Christiana, Nadia Emeralda (2017) Pengembangan Jalur Pejalan Kaki dengan Konsep Walkable City Koridor Dukuh Atas Jakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3613100043-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview |
Abstract
Walkability merupakan kondisi sejauh apa suatu lingkungan memiliki kesan ramah lingkungan terhadap para pejalan kaki. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara kualitas jalur pejalan kaki dengan pengalaman masyarakat sebagai pengguna, khususnya terhadap tingkat walkability. Sebagai kawasan CBD (Central Bussiness District) dan sentra transportasi publik, koridor Dukuh Atas menjadi salah satu kawasan yang banyak dilalui masyarakat untuk melakukan aktivitas berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan aktivitas transit dari berbagai transportasi publik.Dengan demikian seharusnya jalur pejalan kaki pada koridor Dukuh Atas memiliki jalur bagi pejalan kaki dengan kondisi yang baik dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai. Namun apabila dilihat kondisi eksisting jalur pejalan kaki koridor Dukuh Atas belum memadai baik dari segi fasilitas sarana dan prasarananya. Dari hal tersebut maka perlunya dikaji bagaimana pengembangan jalur pejalan kaki koridor Dukuh Atas dengan konsep walkable city.
Dengan menggunakan analisis Global Walkability Index dan Multivariate Satisfaction Analysis, penelitan ini mengambil sampel seluruh pejalan kaki yang melewati koridor Dukuh Atas sebagai objek penelitian. Dengan menggunakan accidental sampling dan purposive sampling penelitian ini menggunakan 30 responden dalam menilai tingkat walkability, sedangkan 100 responden dalam menilai Global Satisfaction masyarakat terhadap jalur pejalan kaki koridor Dukuh Atas.
Hasil dari penelitian ini menemukan adanya perbedaan yang tidak terlalu jauh dalam penilaian tingkat walkability yang diberikan peneliti sebesar 44,78 dan responden sebesar 43,38 dimana klasifikasi nilai tersebut masuk dalam rentang nilai 25-49 yang artinya sedikit fasilitas yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Sedangkan dengan nilai tingkat walkability yang didapatkan, diketahui pula bahwa Global Satisfaction (kepuasan total) terhadap jalur pejalan kaki koridor Dukuh Atas sebesar 64 persen, dimana nilai ini menunjukkan masyarakat merasa biasa saja atau belum mencapai kepuasan terhadap kondisi jalur pejalan kaki koridor Dukuh Atas. Maka dari itu dilakukannya pengembangan-pengembangan berdasarkan pada nilai rata-rata parameter yang rendah yang dihasilkan dari penilaian responden seperti pada perilaku pengendara, ketersediaan fasilitas pendukung, infrastruktur bagi penyandang cacat,keamanan dari tindak kejahatan dan ketersediaan fasilitas penyebrangan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tingkat walkability yang tentunya dapat mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna.
=================================================================
Walkability is the level of environmental conditions have the impression of environmentally friendly to pedestrians. This is due to the close connection between the qualities of pedestrian walkway with the public experience as the user, especially on the level of walkability. As a CBD (Central Business District) and public transportation center, Dukuh Atas corridor is one of the most widely used areas for activities to move from one place to another and transit activities from various public transportation. Thus, the pedestrians should have a pedestrian walkway in good condition and equipped with adequate supporting facilities. However, as seen now the existing condition of the pedestrian walkway of Dukuh Atas corridor has not been adequate in terms of both facilities and infrastructure facilities. From that case, it is necessary to study how to develop the walkway of Dukuh Atas corridor with walkable city concept.
By using Global Walkability Index Analysis and Multivariate Satisfaction Analysis, this research samples all pedestrians passing through Dukuh Atas corridor as research object. By using accidental sampling and purposive sampling, this research uses 30 respondents in assessing walkability level, while 100 respondents in assessing Global Satisfaction public on the pedestrian walkway corridor Dukuh Atas.
The results of this research found slight difference in the assessment of walkability levels provided by researchers by 44.78 and by respondents of 43.38 where the classification of values are within the range of 25-49 which means few facilities can be reached by foot. Meanwhile, according to the value of walkability level obtained, it also known that Global Satisfaction (total satisfaction) to pedestrian walkway of Dukuh Atas corridor is 64 percent, where this value indicates that people feel normal or have not reached the point of satisfaction with pedestrian condition walkway corridor Dukuh Atas. Therefore, development is based on the low average value of parameters resulting from the respondent’s assessment such as motorist Behavior, amenities, disability infrastructure, security from crime, and availability of crossings and aims to increase the walkability rate value, which can certainly affect the public satisfaction level as users.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Global Walkability Index, Koridor Dukuh Atas, Walkability |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Nadia Emeralda . |
Date Deposited: | 27 Sep 2017 01:44 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 03:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/43570 |
Actions (login required)
View Item |