Bahar, Fetty Febriasti (2017) Model Pembayangan Dan Lansekap Ruang Kota Dalam Sistem Lingkungan Termal Perkotaan Di Daerah Tropis Lembab. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
3210301005-Disertation.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Bangunan dapat memberikan peran yang berbeda dalam suatu
lingkungan perkotaan. Bangunan sebagai penyerap dan pemantul panas dapat
meningkatkan temperatur udara dan sebagai pembentuk pembayangan dapat
menurunkan temperatur udara. Namun, kedua peran ini sejauh mana berpengaruh
terhadap lingkungan termal perkotaan, perlu dikaji melalui model komposisi dan
konfigurasi lansekap ruang kota serta pembayangan sehingga terciptanya kondisi
kenyamanan termal ruang luar. Keberadaan suatu lansekap ruang kota diharapkan
dapat mengontrol elemen iklim, sehingga dapat mempengaruhi kondisi
lingkungan termal perkotaan. Dimana daerah tropis lembab memiliki karakteristik
temperatur udara, kelembaban udara dan intensitas radiasi matahari yang tinggi,
serta kecilnya kecepatan angin. Fokus penelitian ini adalah mengkaji seberapa
besar pengaruh komposisi dan konfigurasi lansekap ruang kota dan pembayangan
yang dihasilkan oleh komposisi dan konfigurasi lansekap ruang kota terhadap
sistem lingkungan termal perkotaan di daerah tropis lembab.
Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivistik dengan
menggunakan tiga kombinasi metode penelitian, yaitu metode penelitian
pengukuran lapangan, simulasi dan eksperimen. Hasil dari ketiga metode tersebut,
kemudian dianalisa secara statistik korelasi untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh hubungan dari lansekap ruang kota dan pembayangan terhadap sistem
termal perkotaan di daerah iklim tropis lembab, sehingga didapatkan model sistem
lingkungan termal perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep LZC (Local Climate
Zone) cocok diterapkan di daerah tropis lembab untuk mendesain sebuah
perkotaan. 2) Konfigurasi lansekap (orientasi jalan, nilai H/W, penataan penutup
lahan) dan pembayangan lebih signifikan mempengaruhi kondisi lingkungan
termal dibandingkan komposisi lansekap (proporsi penutup lahan). 3) Lansekap
berpengaruh signifikan terhadap kecepatan angin dan kenyamanan termal ruang
luar PET. 4) Hasil akhir berupa model skematik sistem lingkungan termal
perkotaan, dengan kriteria nilai H/W ≥ 1 dan komposisi penutup lahan terdiri dari
(PLB+PLA+P) 50% dan Bangunan (B (50%)).
===================================================================================
Buildings may respond and give different roles in urban environment.
For instant, buildings not only contribute as radiation absorber and heat reflector
which increase the air temperature, but also the building can be as shading
generator to decrease the air temperature. Therefore, it is important to study the
influence of urban landscape composition and configuration model as well as
shading model to urban thermal comfort. The urban landscape are expected to
control climatic elements, thus affect the urban thermal environment condition
especially in the humid tropical climate. The location with humid tropical climate
can be described by its high air temperature, air humidity, and solar radiation
intensity, but low wind speed. This study is focused on analyzing and
investigating how the urban landscape composition and configuration along with
the generated shading influence the urban thermal environment system in humid
tropical climate.
The study uses a post-positivist research approach with combining three
research methods, namely field measurements, simulation, and experiment. All
data are analyzed subsequently using correlation statistical analysis to understand
the influence and the relationship between urban landscape and shading towards
urban thermal system in tropical region, that then the urban thermal environment
system model is obtained.
Results showed that 1) LCZ (Local Climate Zone) concept is suitable for
urban design in humid tropical region. 2) Landscape configuration (street
orientation, H/W ratio, ground cover arrangement) and shading give more
significant effects than landscape composition (ground cover proportion) to
thermal environment condition. 3) Landscape has important impact towards wind
speed and outdoor thermal comfort PET. 4) Finally schematic model of
optimization zone of urban thermal environment is proposed, which is “slightly
warm” on compact pattern (high H/W ratio): landscape category (PLB+PLA+P
(50%)) and Building (B(50%)) with H/W ratio of 2.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Komposisi dan konfigurasi lansekap ruang kota; Pembayangan; Sistem lingkungan termal perkotaan; PET (Physiologically Equivalent Temperature); Tropis lembab; Urban landscape composition and configuration; Shading; Urban thermal environment system; Humid tropic. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23001-(S3) Doctoral |
Depositing User: | Anis Wulandari |
Date Deposited: | 15 May 2017 08:31 |
Last Modified: | 27 Dec 2017 01:51 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/41271 |
Actions (login required)
View Item |