Arighi, Faisal Esa (2019) Pengaruh Steep Approach Terhadap Operasional Runway. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111440000021 - Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (12MB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan transportasi udara terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan kebutuhan ini berdampak kepada bertambahnya jumlah penerbangan dan ini berdampak pula pada lingkungan sekitar bandar udara. Salah satu dampak lingkungan yang secara langsung dapat dirasakan adalah dampak kebisingan dari operasional pesawat. Untuk menanggulangi masalah kebisingan, ICAO menetapkan 4 elemen fokus pengelolaan yaitu sumber suara, pemanfaatan lahan, prosedur operasional dan pembatasan operasional. Dalam studi terdahulu, diketahui bahwa prosedur operasional penanggulangan kebisingan merupakan salah satu metode efektif dalam mengatasi masalah ini. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan transportasi udara, dibutuhkan solusi yang efektif dalam menanggulangi kebisingan tanpa mengorbankan kapasitas. Dalam tugas akhir ini, akan dibandingkan kapasitas runway dengan sudut approach standar (3⁰) dengan sudut approach yang lebih tinggi (steep approach). Dengan data lalu lintas di peak hour eksisting, akan diketahui kapasitas runway awal menggunakan diagram ruang-waktu yang menghasilkan kapasitas ultimate dari runway tersebut. Kemudian dengan data lalu lintas yang sama, diperoleh kapasitas runway steep approach menggunakan diagram ruang-waktu. Dengan kapasitas runway ultimate dan kapasitas runway steep approach, akan diketahui perbedaan kapasitas dari kedua metode approach. Dengan diketahuinya perbedaan kapasitas, maka bisa diketahui pengurangan kapasitas akibat steep approach. Dari hasil pengamatan lalu-lintas pesawat dari tanggal 12-18 November 2018, ditemukan peak hour hari Minggu, 18 November 2018 pukul 12.00-13.00 WIB dengan jumlah 39 pergerakan. Komposisi pesawat kedatangan adalah 1 ATR 72 (4,3%), 1 Boeing 737-500 (4,3%), 7 Boeing 737-800 (30,4%), 7 Boeing 737-900ER (30,4%), dan 7 Airbus A320 (30,4%). Hasil analisis menggunakan diagram ruang waktu menunjukkan bahwa tidak terjadi pengurangan kapasitas dengan 34 pergerakan per jam. Jenis pesawat yang memenuhi target kecepatan 137±4kt adalah Airbus A320. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah steep approach tidak mengurangi kapasitas runway pada peak hour. Pada peak hour, pesawat cenderung homogen dalam tipe wake turbulence yang dihasilkan. Penggunaan ILS akan diperuntukkan bagi standard approach dan steep approach dapat menggunakan Microwave Landing System atau GBAS(Ground Based Augmentation System) Landing System. Terjadi pengurangan kebisingan tingkat 2 dari 1400 m menjadi 1282 m dan pada area perumahan sekitar bandara sebesar 60,5%.============================================================================================================The need for air transport is increasing annually. This increase will certainly have an impact on environment in airport vicinity. One of the effect that easily noticeable is noise from aircraft operations. To reduce the impact, ICAO stated 4 focus elements to manage. Those elements are reduction of noise source, land use planning and management, noise abatement operational procedure, and operating restriction. In a study, noise abatement operational procedure helps to counter noise effectively. But with increase in air transport demand, an effective solution needed to reduce noise without sacrificing capacity. This study will compare runway capacity with standard approach (3⁰) and with steep approach. Using existing peak hour traffic, initial runway capacity will be known using time-space diagram and therefore this capacity will be the ultimate capacity of the runway. Then, using the same peak hour traffic, steep approach runway capacity will be known with the same analysis method. Both capacity will be compared to see the decrease in capacity. From observation on aircraft traffic from 12-18 November 2018, peak hour observed at Sunday, 18 November 2018 from 12.00-13.00 WIB with 39 movements. Arrival aircraft composition as follow: 1 ATR 72 (4,3%), 1 Boeing 737-500 (4,3%), 7 Boeing 737-800 (30,4%), 7 Boeing 737-900ER (30,4%), and 7 Airbus A320 (30,4%). From analysis, steep approach shows no reduction in capacity with 34 movements per hour. Aircraft type that satisfy approach speed target on steep approach is Airbus A320. Summary from this study are that steep approach not decrease the runway capacity at peak hour. At peak hour, aircraft composition leans on homogenous state when looking at wake turbulence category. ILS will available for standard approach and steep approach will be using either Microwave Landing System or GBAS (Ground Based Augmentation System) Landing System. Steep approach provides decrease in level 2 noise from 1400 m to 1282 m and in housing area within airport vicinity by 60,5%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kapasitas Runway, Peak Hour, Steep Approach, Bandara Juanda, ILS |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Faisal Esa Arighi |
Date Deposited: | 07 May 2020 03:45 |
Last Modified: | 07 May 2020 03:45 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/60855 |
Actions (login required)
View Item |