hal ini selaras dengan pertumbuhan populasi muslim yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kehalalan suatu produk menjadi kebutuhan yang wajib bagi konsumen, terutama konsumen muslim. Mulai dari produk makanan dan minuman, fashion, wisata, obat-obatan, kosmetik, media dan lain-lain. Salah satu industri halal yang saat ini sedang berkembang adalah sektor halal cosmetics. Sektor kosmetik ini juga mengalami pertumbuhan di Indonesia dan saat ini menjadi salah satu sektor industri yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan industri kosmetik yang ditempatkan sebagai sektor andalan oleh Kementrian Perindustrian Republik Indonesia yang tertuang dalam Rencana Induk Pembangungan Industri Nasional (RIPN) pada tahun 2015-2035. Peran pemerintah masih sangat kurang dalam pengembangan infrastruktur dan sarana dalam penerapan Halal Supply Chain Management, salah satunya pada sektor kosmetik. Penelitian ini menganalisis hambatan apa saja yang menghambat penerapan Halal Supply Chain di perusahaan sektor kosmetik, mengidentifikasi solusi dari hambatan penerapan Halal Supply Chain di perusahaan sektor kosmetik, dan mengembangkan solusi untuk menerapkan solusi yang telah ditemukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dengan tiga kelompok pakar yaitu pemerintah, akademisi dan praktisi. 7 kategori dikumpulkan untuk dibahas: proses, kemasan, pergudangan, transportasi, fundamental, policy dan teknologi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa hambatan paling dominan yang ditemukan adalah kurangnya sistem ketertelusuran untuk produk halal. Solusi yang paling dominan yang ditemukan adalah memanfaatkan wadah terpisah untuk produk kosmetik halal dan memberikan tanda/kode “HALAL” pada setiap wadah merupakan solusi yang paling dominan. Terakhir strategi yang paling dominan yang ditemukan adalah berkolaborasi dengan asosiasi blockchain untuk mendukung penerapan teknologi blockchain.
===================================================================================================================================
The prospect of the halal industry continues to grow from year to year, this is in line with the growth of the Muslim population which continues to increase every year. The halalness of a product is a mandatory requirement for consumers, especially Muslim consumers. Starting from food and beverage products, fashion, tourism, medicines, cosmetics, media, and others. One of the halal industries currently developing is the halal cosmetics sector. The cosmetics sector is also experiencing growth in Indonesia and is now one of the industrial sectors that are being prioritized by the government. This is evidenced by the cosmetics industry being placed as a mainstay sector by the Ministry of Industry of the Republic of Indonesia as stated in the National Industrial Development Master Plan (RIPN) in 2015-2035. The role of the government is still very lacking in the development of infrastructure and facilities in the implementation of Halal Supply Chain Management, one of which is in the cosmetics sector. This study analyzes the obstacles that hinder the implementation of Halal Supply Chain in cosmetic sector companies, identifies solutions to the obstacles to the implementation of Halal Supply Chain in cosmetic sector companies, and develops solutions to implement the solutions that have been found. This study uses a qualitative method using the Analytical Network Process (ANP) method with three groups of experts, namely the government, academics, and practitioners. 7 categories were collected for discussion: process, packaging, warehousing, transportation, fundamentals, policy, and technology. In this study, it was found that the most dominant barrier found was the lack of a traceability system for halal products. The most dominant solution was using separate containers for halal cosmetic products and giving a “HALAL” sign/code on each container was the most dominant solution. Finally, the most dominant strategy is collaborating with blockchain associations to support the implementation of blockchain technology.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Supply Chain Management, Halal Supply Chain Management, Halal Cosmetics, Analytical Network Process (ANP), Supply Chain Management, Halal Supply Chain Management, Halal Cosmetics, Analytical Network Process (ANP)
Subjects:	H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD38.5 Business logistics--Cost effectiveness. Supply chain management. ERP
Divisions:	Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Business Management > 61205-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mr. Marsudiyana -
Date Deposited:	21 Oct 2025 02:25
Last Modified:	21 Oct 2025 02:25
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/128631

Actions (login required)

View Item