Muryaninggar, Hanida (2017) Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
1313100090-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan taraf pendidikan di Indonesia adalah Program Indonesia Pintar (PIP) melalui usia wajib belajar 12 tahun. Pada kenyataannya, angka putus sekolah di Indonesia masih tinggi terutama pada jenjang pendidikan SMA. Angka putus sekolah pada usia SMA di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 4,98 persen. Angka ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Tingginya angka putus sekolah usia SMA di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian berupa pemodelan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka putus sekolah usia SMA di Indonesia. Pada penelitian ini, ada empat faktor yang diduga mempengaruhi angka putus sekolah usia SMA di Indonesia. Metode yang digunakan untuk memodelkan angka putus sekolah usia SMA dan faktor yang diduga mempengaruhinya adalah regresi nonparametrik spline. Metode ini dipilih dikarenakan Pola hubungan antara angka putus sekolah usia SMA di Indonesia dengan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tidak membentuk pola tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model regresi nonparametrik spline terbaik adalah menggunakan tiga titik knot dengan 2 variabel yang signifikan yaitu persentase guru SM/Sederajat terhadap murid dan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas. Nilai R2 yang diperoleh sebesar 78,74%.
=================================================================
Education is very important to improve the quality of human resources. One of the programs undertaken by the government to improve the level of education in Indonesia is the Program of Indonesia Smart (PIP) through 12 years compulsory education. But in reality, the dropout rate in Indonesia is still high especially in high school education level. The high school dropout rates in Indonesia in 2016 reaches 4.98 percent. This figure is quite high when compared with other age groups. The high school dropout rate in Indonesia is caused by many factors. Therefore, the researcher conducts a research in the form of modeling to determine the factors that influence the high school dropout rates in Indonesia. In this research, there are four factors that allegedly affect of high school dropout rates in Indonesia. The method used to model the high school drop-out rate and the factors that allegedly influence it is non-parametric Spline regression. Methods are selected because the Pattern of the relationship between high school dropout rates in Indonesia with factors that allegedly influence does not form a particular pattern. The results of this study indicate that the best non-parametric Spline regression model is using three of knots with 2 significant variables that is the percentage of high school teachers toward the students and the average length of school of people aged 15 years and over. The value of R2 obtained is equal to 78,74%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSSt 519.536 Mur p |
Uncontrolled Keywords: | Angka Putus Sekolah Usia SMA, Regresi Nonparametrik Spline, Titik KnotHigh School Dropout Rate, Nonparametric Spline Regression, Knot Point |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression |
Divisions: | Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Hanida Muryaninggar . |
Date Deposited: | 24 Oct 2017 01:54 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 08:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/47879 |
Actions (login required)
View Item |