Prayoga, Muharrama Putra (2017) Analisis Spasial Tingkat Kekeringan Wilayah Berbasis Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3513100067-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang merupakan daerah rawan bencana kekeringan. Berdasarkan data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2013, Kabupaten Tuban mendapatkan skor 24 untuk indeks resiko bencana kekeringan, dimana skor tersebut dikategorikan dalam tingkat resiko tinggi untuk bencana kekeringan. Untuk mencegah dampak yang lebih luas dari bencana kekeringan ini, maka diperlukan suatu identifikasi daerah rawan bencana kekeringan di Kabupaten Tuban.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran daerah beresiko kekeringan di Kabupaten Tuban dengan memanfaatkan data penginderaan jauh yang diintegrasikan dengan kondisi fisiografis wilayah yang berpengaruh terhadap kekeringan. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain : peta Normalized Different Vegetation Index (NDVI), peta Normalized Different Water Index (NDWI), peta Land Surface Temperature (LST), peta rata – rata curah hujan, peta hidrogeologi, dan peta penggunaan lahan.
Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya peta tingkat kekeringan di Kabupaten Tuban yang dibagi kedalam 5 kelas yaitu : sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dari pengolahan data dihasilkan bahwa sebagian besar wilayah di Kabupaten Tuban masuk kedalam kategori kekeringan tinggi yaitu seluas 119.388,50 hektar atau 60,60 % dari luas wilayah, sedangkan yang terendah adalah kategori kekeringan sangat rendah yaitu hanya seluas 180,48 hektar atau 0,09 % dari luas wilayah ================================== Tuban is one of the districts in East Java, which is prone to
drought. Based on Indonesia’s Disaster Risk Index (IRBI) data released by the Disaster Management Ag
ency (BNPB) in 2013, Tuban received a score of 24 for the drought disaster risk index, which scores are categorized as high risk for drought. To prevent the wider impact of this drought disaster, an identification of
drought-prone areas in Tuban District is needed.
This study aims to determine the distribution of drought risk areas in Tuban Regency by utilizing remote sensing data that is integrated with the physiographic condition of the region that affect the drought. The data required in this study are: Normalized Different Vegetation Index (NDVI) map, Normalized Different
Water Index (NDWI) map, Land Surface Temperature (LST) map,
average rainfall map, hydrogeological map, and land use map.
The result of this research is the drought level map in Tuban District which is divided into 5 classes : very low, low, medium, high, and very high. From the data processing, most of the area in Tuban Regency is categorized as high drought which is 119.388,50 hectares or 60,60% of total area, while the lowest is very low drought category that is only 180,48 hectares or 0,09% of total area.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kabupaten Tuban, Kekeringan, Penginderaan Jauh, Sistem Informasi Geografis, Drought, Geographic Information system, Remote Sensing, Tuban District |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - Muharrama Putra Prayoga |
Date Deposited: | 05 Oct 2017 03:30 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 06:49 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/44527 |
Actions (login required)
View Item |