Analisis Teknis Kekuatan Bambu Laminasi Pada Tumpahan Bahan Bakar Dan Minyak Pelumas Kapal Ikan Dengan Variasi Suhu Dan Waktu

Narayasa, Dewa Putu Wiweka (2015) Analisis Teknis Kekuatan Bambu Laminasi Pada Tumpahan Bahan Bakar Dan Minyak Pelumas Kapal Ikan Dengan Variasi Suhu Dan Waktu. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4110100011-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
4110100011-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Dewasa ini, ketersediaan kayu di Indonesia sebagai bahan baku pembuatan kapal
ikan sulit diperoleh. Masalah keterbatasan kayu dapat diatasi dengan penggunaan bambu
laminasi sebagai material konstruksi kapal ikan. Kondisi kamar mesin kapal ikan yang
rentan terjadi tumpahan bahan bakar dan minyak pelumas berdampak pada sifat mekanis
bambu laminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpahan bahan
bakar dan minyak pelumas terhadap sifat mekanis bambu laminasi. Uji tarik uji dan tekuk
dilakukan pada spesimen bambu laminasi berdasarkan standar ASTM D3500 dan ASTM
D3043. Spesimen direndam bahan bakar (biosolar) dan minyak pelumas (SAE 40).
Perendaman dengan bahan bakar dilakukan pada suhu ruang, sedangkan perendaman
dengan minyak pelumas dilakukan pada variasi suhu 30 °C, 50 °C, dan 100 °C. Perendaman
dengan bahan bakar dan minyak pelumas dilakukan selama 12 jam, 24 jam, dan 48 jam.
Berdasarkan hasil pengujian, sifat mekanis spesimen bambu laminasi yang direndam bahan
bakar menurun seiring dengan lamanya perendaman, dimana didapatkan kuat tarik variasi
12 jam sebesar 121,070 MPa, variasi 24 jam sebesar 105,802 MPa, dan variasi 48 jam
sebesar 97,909 MPa, berikut kuat tekuknya secara berurutan sebesar 98,470 MPa; 82,033
MPa; dan 75,093 MPa. Berbeda dengan bahan bakar, sifat mekanis spesimen bambu
laminasi yang direndam minyak pelumas meningkat seiring dengan tingginya suhu dan
lamanya perendaman, dimana didapatkan kuat tarik variasi suhu 30 °C selama 12 jam
sebesar 106,485 MPa, selama 24 jam sebesar 111,467 MPa, dan selama 48 jam sebesar
120,952 MPa, berikut kuat tekuknya secara berurutan sebesar 82,682 MPa; 88,948 MPa;
dan 102,298 MPa. Kuat tarik dan kuat tekuk terendah dari seluruh hasil pengujian adalah
sebesar 97,909 MPa dan 75,093 MPa. Berdasarkan regulasi BKI tahun 2013 tentang Kapal
Kecil ≤ 24 meter, bambu laminasi masih layak digunakan sebagai material konstruksi kapal
ikan, khususnya di daerah kamar mesin yang rentan terkena tumpahan bahan bakar dan
minyak pelumas.
===============================================================================================
Nowadays, the availability of wood in Indonesia as a raw material for fishing ship
manufacture is difficult to obtain. Wood availability problems can be overcome with the use
of laminated bamboo as a material for fishing ship construction. The condition of fishing
ship engine room which is susceptible to fuel and lubricant oil spills affects the mechanical
properties of laminated bamboo. This research aims to know the effect of fuel and lubricant
oil spills against mechanical properties of laminated bamboo. Tensile test and flexure test
performed on laminated bamboo speciments based on ASTM D3500 and ASTM D3043
standards. Speciments soaked in fuel (biosolar) and lubricant oil (SAE 40). Fuel soaking is
carried out at room temperature, while lubricant oil soaking is carried out within variations
of temperature of 30 °C, 50 °C, and 100 °C. Fuel and lubricant oil soaking are carried out
during 12 hours, 24 hours, and 48 hours. Based on the test results, mechanical properties of
laminated bamboo speciments soaked in fuel decreased along with the soaking duration,
where obtained tensile strength of variation of 12 hours is 121.070 MPa, variation of 24
hours is 105.802 MPa, and variation of 48 hours is 97.909 MPa, following their flexure
strength in consecutive are 98.470 MPa, 82.033 MPa, and 75.093 MPa. In contrast to fuel,
mechanical properties of laminated bamboo speciments soaked in lubricant oil increased
along with the increment of soaking temperature and duration, where obtained tensile
strength of variation of 30 °C during 12 hours is 106.485 MPa, during 24 hours is 111.467
MPa, during 48 hours is 120.952 MPa, following their flexure strength in consecutive are
82.682 MPa, 88.948 Mpa, and 102.298 MPa. The lowest tensile strength and flexure
strength from the entire test results are 97.909 MPa and 75.093 MPa. Based on BKI 2013
edition regarding Small Vessels up to 24 meters regulation, laminated bamboo is still comply
used as a material for fishing ships construction, especially in the area of engine room which
is susceptible to fuel and lubricant oil spills.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPe 623.829 Nar a
Uncontrolled Keywords: Bahan bakar, bambu laminasi, kapal ikan, minyak pelumas, sifat mekanis
Subjects: V Naval Science > V Naval Science (General)
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 15 Jun 2017 02:37
Last Modified: 24 Aug 2018 04:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41675

Actions (login required)

View Item View Item