Kautsar, Sidhi Razinda (2017) Skenario Pengembangan Budidaya Jagung di Madura Sebagai Pengungkit Perekonomian Daerah. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2513100158-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Jagung merupakan salah satu komoditas penting dalam penamaan ekonomi tanaman pangan ekonomi Indonesia dan juga salah satu dari enam sasaran strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian Indonesia. Dari produksi jagung di Indonesia, provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan luas area penanaman jagung terluas dan memberikan kontribusi tersbesar dengan prosentase mencapai 31,27% dari total produksi jagung Indonesia. Dari total luas area penanaman Jawa Timur, 30% dari luas area penanaman tersebut merupakan luas area penanaman Madura. Madura memiliki kesesuaian lahan untuk dilakukan budidaya jagung sebesar 62% dari total lahan Madura, sehingga daerah Madura memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan budidaya jagung. Kondisi ini diperkuat dengan adanya varietas bibit unggul hibrida yang mampu meningkatkan produktivitas jagung hingga tiga kali lipat dari penggunaan bibit normal pada umumnya. Dengan kondisi tersebut seharusnya kondisi budidaya jagung di Madura dapat dikembangkan dengan baik, namun nyatanya terdapat beberapa masalah yang menghambat kondisi tersebut, seperti harga bibit unggul yang jauh lebih tinggi dari bibit normal yang berdampak terhadap investasi yang harus dikeluarkan oleh petani dan akan mempengaruhi pendapatan daerah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan memodelkan kebijakan terkait budidaya jagung dengan menggunakan varietas unggul di Madura sebagai pengungkit perekonomian daerah. Sesuai dengan hasil simulasi, ketiga skenario terkait dengan penggunaan bibit unggul belum mampu memberikan hasil yang menyaingi kondisi produksi maupun pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan bibit normal, sehingga perlu adanya suatu kebijakan untuk mendukung hal tersebut. Kebijakan yang dilakukan ialah pemberian subsidi terkait dengan variabel harga bibit unggul. Dari hasil simulasi terkait skenario pemberian subsidi tersebut, didapatkan bahwa skenario yang terbaik ialah dengan menggunakan proporsi penggunaan bibit sebesar 50% dengan subsidi harga bibit unggul menjadi lima kali harga bibit normal yang semula enam kalinya. Dalam rangka menunjang skenario tersebut dilakukan beberapa pengembangan diantaranya, menambah proporsi penjualan jagung ke pasar industri, serta adanya perubahan terhadap harga jagung dunia, dimana kedua variabel tersebut menunjang peningkatan pendapatan daerah.
==================================================================
Corn is one of an important commodity crops and one of six strategic target to accelerate building an agriculture infrastructure. From the production of corn in Indonesia, East Java province is province with the largest area for corn planting and the highest one to contribute with the 31,27% percentage from national corn production. 30% from the corn planting area is contributed by Madura. Madura has 62% from the total area that suitable for corn cultivation, so that Madura has a potential for developing the corn cultivation. That statement was helped with the existence of hybrid quality seeds that can increase the production of corn until three times better than the normal seeds. So, the corn cultivation development supposed to be performed well, but in fact, there are some problem arise that made the corn cultivation deveopmen can’t performed well, like the price of the hybrid quality seeds is more expensive than the normal seeds that made the farmers should invest more and made an impact to the regional income. This research is done to analyze and build a policy model about the corn cultivation using the hybrid quality seeds in Madura as an economical lever. Based on simulation results, from 3 scenarios using the hybrid quality seeds show that the scenarios can’t compete with the output from using the normal seeds, so that it needs a policy to support that scenario. The policy is giving a subvention for the hybrid quality seeds. Based on simulation results, the best scenario for giving a subvention for the hybrid quality seeds is the combination of using 50% of the hybrid quality seeds from all seeds that planted with the subvention that made the price of the hybrid quality seeds become five times from the normal seeds. The scenario can be more develop with some variables to change, like increase the proportion of supply to an industrial market and the change of the world price of corn that both of them support the regional income.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bibit Unggul Hibrida, Jagung, Sistem Dinamik |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Kautsar Sidhi Razinda |
Date Deposited: | 24 Nov 2017 03:01 |
Last Modified: | 08 Mar 2019 01:50 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/45740 |
Actions (login required)
View Item |