Studi Tentang Desain Distribusi LNG Dengan Mempertimbangkan Model Transshipment Untuk Wilayah Timur Indonesia

Nurrahman, Muhammad Satrio (2018) Studi Tentang Desain Distribusi LNG Dengan Mempertimbangkan Model Transshipment Untuk Wilayah Timur Indonesia. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211441000028_Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04211441000028_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbesar sehingga membuat penggunaan transportasi laut menjadi metode transportasi yang paling efektif untuk mendistribusi energi ke pembangkit. Kehadiran energi listrik di Indonesia masih tidak tersedia dikarenakan fasilitas dan distribusi sumber energi listrik yang terbatas. Rantai pasok LNG dibutuhkan untuk mendistribusi LNG guna memenuhi kebutuhan di wilayah yang telah direncanakan oleh PLN sebagai pembangkit. Kapal pengangkut LNG dapat menggapai permintaan di pulau-pulau kecil, sehingga menjadikan pilihan yang tepat untuk merancang rantai pasok. Tugas akhir ini akan mendesain model transshipment scenario mengenai distribusi di wilayah timur Indonesia dan akan disimulasikan. Akan dirancang beberapa skenario di Papua dan Papua Barat. Tujuan dari tugas akhir ini untuk mengetahui skenario model transshipment di dalam diskrit event simulasi, untuk mencari tahu variabel yang memengaruhi model dari skenario rantai pasok dan mencari rantai pasok yang layak secara teknis. Metode yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah dengan studi literature dan mengumpulkan data yang dapat diatasi dengan mengulang dari internet tentang simulasi diskrit event dan data proyek. Data diolah dengan menggunakan software ARENA yang akan mengetahui simulasi beberapa model dan skenario yang sudah ditentukan, lalu akan terlihat skenario dan model yang layak.
Berdasarkan hasil tesis ini, ada 2 model distribusi dengan mempertimbangkan model transshipment-nya. Model pertama menggunakan 1 titik transshipment di daerah Sorong dan model kedua menggunakan 2 titik transshipment di daerah Sorong dan Jayapura. Setiap model akan memiliki 8 skenario berdasarkan ukuran kapasitas tangki terminal penerima dan adanya kombinasi armada. Setiap variasi kapasitas tangki terminal penerima akan memiliki 2 kombinasi armada dan setiap kombinasi armada akan mengikuti jumlah persediaan sebagai sinyal untuk mengangkut LNG. Skenario dan model yang telah dirancang masih memiliki ketidaktepatan saat menjalankan simulasi untuk membuat hasil yang dicapai tidak maksimal tetapi masih ada di beberapa lokasi dalam rantai pasokan LNG yang kehabisan LNG sebagai bahan bakar. Dalam desain distribusi ini, untuk model pertama skenario 6, 7 dan 8 adalah skenario yang direkomendasikan dengan menentukan variasi kapasitas tangki sebanyak 7 hari untuk safety stock. Namun, dalam model kedua, skenario 5, 6, 7 dan 8 adalah skenario yang direkomendasikan dengan variasi kapasitas tangki juga sebanyak 7 hari untuk safety stock. Skenario yang direkomendasikan akan menggunakan kapal LNG dengan kapasitas 7500 m3, 12000 m3 dan 23000 m3. Kombinasi armada ditentukan dengan perbedaan jumlah kapal untuk mengangkut LNG tiap variasi. Untuk variasi kapasitas tangki yang sama dan kombinasi armada yang sama akan dibagi menjadi dua skenario yang dipertimbangkan berdasarkan tingkat persediaan dalam memberikan sinyal untuk mengangkut LNG. Pertimbangan tingkat persediaan adalah 50% dan 60% di dalam persediaan.
=============================================================
Indonesia is one of the largest archipelago country that the usage of sea transportation is one of the most effective transportation method to distribute energy for power plant. The presence of electrical energy in Indonesia is still not provided due to the limited of the facilities and the distribution of the electrical energy sources. LNG supply chain is needed to distribute LNG to fulfill the demand in the area that have been planned by PLN for power plants. The LNG carrier can reach the requests of the little islands, so it turn out to be more compelling choice for the supply chain. This thesis will design transshipment model scenario of LNG distribution in eastern part of Indonesia and it will be simulated using discrete-event simulation. There will be some of scenario that create in Papua and West Papua regions. The purpose of this thesis is to know the transshipment modelling scenario in discrete-event simulation, to identify variables that affects modelling of supply chain scenario and to find feasible supply chain technically. The chosen methods for this thesis are literature review and collecting data that is done by reviewing on the internet about discrete-event simulation and the project data. The data is processed by using ARENA DES-Software which will be known the simulation of some model and scenario that considered and determined, then will know the feasible scenario and model.
Based on the results of this thesis, there are 2 models of distribution by considering transshipment model. The first model is using 1 transshipment point in Sorong area and the second model is using 2 transshipment points in Sorong and Jayapura area. Each model will have 8 scenarios based on the size of receiving terminal tank capacity and combination of fleet. Each variation of receiving terminal tank capacity will have 2 fleet combination and each fleet combination will follow with the level of inventory to transporting LNG. The scenarios and models that have been designed still have an inaccuracy when running the simulation to make the results achieved is not maximal but still exist in some locations in the LNG supply chain that runs out of LNG as fuel. In the distribution design, for the first model scenario 6, 7 and 8 is the recommended scenario that determining the tank capacity variation with 7 days for safety stock. However, in the second model, scenario 5, 6, 7 and 8 is the recommended scenario with tank capacity variation also including 7 days for safety stock. The recommended scenarios will use LNG vessel with the 7500 m3, 12000 m3 and 23000 m3 capacity. The fleet combination is considered with difference number of vessel. For the same tank capacity variation and same fleet combination will be divided into two scenarios that considered based on the inventory level to make a signal to transporting LNG for the fleet. The consideration of inventory level is 50% and 60% of the LNG inside the inventory.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: LNG, LNG Carrier, Supply Chain, Transshipment Model, Simulation
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM276.A1 Fuel (Including supplies, costs, etc.)
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nurrahman Muhammad Satrio
Date Deposited: 30 Jun 2021 06:59
Last Modified: 30 Jun 2021 06:59
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/56562

Actions (login required)

View Item View Item