Analisis Risiko Pada Pembangunan Kapal (Studi Kasus Pada Pembangunan Kapal Tanker 3500 DWT Pertamina di PT Dumas Tanjung Perak Shipyards)

Prihandono, Medi (2017) Analisis Risiko Pada Pembangunan Kapal (Studi Kasus Pada Pembangunan Kapal Tanker 3500 DWT Pertamina di PT Dumas Tanjung Perak Shipyards). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 9114201504-Master_Theses.pdf]
Preview
Text
9114201504-Master_Theses.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview

Abstract

Proses pembangunan kapal merupakan suatu rangkaian kegiatan yang komplek. Proses ini dimulai dengan penandatanganan kontrak, pemenuhan syarat-syarat kontrak, design and engineering, pembuatan production drawing, pengadaan material & peralatan, serta proses produksi. Setelah proses produksi dilaksanakan dilanjutkan dengan testing-commisioning dan sea trial yang diakhiri dengan proses penyerahan kapal. Seluruh rangkaian proses di atas memiliki potensi risiko yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Risiko-risiko tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pembangunan kapal dengan implikasi penalty atau bahkan pemutusan kontrak.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis risiko pada tiga bagian non produksi yang berpengaruh pada keterlambatan pembangunan kapal. Tiga bagian tersebut adalah Bagian Keuangan, Bagian Perencanaan Teknik dan Bagian Pembelian Dari hasil penilitian dapat diidentifikasi adanya 12 kejadian risiko. Kuesioner I disusun untuk mengetahui bobot risiko dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis.Terdapat 4 kejadian risiko dengan Risk Priority Number tinggi yang berpengaruh pada keterlambatan pembangunan kapal. Kejadian risiko tersebut adalah: Kesulitan Memenuhi Syarat Kontrak (RPN=501,15), Keterlambatan Material (RPN=370,73), Proses Custom Clearence Lama (RPN=310,22) dan Keterlambatan Gambar (RPN=305,56).
Empat belas langkah mitigasi dari risiko-risiko di atas diperoleh melalui Focus Group Discussion. Dari 14 langkah mitigasi tersebut disusun Kuesioner II dengan metode perbandingan berpasangan untuk mengetahui prioritas langkah mitigasi yang perlu dilakukan. Pengolahan data dengan metode Analytical Hierarchy Process diperoleh susunan prioritas langkah mitigasi. Prioritas langkah mitigasi tertinggi adalah Meminta kepada owner untuk menggunakan desain standar dan tidak merubah desain.
Dengan menggunakan desain kapal yang standar akan memudahkan galangan dalam melakukan pembangunan kapal sehingga dapat dikurangi risiko keterlambatan. Dengan kapal yang standar akan memudahkan dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan kapal, serta mendorong perkembangan industri komponen lokal dengan skala ekonomi yang tinggi.

===================================================================

Shipbuilding process is a complex activity. Start from contract signing, fulfillment of contract requirements, design and engineering process, making of production drawings, materials & equipment procurement and production process. Done with the production process, it will be continued with testing-commissioning, sea trial and ship delivery as the final process. All of those activities have potential risks that influenced one to another. Those risks could cause to the delay of ship delivery which has penalty implication or termination of the contract.
The aim of this study is to perform risk analysis on the three non production departments which is influenced to the delay of shipbuilding project. The three departments are Finance, Design & Engineering and Purchasing Department. In this study can be identified 12 risk events. Questionnaire I is developed to find the weight of risks by using Failure Mode and Effect Analysis method. There are 4 risk events with a high Risk Priority Number that affected to the delay of the shipbuilding. The risk events are: Difficulty Fulfill Contract Requirement (RPN = 501.15), Material Delays (RPN = 370.73), Long Custom Clearance Process (RPN = 310.22) and Delay of Drawing (RPN = 305.56).
Fourteen mitigation steps for the above risk events are obtained through the Focus Group Discussion. By these 14 mitigation steps, Questionnaire II was prepared by using pairwise comparison method to find out priority of mitigation step that need to be done. By using Analytical Hierarchy Process method is obtained priority order of mitigation steps. The highest priority mitigation step is Requesting to the owner to use the standard ship design and not to change the design.
With a standard ship design will make easier for shipyard in shipbuilding process and it can be reduce the risk of delay. With a standard ship will make easier for operation, maintenance, and repair of ships, and encourage the development of local component industry with high economic scale.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Keterlambatan Pembangunan Kapal, Analisis Risiko, Failure Mode and Effect Analysis, Analytical Hierarchy Process.
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: 61101-Magister Management Technology
Depositing User: Medi Prihandono
Date Deposited: 02 Feb 2018 04:02
Last Modified: 08 Mar 2019 02:24
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/46587

Actions (login required)

View Item View Item