Evaluasi Luas Ruang Terbuka Hijau (Rth) Berdasarkan Emisi Co2 Dari Konsumsi Bahan Bakar Kegiatan Perkotaan Di Kota Surabaya

Andaru, Embun Dinda (2017) Evaluasi Luas Ruang Terbuka Hijau (Rth) Berdasarkan Emisi Co2 Dari Konsumsi Bahan Bakar Kegiatan Perkotaan Di Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3313100122_undergraduate_thesis.pdf] Text
3313100122_undergraduate_thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Karbon Dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Gas rumah kaca menyebabkan bumi semakin panas, sehingga mengakibatkan naiknya muka air laut akibat mencairnya es di kutub utara dan selatan. Ruang Terbuka Hijau (RTH) mempunyai manfaat keseimbangan alam terhadap struktur kota. Selain itu, RTH juga mampu menyerap emisi karbondioksida yang dihasilkan dari segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Aktivitas perkotaan terutama kegiatan transportasi dan permukiman yang meningkat, telah pula meningkatkan buangan sisa kegiatan-kegiatan tersebut ke udara. Menurut ketentuan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang disyaratkan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik minimal 20% dari total luas wilayah. Berdasarkan data dari Bappeko Surabaya tahun 2012, saat ini luas RTH publik yang dimiliki Surabaya sudah sekitar 20,25 % dari 20 % luas RTH yang wajib dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan Gas Rumah Kaca (GRK) CO2 di Kota Surabaya dan menentukan pembagian luas RTH di setiap kecamatan yang ada di Kota Surabaya berdasarkan emisi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar kegiatan perkotaan..
Penelitian dilakukan melalui survei ke rumah-rumah secara langsung di setiap kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Data yang dikumpulkan adalah data berupa penggunaan bahan bakar kegiatan dapur rumah tangga seperti LPG, minyak tanah dan/atau kayu bakar serta penggunaan bahan bakar transportasi kendaraan pribadi untuk mobil dan motor berupa bensin dan solar. Penelitian ini dilaksanakan di 31 (tiga puluh satu) kecamatan di Kota Surabaya. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin dan untuk pembagian jumlah sampel di setiap kecamatan menggunakan rumus proporsi. Data awal penggunaan bahan dari hasil survei kemudian akan digunakan untuk data pada metode IPCC sehingga dapat menghitung emisi CO2 yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dan transportasi pribadi.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa emisi CO2 yang dihasilkan dari sektor permukiman dan transportasi di Kota Surabaya adalah sebesar 28,917 kg/detik dan luasan RTH di Kota Surabaya jika didasarkan pada UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang sudah memenuhi target sebesar 20%. Namun jika dibandingkan antara kemampuan penyerapan emisi dengan emisi yang dihasilkan dari kegiatan perkotaan, RTH di Kota Surabaya belum cukup efektif dalam menyerap emisi CO2 yang ada. Diperlukan tambahan sekitar 68,73 Ha lagi dengan skenario perbandingan vegetasi Trembesi:Kamboja:Tabebuya:Flamboyan sebesar 4:3:2:1 dalam 1 Ha
============================================================================================
Carbon Dioxide (CO2) is one of the greenhouse gases that cause global warming Greenhouse gases are causing the earth to get warmer, and resulting the sea levels risings due to ice melt at the north and south poles. Green Open Spaces (RTH) has benefif of natural balance of urban structures. In addition, RTH is also able to accommodate carbon dioxide emissions as a result from human activities. Urban activities especially the increase of transportation and redisential activities , have also increase the waste disposal of these activities into the air. According to UU No. 26 of 2007 on Spatial Planning requires a minimum area of Green Open Spaces (RTH) at least 20% of total area. Based on data from Bappeko Surabaya in 2012, currently the total public space owned by Surabaya is about 20.25% of the 20% of the green space that must be owned. The purpose of this research are to mapping the Greenhouse Gases CO2 in Surabaya City and determine the distribution of green space in each sub distric in Surabaya City based on the emission generated from the use of fuel in urban activities.
The research was conducted through direct house surveys in every sub-district in Surabaya. The collected data are the use of fuel for household kitchen activities such as LPG, kerosone and/or firewood as well as the use of fuel for private vehicle trasportation (cars and motorcycles) in the form of gasoline and diesel. This research was conducted in 31 (thirty one) districts in Surabaya City. Determination of the number of samples in this study using the Slovin formula and for the distribution of the number of samples in each kecamatan using the proportional formula. Initial data will be used for data on the IPCC method so that it can calculate CO2 emissions generated from household activities and private transportation.
The result of this research shows that CO2 emission form residential and transportation sector in Surabaya City are 28,917 kg/second and the greenspace area in Surabaya City if based on UU No. 26 Tahun 2007 about Penataan Ruang has met the target of 20%. However, when compared to the ability to absorb emission with the emission generated from urban activities, greenspaces in the Surabaya City has not been effective yet to absorb CO2 emission. An additional 68,73 Ha is needed with the comparison scenario of vegetations Trembesi: Kamboja: Tabebuya: Flamboyan of 4:3:2:1 in 1 Ha.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: RTH, Karbon dioksida (CO2), IPCC, Pemukiman, Transportasi, Carbon Dioxide, Residential
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Embun Dinda Andaru
Date Deposited: 27 Sep 2017 11:25
Last Modified: 21 Nov 2017 04:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/43808

Actions (login required)

View Item View Item