Rihendy, Andre Rhemi (2019) Analisis Peningkatan Kebutuhan Air Minum akibat Pertumbuhan Gedung High-rise di Surabaya Timur terhadap Jaringan Distribusi PDAM Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03211440000098-Undergraduate_Thesis.pdf Download (15MB) | Preview |
Abstract
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya, pada tahun 2016 populasi penduduk Kota Surabaya telah mencapai 3.216.652 jiwa. Sebagai ibukota provinsi, Kota Surabaya menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri dan pendidikan di Indonesia sehingga menjadi lokasi yang strategis bagi para investor terutama dalam bidang properti. Oleh karena itu perekonomian Surabaya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan secara signifikan dalam hal properti, dimana gedung pencakar langit, mall, plaza, apartemen, perkantoran dan hotel akan terus menerus dibangun setiap tahunnya. Jumlah dan keberadaan bangunan-bangunan komersil diatas dikhawatirkan akan mempengaruhi sistem penyediaan air minum.
Pada studi ini, proyeksi kebutuhan air bersih dilakukan dengan proyeksi jumlah penghuni atau pengguna dari gedung-gedung high-rise berdasarkan data proyek yang ada serta wawancara dan survei secara langsung dengan pihak properti. Studi dilakukan pada gedung-gedung high-rise yang berada di wilayah Surabaya Timur, tepatnya di Kecamatan Gubeng, Tenggilis Mejoyo, Rungkut dan Gunung Anyar. Data proyeksi yang telah didapat kemudian dianalisis dan dimodelkan dengan menggunakan aplikasi WaterCAD V8i. Penyajian hasil analisis dan permodelan akan disajikan dalam gambar AutoCAD. Aspek teknis yang dikaji dalam studi ini meliputi jaringan sistem distribusi air bersih, sistem penyediaan air bersih, penyediaan dan kebutuhan air bersih dan kapasitas produksi air bersih.
Gedung-gedung high-rise yang termasuk dalam wilayah studi ada 9 gedung. Dari 9 gedung, kebutuhan air total yang dibutuhkan berkisar antara 3-20 L/s bergantung pada jumlah penghuni atau penggunanya. Simulasi dengan program WaterCAD dilakukan untuk tahun 2018-2025. Pada akhir tahun simulasi yaitu tahun 2025, tekanan yang diperoleh pada titik tapping gedung high-rise berkisar antara -5,2 sampai dengan 17,6 mH2O. Tekanan titik-titik junction untuk setiap kecamatan berkisar antara -11,7 sampai 41,7 mH2O di Kecamatan Gubeng; 5,1 sampai 20,2 mH2O di Kecamatan Tenggilis Mejoyo; 5,1 sampai 21,3 mH2O di Kecamatan Rungkut; dan 5,1 sampai 29,6 mH2O di Kecamatan Gunung Anyar.
================================================================================================
According to Surabaya Central Statistics Agency, in 2016 the population of Surabaya city had reached 3,216,652 people. As the provincial capital, Surabaya is the center of business, trade, industry, and education in Indonesia, making it a strategic location for investors, especially in the property sector. Therefore, Surabaya’s economy is strongly influenced by significant growth in terms of property, where skyscrapers, malls, plazas, apartments, offices, and hotels will continue to be built every year. The number and presence of commercial buildings mentioned above are feared to affect the drinking water supply system.
In this study, the projected clean water needs are carried out by projecting the number of occupants or users of high-rise buildings based on existing project data as well as interviews and surveys directly with property developers. The study was conducted on high-rise buildings located in East Surabaya, precisely in Gubeng, Tenggilis Mejoyo, Rungkut, and Gunung Anyar Districts. Projection data that has been obtained is then analyzed and modeled using the WaterCAD V8i application. The presentation of the results of the analysis and modeling will be presented in AutoCAD images. The technical aspects examined in this plan include clean water distribution system networks, clean water supply systems, supply and clean water needs and clean water production capacity.
There are 9 high-rise buildings included in the planning area. Of the 9 buildings, the total water requirements needed range from 3-20 L/s depending on the number of residents or users. Simulations with the WaterCAD program are carried out for 2018-2025. At the end of the simulation year, namely in 2025, the pressure obtained from the high-rise tapping points ranges from -5,2 to 17,6 mH2O. For each sub-district, the pressures at the junctions ranges from -11,7 to 41,7 mH2O in Gubeng; 5-1 to 20,2 mH2O in Tenggilis Mejoyo; 5,1 to 21,3 mH2O in Rungkut; and 5,1 to 29,6 mH2O in Gunung Anyar.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.144 Rih a-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Air minum, distribusi, pertumbuhan gedung high-rise, WaterCAD V8i |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | Andre Rhemi Rihendy |
Date Deposited: | 14 Jul 2021 04:07 |
Last Modified: | 14 Jul 2021 04:07 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/60845 |
Actions (login required)
View Item |