Studi Eksperimenntal Pengaruh Variasi Diameter Pahat (Elektroda) Dengan Dan Tanpa Isolasi Terhadap Overcut Lubang Dan Efek Ketirusan Pada Proses Electrochemical Machining (ECM)

Soesanto, Agung Herma Wan (2008) Studi Eksperimenntal Pengaruh Variasi Diameter Pahat (Elektroda) Dengan Dan Tanpa Isolasi Terhadap Overcut Lubang Dan Efek Ketirusan Pada Proses Electrochemical Machining (ECM). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2199109026-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (50MB) | Request a copy

Abstract

Pengerjaan material pada proses Electrochemical Machining (ECM) pada prinsipnya berdasarkan pada proses elektrolisa yang dititikberatkan pada anoda (benda kerja) sehingga terjadi pelarutan anodis. Namun adanya pelarutan dari bagian-bagian pada benda kerja yang tidak dikehendaki yang diakibatkan oleh terjadinya reaksi elektrokimia dengan bagian pahat (elektroda) yang seharusnya tidak menjadi area kerja pahat akan menimbulkan suatu permasalahan tersendiri, yaitu dihasilkannya produk pengerjaan yang lebih besar dibandingkan dengan pahat yang digunakan atau yang biasa disebut dengan overcut, maupun dihasilkannya efek ketirusan. Timbulnya kondisi tersebut akan mempengaruhi kualitas produk, yakni menurunnya ketelitian ukuran maupun geometri. Untuk meminimalisasi timbulnya kondisi diatas adalah memberikan suatu bahan bersifat isolatif pada bagian yang seharusnya tidak menjadi area kerja dari pahat untuk mengurangi adanya pelarutan anodis dari bagian benda kerja yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pahat dengan maupun tanpa isolasi terhadap timbulnya kondisi overcut maupun efek ketirusan pada benda kerja. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan ukuran diameter dari pahat, yaitu 0 7, 68 mm; 0 9,92 mm; 012,66 mm; 015,84 mm dan 018,70 mm. Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa kondisi overcut dan ketirusan pada lubang akan semakin besar seiring dengan meningkatnya penggunaan ukuran diameter pahat. Lubang yang dihasilkan oleh penggunaan pahat tanpa isolasi mempunyai overcut masing-masing sebesar 0,81 mm; 1,14 mm; 1,39 mm; 1,53 mm dan 1,56 mm, dengan kondisi ketirusan masing-masing sebesar 19,94°; 22,93°; 26,59°; 30,84° dan 34,66°. Sedangkan lubang yang dihasilkan oleh penggunaan pahat terisolasi mempunyai overcut masing-masing sebesar 0,41 mm; 0,71 mm; 0,96 mm; 1,13 mm dan 1,20 mm, dengan kondisi ketirusan masing-masing sebesar 16,57°; 19, 18°; 22,37°; 26,07° dan 29,40°. Jadi dengan mengiso/asi pada bagian permukaan pahat yang tidak menjadi area kerja pahat, maka overcut dapat tereduksi masing-masing sebesar 48,98%; 37, 74%; 31,28%; 26,39% dan 22,59%, sedangkan ketirusan dapat tereduksi masing-masing sebesar 16,91%; 16,38%; 15,89%; 15,47% dan 15,18%
====================================================================================================================================
The processing of materials in the Electrochemical Machining (ECM) process is in principle based on the electrolysis process which is focused on the anode (workpiece) so that anode dissolution occurs. However, the dissolution of parts of the workpiece that are not desired due to the electrochemical reaction with the tool part (electrode) which should not be the tool's working area will cause a problem in itself, namely the production of work products that are larger than the tool used or what is commonly called overcut, or the resulting taper effect. The emergence of these conditions will affect the quality of the product, namely decreasing the accuracy of size and geometry. To minimize the emergence of the above conditions is to provide an insulating material on the part that should not be the tool's working area to reduce the anode dissolution of unwanted parts of the workpiece. Therefore, in this final project, a study was conducted to determine the effect of tools with or without insulation on the emergence of overcut conditions and taper effects on the workpiece. The study was conducted by varying the diameter size of the tool, namely 0 7.68 mm; 0 9.92 mm; 012.66 mm; 015.84 mm and 018.70 mm. From the experimental results, it can be seen that the overcut and taper conditions on the hole will increase along with the increasing use of the tool diameter size. The holes produced by using a tool without isolation have overcuts of 0.81 mm; 1.14 mm; 1.39 mm; 1.53 mm and 1.56 mm, respectively, with taper conditions of 19.94°; 22.93°; 26.59°; 30.84° and 34.66°, respectively. While the holes produced by using an isolated tool have overcuts of 0.41 mm; 0.71 mm; 0.96 mm; 1.13 mm and 1.20 mm, respectively, with taper conditions of 16.57°; 19, 18°; 22.37°; 26.07° and 29.40°. So by isolating the part of the tool surface that is not the tool's working area, the overcut can be reduced by 48.98%; 37.74%; 31.28%; 26.39% and 22.59% respectively, while the taper can be reduced by 16.91%; 16.38%; 15.89%; 15.47% and 15.18%

Item Type:	Thesis (Other)
Additional Information:	RSM 671.35 Soe e-1 2008 (weeding)
Uncontrolled Keywords:	Electrochemical Machining (ECM), variasi diameter pahat, pahat dengan dan tanpa isolasi, overcut, efek ketirusan; Electrochemical Machining (ECM), Tool Diameter Variation, Tool With or Without Insulation, Overcut, Tapering Effect
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1185 Metal-cutting--Problems, exercises, etc. T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1230 Cutting and sawing machinery
Divisions:	Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited:	17 Nov 2025 06:18
Last Modified:	17 Nov 2025 06:42
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/128800

Actions (login required)

View Item