Satrio, Bories Yudo (2018) Studi Perencanaan Pembangkit Terinterkoneksi Di Sistem Kelistrikan Kalimantan Untuk Master Plan Sampai Dengan Tahun 2050. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
07111440000197-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Berdasarkan data ditjen ketenagalistrikan Indonesia, rasio elektrifikasi di Kalimantan baru mencapai 87,89%. Sementara menurut RUPTL 2018-2027, konsumsi energi listrik di Kalimantan terus meningkat sekitar 9,7% pertahun. Berdasarkan data tersebut, kebutuhan energi listrik di wilayah Kalimantan diperkirakan masih akan terus tumbuh tiap tahunnya. Pertumbuhan kebutuhan energi listrik di Kalimantan harus diikuti dengan penambahan kapasitas tenaga listrik dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumber energi primer yang ada. Kalimantan memiliki potensi sumber energi primer yang terdiri dari 26.916 juta ton cadangan batu bara, 59,73 TSCF gas bumi, 985 MMSTB minyak bumi, dan 4.423 MW tenaga air yang memungkinkan untuk dibangun. Prinsip dalam merencanakan pembangkit listrik adalah mendapatkan nilai total biaya penyediaan listrik termurah (least cost) dan memenuhi kriteria keandalan tertentu yang dapat dicapai apabila menggunakan sistem kelistrikan yang saling berinterkoneksi. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kalimantan dengan memanfaatkan potensi energi yang ada, maka akan dilakukan studi tentang perencanaan pembangkit terinterkoneksi di sistem kelistrikan Kalimantan untuk master plan sampai dengan tahun 2050. Perencanaan ini akan didukung dengan simulasi menggunakan software WASP untuk mendapatkan nilai keekonomian yang optimum dan keandalan sesuai dengan yang direncanakan. Dari hasil perencanaan, didapatkan total biaya penyediaan listrik termurah dan nilai indeks keandalan telah sesuai dengan standar PLN yaitu LOLP<0,274%. ================= Based on data from the Directorate General of Electricity in Indonesia, electrification ratio in Kalimantan only reached 87.89%. While according to RUPTL 2018-2027, The growth of electricity consumption in Kalimantan about 9.7% per year. Based on the data, the electricity demand in the region will continue to grow every year. The growth of electricity demand in Kalimantan has to be followed by the addition of electric power capacity by optimizing all potential primary energy sources. Kalimantan has potential primary energy sources consists of 26916 million tons reserves of coal, 59.73 TSCF of natural gas, 985 MMSTB oil and 4423 MW of hydropower. The principle in power generating planning is to get the cheapest of the total cost electricity supply and meet certain reliability criteria that can be achieved when using interconnected electrical systems. Therefore, to meet the electricity demand in the Kalimantan area by utilizing the existing energy potential, it will be a study of interconnected power generating planning in Kalimantan electricity system for master plan up to 2050. This plan will be supported by simulation using WASP software to get the value optimum economy and reliability as planned. From the results of planning, obtained the cheapest cost of electricity supply and reliability value index has been in accordance with the standard PLN is LOLP <0.274%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSE 621.312 1 Sat s |
Uncontrolled Keywords: | interkoneksi, perencanaan pembangkit, potensi energi, WASP IV, interconnection, generating plan, energy source |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1001 Production of electric energy or power T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1322.6 Electric power-plants |
Divisions: | Faculty of Electrical Technology > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Bories Yudo Satrio |
Date Deposited: | 16 Nov 2018 07:27 |
Last Modified: | 16 Apr 2021 04:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/52753 |
Actions (login required)
View Item |