ANALISIS PENGARUH TEKANAN FLUIDA PEMANAS PADA LPH TERHADAP EFISIENSI DAN DAYA PLTU 1x660 MW DENGAN SIMULASI CYCLE TEMPO

Setyawan, Muhammad Ismail Bagus (2017) ANALISIS PENGARUH TEKANAN FLUIDA PEMANAS PADA LPH TERHADAP EFISIENSI DAN DAYA PLTU 1x660 MW DENGAN SIMULASI CYCLE TEMPO. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 2113100138-Undergraduate_Theses.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Listrik merupakan salah satu komponen terpenting di dalam kehidupan sehari-hari. Pembangkit listrik dibangun untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Sumber bahan bakar yang populer untuk membangkitkan listrik adalah batu bara. Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara disebut sebagai PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Pada PLTU 1x660 MW terdapat 4 buah LPH (low pressure heater) berjenis shell and tube heat exchanger. Menambah LPH adalah salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi dan daya pembangkit. Perubahan efisiensi dan daya pembangkit terhadap LPH bergantung kepada properties-properties yang dimiliki oleh LPH tersebut. Properties-properties yang dapat diubah di dalam LPH tanpa mengubah sistem yang sudah ada adalah properties-properties pada fluida pemanas yang diekstraksi dari LP Turbine. Properties-properties tersebut adalah tekanan, suhu, atau laju aliran massa fluida panas. Di dalam penelitian ini, properties LPH yang akan dipelajari adalah tekanan pada fluida pemanas.

Penelitian mengenai pengaruh tekanan fluida pemanas pada LPH terhadap efisiensi dan daya pembangkit dilakukan dengan menggunakan analisis termodinamika. Dengan menggunakan model P&ID (piping and instrumentation diagram), analisis termodinamika dapat disimulasikan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Cycle Tempo. Variasi-variasi yang akan dilakukan adalah tekanan fluida pemanas pada LPH #5, LPH #6, LPH #7, dan LPH #8.

Hasil penelitian yang didapatkan adalah pada setiap LPH terdapat rasio optimum untuk tekanan fluida ekstraksinya yang menghasilkan daya dan efisiensi terbesar. Rasio optimum tekanan fluida pemanas LPH #5 adalah 0,41 pada tekanan 3,88 bar. Rasio optimum tekanan fluida pemanas LPH #6 adalah 0,2 pada tekanan 1,89 bar. Rasio optimum tekanan fluida pemanas LPH #7 adalah 0,07 pada tekanan 0,66 bar. Rasio optimum tekanan fluida pemanas LPH #8 adalah 0,027 pada tekanan 0,259 bar. Daya total dan efisiensi pembangkit terbesar diperoleh dari kondisi optimum 1, yaitu rasio tekanan fluida pemanas LPH #5, LPH #7 dan LPH #8 dalam keadaan existing, dan rasio tekanan fluida pemanas LPH #6 berada pada rasio 0,2. Daya total dan efisiensi pembangkit pada kondisi optimum 1 adalah 660,378 MW dan 40,028%. Penelitian juga menunjukan bahwa perubahan variasi tekanan fluida pemanas LPH #6 menghasilkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan LPH yang lain. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa data desain PLTU 1x660 MW sudah optimum dengan daya total sebesar 660,289 MW dan efisiensi pembangkit sebesar 40,022%.
========================================================
Electricity is one of the most important thing in everyday life. Power plant is made to fulfil the need of electricity. The fuel that is commonly used in power plant is coals. Power plant that used coals as its fuel is called Steam Power Plant. In 1x 660 MW Steam Power Plant, there are 4 LPHs (low pressure heater) type shell and tube heat exchanger. Adding LPH(s) is one of ways to improve efficiency and work. The changes of efficiency and work to LPH depend on properties that LPH has. Properties those can be varied without changing the current system are properties of hot fluid on LPH which is extracted from LP turbine. Those properties are pressure, temperature, and mass flow rate of hot fluid. In this research, LPH’s properties that will be analysed is pressure hot fluid.

Research about effect of pressure hot fluid on LPH to efficiency and work is analysed with thermodynamic analysis. With P&ID (piping and instrumentation diagram) modelling, thermodynamic analysis can be simulated with Cycle Tempo software. Variations that will be analysed is pressure hot fluid on LPH #5, LPH #6, LPH #7, LPH #8.

The research’s result is at every LPH, there’s an optimum ratio for its pressure extraction fluid which produces the highest work and efficiency. Optimum ratio for LPH #5 is 0,41 at 3,88. Optimum ratio for LPH #6 is 0,2 at 1,89. Optimum ratio for LPH #7 is 0,07 at 0,66. Optimum ratio for LPH #8 is 0,027 at 0,259 bar. The highest total work and efficiency is reached at optimum 1 condition, that is when pressure ratio for hot fluid LPH #5, LPH #7 and LPH #8 are at their existing condition, and pressure ratio for hot fluid LPH #6 is at 0,2. Total work and efficiency for optimum 1 condition are 660,378 MW and 40,028% repetitively. This research finds the significant effects from pressure hot-fluid on LPH #6 compared to other LPHs. In this research, it’s also found that 1x660 MW Steam Power Plant’s design data is already optimum with total work is 660,289 MW and efficiency is 40,022%.

Item Type:	Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:	Low Pressure Heater, Efisiensi Pembangkit, Daya Pembangkit, Cycle Tempo, Rasio Ekstraksi Feedwater Heater
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ164 Power plants--Design and construction
Divisions:	Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Muhammad Ismail Bagus Setyawan
Date Deposited:	24 Sep 2025 07:29
Last Modified:	24 Sep 2025 07:29
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/46551

Actions (login required)

View Item