Desain Wave Energy Converter Berkonfigurasi Articulated Tower Dengan Variasi Ukuran Silinder

Putra, Danil Tri (2017) Desain Wave Energy Converter Berkonfigurasi Articulated Tower Dengan Variasi Ukuran Silinder. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4313100095-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
4313100095-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Kebutuhan energi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini beriringan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang ada. Meningkatnya kebutuhan energi akan meningkatkan eksploitasi energi yang ada. Padahal suatu saat energi seperti minyak, gas, dan batubara suatu saat akan habis. Untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menggunakan energi alternatif.
Ada banyak jenis-jenis energi alternatif. Indonesia mempunyai potensi besar untuk memanfaatkan energi gelombang sebagai energi alternatif karena indonesia memiliki garis pantai nomer dua terpanjang didunia dan sebagian besar wilayah indonesia merupakan lautan. Cara memanfaatkan gelombang laut sebagai energy alternatif yaitu dengan membuat wave energy converter.
Ada banyak desain wave energy converter yang sudah ada. Salah satu desain wave energy converter yaitu dengan memanfaatkan gaya pitching sebagai penggerakan piston yang memompa air untuk menggerakan turbin. Kecepatan air yang dipompa piston penting karena akan mempengaruhi besar energi yang akan dihasilkan oleh turbin generator. Kecepatan air tergantung dari kekuatan pompa dan kekuatan pompa dipengaruhi oleh gerakan pitching wave energy converter.
Respon Gerak struktur bervariasi tergantung dari ukuran dan kedalaman tempat struktur akan diletakan. Respon terbesar yang terjadi pada variasi diameter 2m tinggi bouyancy chamber 3,5m dan tebal bouyancy chamber 10mm yaitu 58,97 o/m untuk kedalaman 10m, 31,52 o/m untuk kedalaman 15m, dan 9,14 o/m untuk kedalaman 20m. Untuk variasi diameter 3m tinggi bouyancy chamber 4,5m dan tebal bouyancy chamber 25mm yaitu 53,41 o/m untuk kedalaman 10m, 50,87 o/m untuk kedalaman 15m, dan 20,7 o/m untuk kedalaman 20m. Diameter 4m tinggi bouyancy chamber 5,5m dan tebal bouyancy chamber 30mm yaitu 50,6o/m untuk kedalaman 10m, 54,17 o/m untuk kedalaman 15m, dan 25,31 o/m untuk kedalaman 20m.
Simpangan terbesar terjadi pada variasi diameter 4m pada kedalaman 10m yaitu sebesar 2,48m. kecepatan outlet air terbesar terjadi pada variasi D=4m H=4,5m t=25mm d=10 untuk vx maks 247,62m/s dan vx rata – rata 142,13m/s sedangkan kecepatan outlet terendah terjadi pada variasi D=2m H=3,5m t=10mm d=10m untuk vx maks 130,17m/s dan vx rata – rata 74,71m/s. Perhitungan kecepatan air yang dilakukan belum mempertimbangkan loses yang terjadi selama air bergerak dari dalam piston menuju keluar.
=================================================================
Energy requirements are increasing from time to time. This problem is in line with the increasing number of population. Increased energy demand will also increase the exploitation of existing energy. Whereas someday the energy such as oil, gas, and coal will run out. To overcome this problem can be done by using alternative energy.
There are many types of alternative energy. Indonesia has great potential to utilize wave energy as an alternative energy because Indonesia has the second longest coastline in the world and most of Indonesia's teritority is ocean. The way to utilize sea waves as alternative energy is by making wave energy converter.
There are many designs of wave energy converter. One of the wave energy converter design is by utilizing the pitching force as a piston movement that pumps water to move the turbine. The velocity of pumped water by the piston is important because it affects the amount of energy generated by the generator turbine. The water velocity depends on the strength of the pump and the pump strength is affected by the pitching movement of the wave energy converter.
From the results of the analysis, it was found that the response of WEC structure depends on the depth and size of the WEC. The greatest response occurring in the 2m diameter variation, the height of the bouyancy chamber is 3.5m and the thickness of the bouyancy chamber at 10mm are 58,97 o / m for the depth of 10m, 31,52 o / m for the depth of 15m, and 9,14 o / m for the depth of 20m. For 3m diameter variation, when bouyancy chamber height is 4.5m and bouyancy chamber thickness is 25mm are 53,41 o / m for the depth of 10m, 50,87 o / m for the depth of 15m and 20,7 o / m for the depth of 20m. At 4m diameter, bouyancy chamber height is 5.5m and the thickness of bouyancy chamber is 30mm, are 50,6o / m for the depth of 10m, 54,17 o/ m for the depth of 15m, and 25,31 o / m for the depth of 20m.
The biggest deviation occurs in variations in diameter of 4m at a depth of 10m that is 2,48m. The highest water velocity coming out from piston in variations D=4m H=5,5m t=25mm d=10m for max vx 247,62m/s and average vx 142, 13m/s. The lowest water velocity coming out from piston in variation D=2m H=2,5m t=10mm d=20m for max vx 130,17m/s and average vx 74,71m/s. Calculation of water velocity is not consider the loses that happen in piston.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Wave Energy Converter, Respon Struktur, Kecepatan air
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Danil Tri Putra
Date Deposited: 05 Oct 2017 06:09
Last Modified: 05 Oct 2017 06:09
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/45246

Actions (login required)

View Item View Item