Alfi, Muhsinah (2017) Studi Penggunaan Abu Ampas Tebu Dan Fly Ash Pada Pasta Geopolymer. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Preview |
Text
3115040637-Undergraduated_Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Beton geopolimer adalah beton ramah lingkungan yang berpotensi untuk terus dikembangkan sebagai material konstruksi pada proyek infrastruktur. Pembuatan geopolimer yang ramah lingkungan dapat mereduksi penggunaan semen yang dalam pembuatannya menghasilkan gas CO2 ke udara dan besarnya sebanding dengan jumlah semen yang diproduksi. Untuk itu, pada penelitian ini penggunaan semen 100% digantikan oleh abu ampas tebu dan fly ash. Abu ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari pembakaran ampas tebu murni pada mesin pabrik gula yaitu ketel uap. Selain penggunaan abu ampas tebu sebagai bahan dasar beton geopolimer, digunakan juga pemanfaatan fly ash. Fly ash merupakan limbah dari hasil residu pembakaran batubara atau bubuk batu bara (ASTM C.168). Untuk saat ini fly ash sangat potensial sebagai bahan subsitusi terhadap semen dan diharapakan sifat pozolanik yang dikandung dapat meningkatkan kuat tekan beton geopolimer.
Komposisi material yang digunakan pada penelitian ini ada 100% abu ampas tebu, 100% fly ash, campuran 50% abu ampas tebu dan 50% fly ash serta campuran 20% abu ampas tebu dan 80% fly ash dan sebagai aktivatornya digunakan NaOH dan sodium silikat (Na2SiO3). Molaritas NaOH 12 mol dan perbandingan massa larutan antara NaOH dan sodium silikat (Na2SiO3) adalah 0,5 dan 1,5. Penelitian proyek akhir ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan abu ampas tebu dan fly ash pada pasta geopolimer yang meliputi setting time, kuat tekan, porositas, UPV, dan permeabilitas selama proses pengikatan hingga terbentuk pasta dengan umur 3 hari , 28 hari dan 56 hari yang menggunakan curing pada suhu ruangan + 31 oC. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasta berdiameter 2,5 cm dan tinggi 5 cm untuk silinder dan 15 x 15 x 5 cm untuk kubus.
Dari hasil test kuat tekan, porositas, UPV dan permeabilitas terlihat pada benda uji pasta geopolimer semakin lama umur curing pasta dan semakin tinggi perbandingan aktivator maka semakin tinggi pula test yang didapat. Kuat tekan tertinggi selain komposisi 100% fly ash yaitu komposisi 20% abu ampas tebu dan 80% fly ash sebesar 42,32 Mpa dengan selisih 0,20 Mpa dari komposisi 100% fly ash. Sedangkan pada setting time, komposisi 100% abu ampas tebu dan campuran 50% abu ampas tebu dan 50% fly ash sangat lama mengalami penurunan sehingga dapat di simpulkan bahwa komposisi tersebut dapat memperlambat setting time. Untuk prosentase kandungan pozzolan pada kedua material sebesar 84,75 % pada abu ampas tebu dan 87,42% pada fly ash sehingga dari kandungan pozzolan ini, keduanya dapat menggantikan peran semen.
=======================================================================================
Geopolymer concrete is an eco-friendly concrete that has the potential to be developed as a construction material in infrastructure projects. Making eco-friendly geopolymer can reduce the use of cement in its manufacture produces CO2 gas into the air and in proportion to the amount of cement produced. Therefore, in this study the use of cement is replaced by a 100% bagasse ash and fly ash. Bagasse is the result of chemical changes from burning bagasse purely on sugar plant machinery namely boiler. In addition, the use of bagasse ash as a raw material of geopolymer concrete, it also used the utilization of fly ash. Fly ash is the waste from the combustion residue of coal or pulverized coal (ASTM C.168). For the current potential of fly ash as a substitute to cement materials and the expected properties contained pozzolanic can improve the compressive strength of geopolymer concrete.
The composition of the material used in this study there was a 100% ash bagasse, 100% fly ash, a mixture of 50% ash bagasse and 50% fly ash, and a mixture of 20% ash bagasse and 80% fly ash, and as activator used NaOH and sodium silicate (Na2SiO3). Molarity NaOH 12 mol and the mass ratio between NaOH solution and sodium silicate (Na2SiO3) were 0.5 and 1.5. Research of this final project aims to determine how much influence the use of ash bagasse and fly ash on geopolymer paste which include setting time, compressive strength, porosity, UPV, and permeability during the binding process to form a paste with the age of 3 days, 28 days and 56 days the use of curing at room temperature for + 31 oC. Specimens used in this study is the paste with diameter of 2.5 cm and a height of 5 cm to the cylinder and 15 x 15 x 5 cm for the cube.
From the test result of compressive strength,visible porosity, UPV and permeability test object on geopolymer paste, the longer life of paste and the higher curing activator ratio of the test is obtained. The highest compressive strength except composition 100% fly ash is composition 20% bagasse ash and 80% fly ash for 42,32 Mpa with a dispute 0,20 Mpa of composition 100% fly ash. While the setting time, the composition of 100% bagasse ash and a mixture of 50% bagasse ash and 50% fly ash very long period of decline so it can be concluded that the composition may slow the setting time. For a percentage of pozolan on both materials of 84,75% in the bagasse ash and 87,42% to fly ash from the content of this, they can replace the cement.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Abu Ampas Tebu, Aktivator, Fly Ash, Geopolimer |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.9 Composite materials. Laminated materials. |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22301-(D4) Diploma 4 |
Depositing User: | MUHSINAH ALFI |
Date Deposited: | 05 Apr 2017 08:21 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 03:21 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/2998 |
Actions (login required)
View Item |