Pengembangan Model Keberlanjutan Klaster Industri Berbasis Tebu Dalam Rangka Swasembada Gula Nasional (Studi Kasus: Klaster Industri Berbasis Tebu Di Jawa Timur)

Ate, Bobo Dimu (2016) Pengembangan Model Keberlanjutan Klaster Industri Berbasis Tebu Dalam Rangka Swasembada Gula Nasional (Studi Kasus: Klaster Industri Berbasis Tebu Di Jawa Timur). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2513202002-Master-Theses.pdf]
Preview
Text
2513202002-Master-Theses.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Secara spesifik bahasan yang diangkat dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan
klaster industri berbasis tebu (KIBT). Klaster ini dipilih karena merupakan salah
satu program pengembangan klaster oleh Kementerian Perindustrian. Tujuan dari
program tersebut yaitu untuk mendorong swasembada gula yang saat ini masih
belum tercapai. Oleh karenanya, melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu
dalam menganalisis faktor-faktor yang mendorong swasembada, dan dorongan
tersebut diharapkan tidak hanya terjadi sesaat melainkan terus berlanjut dan tetap
bertahan (sustain). Selain itu, berkelanjutan pada penelitian ini juga tidak hanya
semata terkait dengan faktor ekonomi yaitu produksi gula dan pemenuhannya
terhadap kebutuhan, tetapi juga berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial.
Sebab landasan dari keberlanjutan itu sendiri mencakup ketiga aspek tersebut.
Untuk dapat menganalisis kondisi keberlanjutan pada ketiga aspek tersebut maka
diperlukan sebuah model yang dapat memberikan gambaran akan tingkat
keberlanjutannya. Seperti yang diketahui bahwa klaster industri berbasis tebu
berhubungan dengan kondisi yang dinamis. Sebagai contohnya dalam hal produksi
dan stok, baik untuk tebu maupun hasil pengolahan tebu itu sendiri yaitu gula. Oleh
karena itu, diperlukan juga model yang dinamis dalam menggambarkan kondisi
tersebut. Sehingga dalam penelitian ini kemudian dibangun model klaster industri
berbasis tebu berlandaskan konsep sistem dinamik. Studi kasus yang diteliti terkait
keberlanjutan KIBT ini dilakukan dalam skup provinsi Jawa Timur. Provinsi ini
dipilih karena selain merupakan salah satu penghasil tebu dan gula terbesar di
Indonesia, juga karena Jawa Timur sendiri telah dicanangkan oleh pemerintah
sebagai pusat pengembangan klaster industri berbasis tebu di Indonesia. Sebagai
hasil dari penelitian ini, ditampilkan model berserta analisis dan skenario sebagai
usulan kebijakan. Dari model yang dibangun dengan didukung oleh hasil simulasi,
diketahui bahwa KIBT di Jawa Timur dapat dikatakan berkelanjutan karena
mempunyai tren yang positif, baik dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Terkait dengan dorongan untuk mencapai swasembada gula, skenario yang
diusulkan pada penelitian ini yaitu perlu adanya peningkatan TCD, rendemen, dan
luas lahan.

========================================================================================

This study specifically discussed a sugarcane-based industry cluster (SBIC). The
cluster was chosen as the subject of the study since it is one of the cluster
development programs by Industrial Ministry. The aim of the program is to support
self-sufficiency in sugar that is currently not yet attained. Therefore, the present
study is expected to assist analysing contributing factors to self-sufficiency, and
how to sustain them. In addition, sustainability in this study means not only
associated with economic factor such as sugar production and its fulfilment of the
requirement, but also related with social and environmental factor. These three
factors are important in that they are the foundation of sustainability. To analyze
particular condition of sustainability of the three factors, a model that is able to
describe the level of sustanability is needed. As an SBIC is known to be associated
with dynamic condition – such as stocks and production, a dynamic model that
describes the condition is also required. Hence, this study created an SBIC model
that was based on the concept of dynamic system. The case study dealing with a
sustainable SBIC was conducted in East Java province. This province was chosen
as the setting of the study as it is one of the most productive areas producing
sugarcane and sugar in Indonesia. East Java is also projected to be the centre of
SBIC development in Indonesia by the government. The finding of the study was a
model along with its analysis and scenario that can be used as a policy proposal.
The model created, supplemented with the result of simulation, shows that SBIC in
East Java is considered sustainable since it has a positive trend, either economic,
social, or environmental factor. To support self-sufficiency in sugar, the scenario
proposed in this research was to enhance the TDC, sucrose, and land area.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTI 004.35 Ate p
Uncontrolled Keywords: klaster industri berbasis tebu (KIBT); Gula; sistem dinamik; a sugarcane-based industry cluster (SBIC); sugar; dynamic system
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
T Technology > TS Manufactures > TS156 Quality Control. QFD. Taguchi methods (Quality control)
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 19 Jun 2017 02:38
Last Modified: 26 Dec 2018 06:40
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41727

Actions (login required)

View Item View Item