Wardana, Junanto Anggriawan Putra (2018) Perancangan Sistem Pengukuran Gas Beracun (Gas Karbon Monoksida (CO) dan Gas Metana (CH4)) Untuk Menggali Sumur Menggunakan Mikrokontroler Dimonitor Secara Wifi. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
10311500010039-Non_Degree.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
Pembuatan sumur gali memiliki resiko atau bahaya yang sangat tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan penggali sumur keracunan udara yang terdapat di dalam tanah karena di dalam tanah yang akan digali memiliki beberapa gas beracun diantaranya gas CO, CO2, CH4 dan H2S. Dan yang paling berbahaya adalah gas CO dan CH4, karena jika gas tersebut terhirup melebihi ambang batas, maka akan menyebabkan sulit bernafas, tidak sadarkan diri, hingga kematian.
Alat pendeteksi gas beracun untuk menggali sumur berbasis mikrokontroler ini akan dimasukan ke dalam sumur dengan kedalaman yang telah ditentukan. Jika gas beracun terdeteksi oleh sensor gas CO atau sensor gas CH4, maka hasil pendeteksian gas akan dikirim menggunakan media wireless ke laptop yang ada di permukaan sumur.
Dari pengujian alat ini didapatkan waktu rata-rata pemanasan pada sensor gas CO 83,3 detik sedangkan pada sensor gas CH4 78,2 detik. Untuk tingkat error pada sensor MQ-7 maksimal 11,043% dan untuk sensor MQ-4 maksimal 5,984%. Dan untuk hasil pengukuran tiap objek berbeda-beda, faktor yang mempengaruhi meliputi tempat,waktu dan temperatur. Alat ini didesain jika kadar gas CO > 500 ppm maka lampu akan menyala dan buzzer akan berbunyi sedangkan pada LABVIEW lampu berwarna merah akan menyala menandakan indikator bahaya. Untuk pengujian Ethernet Shield dan Acces Point yang digunakan memiliki kemampuan throughput hingga 177 Kbyte/s, dengan delay 0,15ms dan packet loss 0,4%.
==================================================================Making dug wells has a very high risk or danger. This can lead to digging wells of airborne poisoning contained in the soil because inside the soil to be excavated has several toxic gases such as CO, CO2, CH4 and H2S. And the most dangerous is the gas CO and CH4 because if the gas is inhaled exceeds the threshold, it will cause difficulty breathing, unconscious, until death.
The toxic gas detector to dig the microcontroller based well will be inserted into the well with the specified depth. If a toxic gas is detected by a CO gas sensor or H2S gas sensor, then the gas detection results will be sent using a wireless medium to the laptop on the surface of the well.
From the testing of this tool got the average heating time on the gas sensor CO 83.3 seconds on CH4 gas sensor 78.2 seconds. For the error rate on the MQ-7 sensor a maximum of 11.043% and for the MQ-4 sensor a maximum of 5.984%. And for different results, factors that affect the place, time and temperature. This tool is designed if the CO> 500 ppm gas level will light up and buzzer will sound on the red LABVIEW lamp will light indicates the hazard indicator. To test Ethernet Shield and Access Point with upput capability up to 177 Kbyte / s, with 0.15ms delay and 0.4% packet loss.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSEO 621.391 6 War p |
Uncontrolled Keywords: | Gas Karbon Monoksida, Gas Metana, Wireless |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK2861 Electric relays. Protective relays--Security measures. T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK2921 Lithium cells. T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK5105.585 TCP/IP (Computer network protocol) T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7871.674 Detectors. Sensors |
Divisions: | Faculty of Vocational > 36304-Automation Electronic Engineering |
Depositing User: | Junanto Anggriawan Putra Wardana |
Date Deposited: | 22 Oct 2020 04:08 |
Last Modified: | 22 Oct 2020 04:08 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/59280 |
Actions (login required)
View Item |