Rachmadhani, Achmad Fichri (2019) Pengaruh Heat Input Pengelasan GTAW pada Stainless Steel 316 terhadap Laju Korosi di Media Sodium Hipoklorit dengan Konsentrasi Berbeda. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02111440000142-Undergraduate_Theses.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Stainless steel 316 merupakan salah satu jenis baja yang sering diaplikasikan pada berbagai kebutuhan karena sifat tahan karatnya yang baik, salah satunya dalam proses pengolahan air bersih. Dalam proses tersebut, dilakukan pemurnian air dengan pemberian senyawa sodium hipoklorit (NaClO). Adanya kandungan ion hipoklorit (ClO-) pada sistem peengolahan air bersih dapat menghambat proses pengolahan dikarenakan adanya reaksi antara pipa dengan ion hipoklorit sehingga menyebabkan pipa terkorosi. Dalam pengaplikasian stainless steel, proses pengelasan digunakan untuk menyambungkan pipa. Adanya pengaruh heat input menyebabkan material rentan terkena korosi selama penggunaan, sehingga mengakibatkan kerusakan pada daerah lasan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi heat input pengelasan GTAW pada stainless steel 316 terhadap laju korosi di media sodium hipoklorit. Variasi heat input yang digunakan adalah 83, 9 J/mm, 118,8 J/mm, 124,8 J/mm, dan 134,4 J/mm. Variasi konsentrasi NaClO yang digunakan adalah 250 ppm, 325 ppm, 425 ppm, dan 500 ppm. Pengujian struktur mikro dilakukan untuk mengamati perubahan struktur mikro yang terjadi akibat adanya proses pengelasan. Pengujian polarisasi linier dengan bantuan potensiostat dilakukan untuk mendapatkan kurva polarisasi. Dari kurva polarisasi yang telah didapat, dilakukan ekstrapolasi tafel untuk mendapatkan nilai arus korosi (Icorr) dan potensial korosi (Ecorr). Dengan menggunakan persamaan laju korosi, nilai arus korosi yang telah didapatkan digunakan untuk menentukan nilai laju korosi material.
Berdasarkan penelitian, material yang mengalami proses pengelasan memiliki daerah las yang lebih luas dan struktur butir yang lebih besar. Laju korosi pada daerah las memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai laju korosi pada base metal. Laju korosi pada base metal mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya konsentrasi NaClO. Peningkatan laju korosi juga terjadi pada material dengan heat input 134,4 J/mm, sedangkan pada material dengan heat input 83,9 J/mm dan 124,8 J/mm mengalami penurunan.
================================================================================================
Stainless steel 316 is one type of steel which is frequently used in various conditions because of its good corrosion resistance, such as water refinery system. Water refinery uses sodium hypochlorite (NaClO) in its process to produce clean water. Hypochlorite ion which is contained in water refinery sistem could affect the refinery process because hypochlorite ion could react to supply pipe and make it corroded. In the application of stainless steel, welding process is used to connect pipes. Heat input in welding process affects the materials to be less corrosion resistance while being used, and could damage the material, mainly in the weld metal.
This research was conducted to investigate the influence of gas tungsten arc welding heat input towards the corrosion rate of 316 stainless steel in sodium hypochlorite media. Heat input variation which is used in this research are 83, 9 J/mm, 118,8 J/mm, 124,8 J/mm, and 134,4 J/mm. NaClO concentration variation which is used are 250 ppm, 325 ppm, 425 ppm, and 500 ppm. Microstructure observations are carried out to observe the changes in microstructures which occured as a result of welding process. Linear polarization testing using a three electrode potensiostat is performed to obtain the polarization curve. After polarization curve has been obtained, tafel extrapolation is carried out to obtain the corrosion current density (Icorr) and corrosion potential (Ecorr). By using corrosion rate equation, the corrosion current density (Icorr) that have been obtained are used to determine the corrosion rate of material.
From this research, it is known that material undergoing the welding process has a wider welded area and larger grain structure. Corrosion rate in the weld area has higher value than the corrosion rate on the base metal. The corrosion rate on the base metal is increased as the increasinng concentration of NaClO. An increase in corrosion rate also occured in materials with heat input 134,4 J/mm, while materials with heat input 83,9 J/mm and 124 J/mm are decreased.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSM 671.52 Rac p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Stainless Steel 316, GTAW, NaClO, Arus Korosi (Icorr), Laju Korosi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.74 Corrosion and anti-corrosives T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Achmad Fichri Rachmadhani |
Date Deposited: | 30 Jul 2021 04:11 |
Last Modified: | 30 Jul 2021 04:11 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/61175 |
Actions (login required)
View Item |