NUGROHO, GALIH (2017) PENGARUH PENGEROLAN DINGIN DAN PENGELASAN GTAW TERHADAP KERENTANAN KOROSI BATAS BUTIR BAJA AISI 316L. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2114105025-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview |
Abstract
Stainless steel 316 L adalah suatu logam paduan yang mempunyai sifat tahan korosi yang baik sehingga banyak dipakai didunia industri. Permasalahan yang sering timbul adalah ketika melakukan proses pengelasan, dimana pada saat mencapai temperatur 500°C – 680°C pada Stainless Steel tipe 316L akan mengakibatkan terbentuknya presipitasi karbida chrom pada batas butir. Sehingga daerah sekitar batas butir mengalami depletion chrom, atau miskin kromium yaitu kurang dari 12% sebagai syarat baja menjadi tahan terhadap korosi. Apabila berada pada lingkungan korosif cenderung terjadi korosi batas butir (intergranular corrosion). Derajat Pengerjaan dingin dan temperatur operasi dari suatu logam dapat mempengaruhi sifat mekanik dan juga ketahanannya terhadap korosi. Pada umumnya pengerjaan dingin dapat memperbaiki sifat mekanik yaitu kekuatan dan ketahanan lelah. Namun, logam tersebut akan semakin peka terhadap korosi.
Penelitian dilakukan untuk mengamati pengaruh parameter proses, diantaranya besar prosentase reduksi pada pengerolan dingin dengan variasi reduksi 20%, 40%, 60%, lama waktu pengelasan yaitu 5 detik, 10 detik dan besar arus pengelasan dengan variasi arus sebesar 50, 60, 80A terhadap struktur mikro, dan laju korosi pada material yang dilas dengan menggunakan las GTAW. Material yang digunakan adalah stainless steel 316 L. Pengelasan dilakukan dengan mesin las GTAW, alat uji laju korosi sel tiga elektroda dengan bantuan software NOVA 1.8, sedangkan pengamatan struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optic.
Dari penelitian ini diketahui bahwa stuktur mikro sangat berpengaruh terhadap ketahanan korosi batas butir dari austenit stainless steel dalam hal ini yaitu AISI 316L. Pada spesimen yang mengalami prlakuan dingin dalam hal ini pengerolan dingin dan perlakuan panas dalam hal ini adalah pengelasan maka tampak struktur mikro terbentuk twin-boundary yang lebih tahan terhadap korosi intergranular. Dilihat dari hasil pengujian Icorr dengan potensiostat didapatkan, laju korosi terendah saat pengelasan 5 detik terjadi sewaktu pengerolan dingin dengan reduksi sebesar 40% disaat pengelasan menggunakan arus sebesar 50 amper yaitu 0,001 mm/year, sedangkan laju korosi terendah saat pengelasan 10 detik didapatkan laju korosi terendah saat pengerolan dingin dilakukan sebesar 40% dan 60% dengan pengelasan menggunakan arus sebesar 65 amper yaitu sebesar 0,001 mm/year.
=======================================================================================
316L stainless steel is a mixed-metal that has good corrosion resistance that is widely used in the world of industry. The common problem that appears is when doing the welding process, when the temperature reached 500°C-680 °C in 316L stainless steel, it will make the formation of chromium carbide precipitation at grain boundaries. So, the grain boundaries’ area runs into depletion chrom, or has chromium less than 12% as a requirement of the corrosion resistant steel. In corrosive environments, it tends to occur the corrosion of grain boundaries (Intergranular Corrosion). The cold process degrees and the operating temperature of a metal can affect the mechanical characteristic and the resistance of corrosion. In general, cold process can fix the mechanical characteristics; they are the strength and bushed resistance. However, these metals will be more sensitive to corrosion.
The research was conducted to investigate the effect of process parameters, such as the percentage of reduction in the cold rolling with variation reduction of 20%, 40%, 60%, the duration welding time is 5 second, 10 second and the current of welding process is 50A, 65A, 80A towards microstructure, and the corrosion rate of materials that have welded using GTAW welding machines. The material used is 316L stainless steel. The welding process is done by GTAW welding machine, rate instrument test of three-electrode cell corrosion with software NOVA 1.8, meanwhile the microstructure observation used an optical microscope.
From this research it is known that the micro structure affects the corrosion resistance of the grain boundary austenite stainless steel in this case is AISI 316L. In specimens that undergo cold prlakuan in this case the cold rolling and heat treatment in this case is welding it seemed microstructure formed twin-boundary that is more resistant to intergranular corrosion. From the calculation Icorr with potensiostate, the corrosion rate of the lowest corrosion rate obtained while welding 5 seconds occur during cold rolling carried reduction of 40% when using a welding current of 65 amperes is 0.001 mm / year, while the lowest corrosion rate obtained while welding 10 seconds when the lowest corrosion rate cold rolling is done by 40% and 60% by using a welding current of 50 amperes is equal to 0.001 mm / year.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | las GTAW, cold rolling , laju korosi, potensiostat, stainless steel 316 L |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.74 Corrosion and anti-corrosives T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering |
Depositing User: | GALIH NUGROHO |
Date Deposited: | 24 Jan 2017 04:25 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 02:44 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/2884 |
Actions (login required)
View Item |