Pengaruh Tipe Abrasif Dan Parameter Proses Gerinda Terhadap Gaya Potong, Integritas Permukaan Benda Kerja (IPBK) Dan Mode Pembentukan Geram (MPG) Pada Proses Gerinda Permukaan Baja Perkakas SKD11

Bisono, Fipka (2014) Pengaruh Tipe Abrasif Dan Parameter Proses Gerinda Terhadap Gaya Potong, Integritas Permukaan Benda Kerja (IPBK) Dan Mode Pembentukan Geram (MPG) Pada Proses Gerinda Permukaan Baja Perkakas SKD11. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2112201004-Master-Theses.pdf] Text
2112201004-Master-Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Proses gerinda permukaan adalah suatu proses manufaktur yang penting
dan digunakan untuk membentuk benda kerja sesuai dengan persyaratan geometri,
dimensi dan toleransi. Proses ini digunakan sewaktu persyaratan keakurasian dan
kualitas permukaan benda kerja tidak dapat dipenuhi oleh proses-proses
pemesinan yang lain, seperti proses bubut dan freis. Pemilihan tipe abrasif dan
variabel proses gerinda permukaan (kecepatan makan dan kedalaman potong)
yang tidak tepat dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap gaya
potong, integritas permukaan benda kerja (IPBK), seperti kekasaran permukaan
benda kerja, surface burning dan kepadatan retakan, serta mode pembentukan
geram (MPG).
Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh tipe abrasif,
kecepatan makan dan kedalaman potong terhadap gaya potong, IPBK dan mode
pembentukan geram pada proses gerinda permukaan baja perkakas SKD11.
Rancangan eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah faktorial 2 x 3 x
3 dan pendingin yang dipakai adalah soluble oil. Pengukuran gaya potong
dilakukan dengan menggunakan dinamometer, kekasaran permukaan diukur
dengan menggunakan surftest, serta penentuan kepadatan retakan dan bentuk
geram dilakukan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel proses gerinda permukaan yang
berpengaruh signifikan terhadap gaya potong adalah kedalaman potong dan jenis
abrasif, sedangkan terhadap kekasaran permukaan adalah kedalaman potong dan
kecepatan makan. Variabel proses gerinda permukaan yang berpengaruh
signifikan terhadap kepadatan retakan adalah tipe abrasif dan kedalaman potong.
Penggunaan tipe abrasif green silicone akan menyebabkan gaya potong, derajat
burning dan kepadatan retakan bertambah rendah. Peningkatan kecepatan makan
akan menyebabkan kekasaran permukaan dan derajat burning berkurang.
Peningkatan kedalaman potong akan menyebabkan peningkatan dari kekasaran
permukaan, gaya potong, kepadatan retakan dan derajat burning. Proses gerinda
permukaan dengan menggunakan kedalaman potong yang rendah menghasilkan
geram dengan bentuk lamellar dan leafy, sedangkan dengan menggunakan
kedalaman potong yang tinggi menghasilkan geram dengan bentuk leafy,
spherical, lamellar dan irregular.

===========================================================================

Surface grinding is an important manufacturing process and used to form the
workpiece in accordance with the requirements of geometry, dimensions and
tolerances. This process is used when the requirements of accuracy and surface
quality of the workpiece cannot be met by the others machining processes, such as
turning and milling. Improper selection of abrasive type and surface grinding
parameters (such as feeding speed and depth of cut) can give adverse impact on
grinding force, surface integrity, such as surface roughness, surface burning and
crack density. Performance of surface grinding can also be evaluated from chip
formation. An experiment was conducted to study the effect of the abrasive type,
feeding speed and depth of cut on grinding forces, surface integrity and chip
formation of surface grinding process on SKD11 tool steel. Experimental design
used in this study was a 2 x 3 x 3 factorial. This experiment use soluble oil as
coolant. Grinding force measurement performed by using a dynamometer, surface
roughness was measured by using surftest, and the determination of crack density
and chip formation conducted by using a scanning electron microscope (SEM).
The results of the experiment showed that surface grinding parameters that
significantly influence grinding force were depth of cut and abrasive type. Surface
roughness was affected by depth of cut and feeding speed. Surface grinding
parameters that significantly influenced crack density were abrasive type and
depth of cut. The use of green silicone abrasive type will reduce grinding force,
burning and crack density. Increasing feeding speed will reduce surface roughness
and burning. Increasing depth of cut will lead to an increase of surface roughness,
grinding force, crack density and burning. Surface grinding process using a small
depth of cut produced chip with lamellar and leafy shape, while using a high depth
of cut produced chip with leafy, spherical, lamellar and irregular shape.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTM 671.35 Bis p
Uncontrolled Keywords: abrasif; gaya potong; gerinda permukaan; integritas permukaan benda kerja (IPBK); mode pembentukan geram (MPG); abrasive; grinding force; surface grinding; surface integrity; chip formation
Subjects: T Technology > TS Manufactures
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 08 Jun 2017 04:06
Last Modified: 27 Dec 2017 04:05
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41528

Actions (login required)

View Item View Item