Hanidya, Inggil (2017) Analisis Kegagalan Baut Pengunci Pelat Trunnion pada Kompartmen 1 Ball Mill VI Tuban III PT. Semen Indonesia TBK. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2713100014-undergraduate_theses.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview |
Abstract
Trunnion liner berfungsi untuk melindungi dinding bagian dalam pada inlet chute dari tumbukan grinding ball dan material yang masuk. Trunnion liner ini dikaitkan dengan mill head shell kompartmen 1 dan trunnion plate menggunakan baut pengunci pelat trunnion, baut pengunci pelat trunnion ini sering mengalami kegagalan. Hipotesa awal, baut pengunci pelat trunnion ini kemungkinan mengalami kegagalan lelah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa penyebab terjadinya kegagalan pada baut pengunci pelat trunnion ball mill dan untuk membuktikan hipotesa awal tersebut. Pengujian yang dilakukan untuk menguji material ini adalah meliputi uji komposisi, pengamatan makroskopik, uji SEM, uji metalografi, dan uji kekerasan dan uji titik kritis menggunakan software inventor. Dari hasil uji komposisi didapatkan material baut pengunci memiliki komposisi yang sama dengan standar baut ISO 898-1 grade 10.9, Kemudian dari uji kekerasan ini diperoleh data rata-rata nilai kekerasan pada daerah yang mengalami kegagalan sebesar 364,8 HV, dan pada daerah yang jauh dari kegagalan sebesar 353,8 HV. Hasil dari permodelan diperoleh pemusatan tegangan yang tinggi pada badan baut. Analisa struktur mikro dan fraktografi menunjukkan pola patah lelah akibat tegangan yang berulang pada baut pengunci dan pemasangan pelat trunnion yang telah mengalami deformasi sehingga rentan terjadi inisiasi crack.
===============================================================================================
Trunnion liner serves to protect the inner wall of the inlet chute from the collision grinding ball and incoming material. This trunnion liner is associated with first compartment and trunnion plate mill heads using a tight fitting trunnion bolt, tight fitting trunnion bolt often fails. The initial hypothesis, tight fitting trunnion bolt is likely to fail due to fatigue failure. In this study was conducted to analyze the cause of failure on the trunnion ball mill trunk latch and to prove the initial hypothesis. Tests carried out to test this material include the composition test, macroscopic observation, SEM test, metallographic test, and hardness test and critical point test using inventor software. From the composite test results, the tight fitting bolt material has the same composition as the ISO 898-1 grade 10.9 bolt standard. Then from this hardness test we get the average data of hardness value in the failed area of 364,8 HV, and in the far area From failure of 353,8 HV. The results of the model obtained high stress on the bolt body that failed. Analysis of micro and frachtography shows a fractured pattern of fatigue failure due to the high repetitive stress on the tight fitting bolt and the installation of trunnion plates that have been deformed and therefore susceptible to crack initiation.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Trunnion, Bolt, Ball Mill, Patah Lelah |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Material & Metallurgical Engineering > 28201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Inggil Hanidya |
Date Deposited: | 20 Sep 2017 02:01 |
Last Modified: | 01 Mar 2019 07:37 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/43615 |
Actions (login required)
View Item |