Pengembangan Metode Analisa Kekritisan pada Peralatan untuk Tujuan Perawatan pada MV.Meratus Ultima 2 PT. Meratus Line

Riestra, Alvis (2018) Pengembangan Metode Analisa Kekritisan pada Peralatan untuk Tujuan Perawatan pada MV.Meratus Ultima 2 PT. Meratus Line. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211441000015-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04211441000015-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sebuah kapal adalah elemen penting dan salah satu sumber daya yang sangat berharga pada sebuah perusahaan perkapalan. Jika kapal berada pada kondisi yang bagus, maka bisnis pada suatu perusahaan juga akan memiliki timbal balik yang bagus dan meningkatkan kualitas dari proses muat dan bongkar muat barang. Salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan adalah menjaga proses pengoperasian kapal mereka. Proses pemeliharaan adalah keharusan karena proses pemeliharaan adalah kegiatan utama yang dilakukan pada sistem yang kompleks, khususnya yang berpengaruh terhadap keselamatan personil dan lingkungan, contohnya sistem pada kapal. Saat ini perusahaan perkapalan yang ada di Indonesia jarang mempermasalahkan bagaimana mengidentifikasi peralatan “kritis” yang terpasang pada kapal mereka. Dengan menggunakan Equipment Criticality Analysis, diharapkan manajemen pemeliharaan perusahaan perkapalan dapat meningkat dan dapat menyusun program pemeliharaan untuk perawatan perlengkapan sesuai dengan fungsinya. Equipment criticality analysis bisa sangat menguntungkan. Berdasarkan tingkat resiko kekritisan peralatan, terdapat 3 tingkatan, yaitu rendah, menengah, dan tinggi. Untuk peralatan pada MV. Meratus Ultima 2 PT. Meratus Line terdapat 14129 peralatan pada tingkat kekritisan rendah (78.63%). 781 peralatan pada tingkat kekritisan menengah (4.35%), dan 3060 peralatan pada tingkat kekritisan tinggi (17.03%). Diagram pareto menjelaskan bahwa dari 100 persen, terdapat 20 persen peralatan yang berada dalam kondisi kritis. Setiap tingkat kekritisan memiliki strategi pemeliharaan yang berbeda. Tingkat kekritisan rendah harus menggunakan pemeliharaan korektif, tingkat kekritisan menengah harus menggunakan pemeliharaan preventif jika sesuai, dan tingkat kekritisan tinggi harus menggunakan pemeliharaan preventif karena jika perlengkapan dengan tingkat kekritisan tinggi tidak mendapatkan pemeliharaan korektif, maka akan mengganggu bisnis untuk perusahaan, berbahaya terhadap kru, dan berbahaya terhadap lingkungan.=======================================================================================================
A ship is an important element and one of the most costly resources of the shipping company. If the ship in good condition the business in shipping company may also have good feedback and improve the quality of loading and unloading goods. One factor to consider by shipping company is to maintain the operation process of their ship. Maintenance activities is a requirement since maintenance is a primary service to be performed in complex systems, especially those whose failures can compromise personal and environmental safety, such as marine ship systems. As today most of the Indonesia shipping company value their equipment installed on the ship the same and rarely questioned about to identify “critical“ equipment. Using Equipment Criticality Analysis With expectations shipping company’s maintenance management will improve and establish an effective maintenance program to retain equipment in which they can perform the required functions. Then the equipment criticality analysis can be very beneficial. Based on criticality risk level equipment there are 3 levels low, medium, and high level. For Equipment MV. Meratus Ultima 2 PT. Meratus Line is 14129 equipment low-risk level (78.63%). 781 equipment medium risk level (4.35%), and 3060 equipment high-risk level (17.03%). The diagrams Pareto explain that 100 percents of equipment factors comprise the 20 percents that are most critical. Every critical level has different maintenance strategy. The low level must be corrective maintenance, the medium level must be preventive maintenance if appropriate, and high level must be preventive maintenance because if the high-level risk equipment did not get corrective maintenance may interrupt the business for the company, dangerous for the crew, and dangerous for environmental.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Consequences,ECA, Maintenance Purposes, Marine Vessel, Risk Level
Subjects: V Naval Science > VC Naval Maintenance > VC 270-279 Equipment of vessels, supplier,allowances,etc
V Naval Science > VC Naval Maintenance
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Alvis Mu`afa Riestra
Date Deposited: 28 Jun 2021 07:38
Last Modified: 28 Jun 2021 07:38
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/56130

Actions (login required)

View Item View Item