Fauziyyah, Inasdiah Farras (2019) Pengembangan Kualitas Suara Elektrolaring Menggunakan Sinyal EMG pada Leher untuk Mengontrol Frekuensi Getar Elektrolaring. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
07111440000095-Undergraduate_Theses.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Elektrolaring merupakan sebuah divais yang digunakan sebagai alat bantu bicara bagi pasien yang tidak lagi memiliki laring. Elektrolaring lebih sering digunakan karena kemudahan dan minimnya resiko bagi pengguna bila dibandingkan dengan metode/alat lainnya. Cara penggunaan elektrolaring adalah dengan menempelkan alat tersebut pada leher. Bagian kepala elektrolaring akan bergetar dan memukul pelan leher pengguna, menyebabkan udara di dalam tenggorokan bergetar, dimana getaran udara tersebut merupakan sumber produksi suara manusia. Secara garis besar, elektrolaring berfungsi untuk menggantikan fungsi pita suara yang tidak lagi dimiliki oleh penderita tuna laring. Kekurangan utama dari divais elektrolaring adalah suara yang dihasilkan bersifat monoton, tidak memiliki intonasi, dan terdengar seperti robot. Tugas akhir ini berisi laporan tentang perancangan elektrolaring yang memiliki frekuensi getaran/pukulan yang bervariasi pada suatu rentang frekuensi tertentu dengan memanfaatkan amplitudo sinyal EMG pada leher, sehingga suara yang dihasilkan memiliki intonasi yang lebih baik dan terdengar lebih natural. Secara garis besar, rangkaian elektronik alat ini terdiri dari BPF, amplifier, envelope detector, dan voltage controlled oscillator. Aktuator dari alat ini merupakan solenoida. Hasilnya, elektrolaring pada penelitian tugas akhir ini dapat bergerak dengan rentang frekuensi mulai 71Hz hingga 247Hz. Rentang frekuensi terebut termasuk dalam frekuensi suara asli manusia.
================================================================================================
Electrolarynx is an assistive device used to help a laryngectomee to produce his/her voice. The device is often used because of its convenience and its minimum of risk to use by the laryngectomee compared to the other methods or devices. Electrolarynx is operated by stick it to the neck of the user. The top head of the electrolarynx would vibrate and gently hit the neck of the use, causing vibration of the air in the throat of the user. That vibration is the source of human voice production. Generally, electrolarynx is a device used to replacing the function of the voice cord which laryngectomee doesn’t possess anymore. The main drawback of the device is its produced voice is monotone, doesn’t have intonation, and sounds like robot. This final project contains a report regarding designing electrolarynx with various frequency of vibration in a selected range utilizing EMG of the neck of the user, so that the produced voice would have a better intonation and sounds more natural. As the outline, electric circuit used for EMG controlled electrolarynx is consist of BPF, amplifier, envelope detector, dan voltage controlled oscillator. An actuator of this device is a solenoid. In the result, electrolarynx in this final project can vibrate in a range from 71Hz to 247Hz. Those frequencies are acceptable as human voice production.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSE 617.533 Fau p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Elektrolaring, EMG, solenoida, voltage contolled oscillator |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK5102.9 Signal processing. T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7871.674 Detectors. Sensors |
Divisions: | Faculty of Electrical Technology > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Inasdiah Farras Fauziyyah |
Date Deposited: | 05 Jul 2021 08:57 |
Last Modified: | 05 Jul 2021 08:57 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/60773 |
Actions (login required)
View Item |